I

4.2K 169 0
                                    

MESHA KHUMAIRA SHARMA

Happy Reading😉

Tandai typo!

Ku regangkan otot-otot tubuhku yang terasa pegal setelah seharian diajak bekerja. Untungnya malam ini bangsal sedikit tenang. Oh ya, sebelumnya perkenalkan aku, Mesha Khumaira Sharma atau biasa dipanggil Aira. Nothing special about me, hanya seorang gadis berusia 24 tahun, yang mengabdikan dirinya kepada negara sebagai salah satu tenaga medis. Ya, aku bekerja sebagai seorang perawat di bangsal anak.

Pekerjaan ku seputar memantau keadaan pasien, terlibat juga dalam perencanaan perawatan pasien, hingga memberikan edukasi tentang manajemen penyakit. Walaupun terkadang melelahkan tapi, aku cukup menikmati semua itu. Terlebih saat melihat anak-anak yang kembali ke rumah mereka dengan tubuh sehat dan senyuman di wajah mereka, itu sangat membahagiakan. Dan karena pada dasarnya aku menyukai anak kecil, sehingga aku memilih ditempatkan di bangsal anak.

Oke, kembali pada situasi saat ini. Kini aku sedang mengistirahatkan tubuh ku setelah melakukan visit dengan Dokter Raka, dokter idola di rumah sakit ini. Selain karena ia memiliki wajah yang tampan, dia juga ramah dan murah senyum kepada semua orang. Apalagi saat dia dihadapkan dengan anak-anak, wuhuu. Intinya, dokter satu ini deskripsi calon suami idaman kaum hawa.

Hari ini, aku mendapat shift malam dan untungnya aku mendapat giliran jaga bersama salah satu teman dekat ku.

"Udah selese visit, Ra?"

Panjang umur. Itu salah satu teman karib ku, Vika namanya. Gadis berhijab yang sudah menjadi teman seperjuanganku sejak masa SMA. Sebenarnya pertemanan kami terdiri dari empat orang. Tiga diantaranya termasuk diriku memilih melanjutkan karir sebagai seorang perawat, sedangkan seorang lagi memilih bekerja sebagai wanita perkantoran.

Aku menoleh menatap Vika yang baru saja datang, sepertinya dia sehabis dari cafetaria dilihat dari dua gelas kopi yang dibawanya. Dia tidak sendirian ada Angga yang mengikuti dibelakangnya. Angga juga seorang perawat seperti kami. Dan sebenarnya ada rumor yang menyebar luas di seluruh penjuru rumah sakit. Ada yang mengatakan bahwa laki-laki itu menyukai ku. Tapi, entah benar atau tidaknya rumor itu aku tidak tahu. Karena, diantara aku dan Angga tidak pernah membahasnya dan tidak perduli juga dengan gosip-gosip itu.

"Iya, baru aja. Kalian dari cafetaria ya? Kok nggak ajak-ajak gue." memang dengan mereka aku terbiasa berbicara non formal, berbeda dengan rekan-rekan kerja yang lain.

"Kita nggak ngajak lo, karena lo lagi visit. kelamaan. Nggak ngikut juga lo tetep dapet bagian, nih." ucap Vika setelah mendudukkan dirinya di kursi sebelah kanan ku. Sedangkan Angga duduk di kursi sebelah kiri.

"Ah, my bestie. Tau aja gue lagi ngantuk-ngantuk nya. Thanks ya." ucapku berterimakasih, aku menerima segelas kopi dari Vika dengan wajah full senyum.

"Dokter Raka mana, Ra?" tanya Angga sembari memberikan sandwich kearah ku.

Aku menerimanya dengan suka cita dan tidak lupa berterimakasih. "Ya, di ruangan nya lah."

"Tumben, biasanya ngetem dulu disini." ucap Vika.

"Ngapain? Daripada nongkrong disini mending di ruangan dia, lebih enak." balas ku, agak bodoamat sebenarnya.

"Ya ngapain lagi kalo nggak PDKT sama lo."

"Nggak usah ngarang deh, Vik."

Vika memutar kursinya agar menghadap kepada ku. "Gue serius ya. Kapan sih gue bercanda sama lo." gadis itu terlihat tak main-main dengan ucapannya tapi, aku menolak untuk percaya.

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang