15. A dream

168 12 0
                                    

Hii...
Langsung aja yaa








































"Dek, tunggu..." Junkyu menahan tangan Doyoung yang hendak membuka pintu rumah.
Doyoung masih memperhatikan Junkyu dalam diam, sampai Junkyu kembali bersuara.
"Lo kenapa? Ngambek karena gw tinggal tadi pagi?"
"Gpp kok kak.. Dobby cuma lagi capek aja"
"Lo bohong! Gw itu kembaran lo kalau lo lupa, jadi gw bisa tau lo itu sedang jujur atau malah sebaliknya"
"Hhhh... Dobby juga gk tau dobby sebenarnya kenapa kak! Dobby juga pusing mikirinnya..."
"Kenapa?..."
"Gk tau! Udah dobby bilang gk tau!" Doyoung bukannya membentak Junkyu tapi nada bicaranya aja yang agak sedikit lebih keras.
"Yaudah...gpp. tapi lo jangan sampai sakit lagi dob.."
Doyoung pergi begitu saja dari hadapan saudaranya.
Junkyu hanya melihat punggung saudara sampai menghilang dari hadapannya tanpa berniat mengikutinya.




























































"Rasanya Ada yang aneh...tapi apa yaa..."

"Doyoung biasanya gk kayak gini..."

"Aneh banget tu anak yang awalnya ceria tiba-tiba murung..."

Junkyu sedari tadi hanya bermonolog sendiri sambil menikmati suasana siang menjelang sore hari itu.
Ia maaih belum masuk kedalam rumahnya semejak pupang sekolah tadi, ia langsung menuju ke ayunan didekat garasi rumahnya setelah berbicara dengan Doyoung tadi..

"Loh? Kak? Ngapain kamu disini? Kok gk masuk?"
"Eh, daddy?...hmm..Ajun cuma lagi nyantai aja kok dad.. capek, hehe"
"Ooo..yaudah, jangan terlalu lama..bentar lagi udah mau malam.."
"Iya dad, ntar lagi Ajun masuk kok,daddy duluan aja"
"Yaudah..daddy masuk ya.."
"Iyaa.."









































































































Detingan suara sendok yang beradu dengan piring memenuhi suasana ruang makan kim's familly malam itu.

"Kalian kenapa? Kok tumben diam-diam aja?" Saut sang ibuk membuka pembicaraan malam itu.
"Lagi berantem?" Sang ayah pun ikut bergabung dalam obrolan itu.
"Gak/Gak kok!" Doyoung/Junkyu.
"Hhh..kalau emang lagi ada masalah cepat selesaiin ya..kalian jangan terlalu lama marahannya" nasihat sang ibu. Ia tau bahwa ada yang terjadi diantara kedua anaknya itu.
Junkyu menganggukkan kepala menerima nasihat sang ibu, sementara Doyoung sepertinya tidak berniat sama sekali memberikan jawaban ataupun tanggapan.

"Dobby udah selesai, dobby kekamar dulu ya.."
"Kok udahan aja dek? Lo baru makan sedikit"
"Kenyang.." Doyoung langsung berlalu menuju tangga dan memasuki kamarnya.
"Hhhh...Ajun ke Dobby dulu ya mom, dad?" Ujarnya
"Jangan pakai emosi ya kak, kamu tau kan adek mu itu gimana sifatnya?" Saran sang ayah
"Iya tauu..Ajun ke atas dulu"

"Semoga mereka bisa ya mas nyelesaiin maslahnya.."
"Kamu tenang aja, mereka itu udah dewasa. Ya.. walaupun kadang sifat kekanakan nya masih ada...mereka gk akan bisa diam-diaman lebih dari satu hari, kamu tau kan?"
"Iya..aku tau"
"Udah, sekarang kita beresin ini dulu abis itu kamu langsung istirahat yaa.."
"Iya, mas.."



















Tok.. tok..tok..

