VI

1.2K 81 0
                                    

ELHAN ATHARWA SADEWA.

Happy reading!😊

Tandai typo!

Terhitung sudah tiga hari sejak Leon mengutarakan keinginannya untuk memiliki seorang ibu. Dan selama itu pula aku selalu menghindari bocah itu, bisa dibilang secara tidak langsung. Karena kebetulan aku mendapat laporan dari perusahaan cabang diluar kota, jika terjadi masalah disana. Dan mengharuskan ku untuk terjun langsung menghandle nya.

Dan hari ini adalah hari kepulangan ku ke rumah. Aku mengaktifkan lagi ponsel ku, yang sebelumnya ku matikan saat berada di pesawat. Ada beberapa panggilan dari mommy dan daddy, juga beberapa chat dari teman-teman ku. Aku memilih untuk menelpon balik mommy, karena biasanya jika beliau menelpon tidak jauh-jauh dari Leon.

Setelah beberapa detik nada tunggu terdengar, akhirnya panggilan ki diangkat juga oleh wanita itu. "Halo."

"Kamu darimana aja hah? Susah banget ditelpon."

"Sorry, mom. Tadi aku berada di pesawat, jadi ponsel ku baru aku aktifkan setelah landing."

"Kamu sudah dalam perjalanan pulang?"

"Iya."

"Syukurlah."

"Memang kenapa, ada masalah?"

"Leon terus mencarimu, dia merasa bersalah akan permintaannya waktu itu."

"..."

"Ya sudah, hati-hati diperjalanan. Setelah sampai nanti, langsung temui dia, dia pasti merindukan daddy nya."

"Hm."

Setelahnya mommy menutup sambungan telpon kami. Aku termenung didalam mobil yang membawa ku menuju rumah. Ku pikir, sikap ku yang menghindari Leon pasti menyakiti bocah itu. Dan mungkin aku terlalu egois, karena lebih mementingkan ego ku daripada keinginan tulus Leon.

Tapi, aku juga tidak ingin memulai suatu hubungan, disaat aku sendiri masih tenggelam dengan perasaanku dimasa lalu. Bukan aku tidak pernah mencoba untuk melupakan dan mengikhlaskan. Tapi, jujur saja tidak semudah itu. Kepergian dia, mengubah pandangan ku terhadap wanita. Hanya mommy, satu-satunya wanita yang ku anggap berbeda dan istimewa. Tidak jarang aku berharap dapat dipertemukan dengan seorang wanita yang seperti mommy.

Wanita yang dapat menerima Leon dengan baik, yang menerima ku apa adanya dan yang mencintaiku karena diriku sendiri. Bukan karena harta ataupun kekuasaan yanv ku miliki. Sulit bukan mencari nya, di zaman sekarang. Yang mana uang selalu berbicara dan dipandang.

Seperti kata mommy tadi, setelah aku sampai dirumah tujuan pertama ku adalah bertemu dengan Leon. Sebelum benar-benar menemui putra ku itu, aku lebih dulu bertemu dengan wanita hebat yang menjadi ibu ku itu, beliau berada di dapur sedangkan membuat chocolate cake. Cake kesukaan ku dan Leon.

"Sudah sana, temuin putra mu." ucap mommy selepas aku menyalimi tangannya.

Tanpa berkata lagi, aku berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Leon. Aku membuka perlahan pintu bercat putih dengan orname gantungan toys story didepannya itu, dengan perlahan. Lalu, nampaklah Leon yang sedang sibuk mengotak-atik rubik kesayangannya. Walau pun aku sudah berusaha berjalan sepelan mungkin, Leon tetap menyadari kedatangan ku.

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang