"DAD! CUKUP! DOBBY GK MAU DENGAR LAGI! Udah dad...hiks...Daddy keluar dari sekarang! Dobby gk mau dengar lagi.."
Sejak selesai menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada anak-anaknya, Hanbin masih setia menemani kedua putranya dikamar mereka. Ia tau bahwa akan seperti ini jadinya jika Ia menceritakan semuanya.
Ia yakin setelah ini anak-anak tidak akan mau berbicara ataupun mendengarkannya lagi, apalagi Doyoung yang sudah seperti itu setelah mendengarkan kenyataan yang Ia sampaikan. Sementara Junkyu dari tadi hanya diam menatap ke arah jendela kamarnya dengan tatap yang dingin.
"Dobby, Maafin Daddy, nak. Seharusnya dari awal daddy kasih tau kalian tentang ini. Tapi semejak kecelakaan itu, daddy tidak pernah melihat kalian larut dalam kesedihan lagi. Oleh karena itu, daddy memutuskan untuk tidak memberi tahu kalian.."
Doyoung tidak mendengarkan ucapan sang ayah. Ia hanya menelungkupkan kepalanya kelututnya dan sesekali ia menggelengkan kepalanya.
"Dad, biar kami mencerna dulu apa yang udah Daddy ceritain tadi. Sekarang Daddy keluar aja dulu, Jujur Ajun kecewa sama Daddy" ucapnya sambil sesekali mengusap punggung sang adik yang masih menangis.
Hanbin merasa ia memang harus membiarkan anak-anaknya terlebih dahulu agar mereka bisa menerima kenyataan yang ia dengar. Ia meninggalkan kedua putranya dikamar mereka. Hanbin berjalan gontai menuruni tangga menuju kamarnya.
Saat sampai dikamarnya ia melihat sang istri yang sudah tertidur. Melihat wajah damai sang istri yang sedang tertidur ia jadi memikirkan bagaimana ia harus memberikan kenyataan itu kepada istri nya juga. Bagaimanpun juga Istrinya juga berhak tau akan hal itu.
Flashback 1 jam yang lalu*
"Sebenarnya kalian itu punya satu saudara lagi...Dia setahun lebih tua dari kalian. Waktu kalian masih umur 2tahun, dan Dia umur 3 tahun, kita pergi piknik keluarga. Waktu itu kalian bertiga sedang main di taman yang ada didekat sana. Awalnya kalian masih dalam pengawasan Daddy, tapi tiba-tiba kalian mencar dari Daddy. Daddy waktu itu panik, daddy udah nyari kalian keliling taman, tapi Daddy gk ketemu dimana kalian berada....."
Doyoung dan Junkyu masih setia mendengarkannya. Junkyu tiba-tiba merasakan tangan Doyoung yang berada digenggamannya mulai bergetar membuatnya mengalihkan pandangannya kearah sang adik. Dilihatnya sang adik yang sudah menundukkan wajahnya, sepertinya menahan tangisnya.