"Dek? Kak Ajun masuk ya?"
"Masuk aja..lagian ini kan kamar kak ajun juga"
"Kamu kenapa sih sebenarnya dek?" . Jika junkyu sudah menggunakan kata 'kamu' dan bukan kata 'lo' lagi kepada Doyoung itu artinya Ia sebenarnya sudah mulai frustasi menghadapi sifat saudaranya.
"Gk tau.."
"Kok bisa gk tau sih?"
"YA DOBBY JUGA GK TAU! TIBA-TIBA AJA RASANYA MOOD DOBBY UDAH GK ADA!.....ma-maaf..." Kemudian ia menunduk.
"Mau cerita gk sama kak Ajun?" Tanya Junkyu masih lembut kepada Doyoung. Ia tidak terkejut kala Doyoung meneriaki nya, karna ia sudah tau itu akan terjadi.
Doyoung menggeleng, kemudian bangkit dari duduknya berjalan menuju ke arah kasur nya.
"Dobby capek kak, pengen tidur...." Ucapnya pelan.
"Ka-"
"Dobby tidur dikasur kak Ajun ya..." Ucap nya memotong ucapan Junkyu.
"D-dobby takut.." cicitnya pelan.
Junkyu menghela nafas pelan, kemudian ia tersenyum dan memberikan tempat disamping nya agar Doyoung bisa tidur disana.
Doyoung kemudian menempatkna diri disamping junkyu ia kemudian tidur dengan posisi memunggungi Junkyu.





































































'AJUN!!!!DOBBY!!!!TOLONGIN ABANG DEKK!!'

'LEPAS! LEPASIN! AKU GK MAU IKUT KALIAN!!!'

'DEK TOLONGIN ABANG!!!'













































"Aaaaaa!!.." Doyoung tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah memenuhi wajahnya.
"Dob? Lo kenapa?" Junkyu yang sedang bermain game diponselnya terkejut mendengar Doyoung yang tiba-tiba berteriak.
"K-kak...kak Ajun..." Doyoung menoleh keraah Junkyu dengan tubuhnya yang gemetaran.
"L-lo kenapa dek? Jangan bikin gw takut gini"
"D-dia manggil dobby lagi kak....dia m-manggil kita kak...Dobby n-nggak tau hiks...dia siapa kak?...hiks"
"Loh?loh? Dobb, jangan nangis...udah lo tenangin diri lo dulu.."
"D-dia min-minta tolong kak..dobby takut.."
"Udah..lo tenang dulu...gk usah takut. Dia gk bakal gangguin lo..lo aman sama gw" Junkyu berusaha menenangkan Doyoung, ia membawa Doyoung ke pelukan nya, mencoba menenangkannya.
"Dia gk gangguin dobby kak...dia cuma minta tolong, tapi dobby gk tau dia siapa.." ucapnya yang sudah mulai tenang tidak gemetaran lagi.
Junkyu melepaskan pelukannya, ia melihat wajah Doyoung yang maaih berkeringat dingin.
"Dia yang lo maksud siapa dek?"
"Dobby gk tau...tapi dia menyebut dirinya dengan sebutan 'abang' kak..."
"Tunggu! Anak laki-laki bukan?"
"Iya kak...kok kak ajun tau"
"Kok mimpi kita sama..?"
"Kak ajun mimpi itu jugaa!!??"
"Iyaa...tadi gw juga takut, makanya gw gk bisa tidur lagi, jadi yaudah gw main game aja"
"Tapi...anak laki-laki itu siapa kak..? Kak ajun tau?"
Junkyu menggeleng "kakak gk tau dek...Tapi kayaknya anak laki-laki itu ada hubungannya sama kita.."
"Kak..coba tanyain kedaddy kak! Mungkin daddy tau sesuatu.."
"Yaudah deh..nanti sebelum kesekolah kak Ajun tanyain.. lo udah gpp kan dob?"
"Masih agak takut sih kak... tapi udah gpp kok"
"Lo lanjut aja tidurnya..masih jam 3 pagi lo ini"
"Kak ajun juga tidur! Bisa-bisanya main game jam 3 pagi!"
"Ck! Iya-iyaa..gw tidur juga nih!!!"
Junkyu meletakkan ponselnya dimeja samping kasurnya dan kembali memejamkan mata menuju alam mimpinya.































































Tbc.





Kangen junkyu era ILY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kangen junkyu era ILY....ganteng amat😆😆😆










Udah! Bai bai😁

Maaf kalau ada yg typo

Is He My Brother??   || JunkyuDoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang