Dumb

734 54 2
                                    

Title: Dumb
Chapter: 1
Total Chapter: 1
Text: Indonesian
Date of Published: 6 Mar 24
Writter: Merinosheep
Editor: Merinosheep
Cover Design: Merinosheep

.

"Aku muak."

Tatapan kosong juga raut wajah yang datar itu menatap sesosok lelaki yang kini sedang bercumbu mesra di halaman rumah. Mark, tunangannya itu baru saja mengantarkan orang yang Haechan yakini selingkuhannya itu.

Padahal mereka sudah membuat janji untuk makan malam, Haechan pun sudah mereservasi. Menunggu sendirian di restoran hingga restoran bintang 5 itu mengusirnya dengan lembut, dan secara kebetulan ia berpapasan dengan mobil Mark. Dan tentu saja Haechan ikuti.

"Mark Jung.... lihat saja nanti."

.
.
.
.
.

"Sayang, kamu dimana??"

"Aku masih di rumah, ada apa sayang?"

Haechan hanya tersenyum miring, sedikit merasa senang karena Mark menanyakan dirinya.

"Jangan lupa, malam ini mama papa mu mengundang kita makan malam."

"Un, aku minta tolong, tolong kesini jemput aku, mobil ku sepertinya ban nya kempes." Lanjut Haechan meminta perhatian.

"Maaf sayang, aku tidak bisa menjemputmu, aku sedikit ada urusan setelah dari kantor nanti."

"Ta-tapi, ini acara keluarga, apa kata keluarga ku nanti jika aku datang sendiri tanpa mu?"

"...."

Hanya ada keterdiaman, tidak ada jawaban membuat Haechan tahu jika Mark, mungkin tidak suka dengan pertunangan hasil perjodohan dengan keluarganya.

"Jika tidak bisa, tidak apa-apa. Hati-hati di jalan, sampai ketemu nanti di rumah mama papa."

"Maaf saya-"

Tut!

Haechan sengaja mematikan secara sepihak, merasa malas dengan ucapan tidak jelas dari Mark.

Cukup tahu, jika mereka adalah hasil dari perjodohan. Seperti cerita klasik, keluarga Jung menjodohkan anak sulungnya pada kaluarga Seo entah kerana apa, Haechan pun tidak tahu.

Haechan hanya menurut, toh ia juga malas mencari jodoh. Prioritas hidupnya adalah uang dan berkeliling menikmati hidup, masalah menikah atau pasangan itu bisa mengikuti asal ia bisa membahagiakan diri sendiri.

Sebelum ia bertemu Mark Jung, bagaimana anak sulung itu sangat tampan juga dewasa menumbuhkan rasa egois pada Haechan untuk memiliki Mark.

Tapi kembali lagi, Mark tampak tidak suka dengan dirinya. Jadi, kembali pada prinsip pertama, asal ada uang ia bisa berkeliling dan menikmati hidup sendirian itu tidak masalah.

Atau mungkin, ia perlu bermain-main dengan orang sekitar?

Ya, itu perlu.

.
.
.
.
.

"Na Jaemin?"

Jeno mengangguk, adik dari Mark Jung ini tampak murung.

Terkekeh, Haechan menjentikkan rokoknya. "Aku sedikit kesal dengan kakak mu, dan kebetulan kau juga kesal dengan kakak mu itu ya. Bagaimana jika kita sedikit memancing emosinya? Mengingat dia sudah mempermainkam emosi kita."

Anak tengah keluarga Jung itu menatapnya heran namun, segara ia alihkan untuk melihat pemandangan di atas balkon rumah milik keluarga Seo.

"Aku tahu kau punya permainan jahat, aku masih ingin memiliki kakak."

私達の物語 (Our Stories) ONESHOOT MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang