Drrtt~ Drrt~..
"Kak!! Hape nya bunyi nih!!" Teriak Doyoung kepada Junkyu yang sedang berada dikamar mandi.
"Angkat aja dob!!" Teriak Junkyu dari dalam kamar mandi.
"Oke" Doyoung meletakkan ponselnya disampingnya dan beralih mengampil ponsel Junkyu yang berada diatas nakas disamping tempat tidurnya.
"Halo?"
'eh,? Halo..ini benar nomor kim junkyu ya?"
"Iya, ini nomornya Junkyu, tpi ini adeknya yang angkat. Ini siapa ya?"
'oo.. adeknya Junkyu? Itu, gw kakak kelasnya Junkyu, junkyunya ada gk? Ada yang mau gw omongin soalnya.'
"Kak Junkyu lagi dikamar mandi, kak. Mau ngomongin apa ya kak? Nanti biar saya sampein ke kak Junkyu"
'tolong sampein ke junkyu, gw mau ngomongin soal club music'
"Oke. Nanti dobby sampein"
'thanks ya.'
"Oh ya! Nama kakak sia-"
Tut-
"Pa? Yahh..udah dimatiin.." ucapnya sambil memperhatikan layar ponsel Junkyu.
"Siapa dek yang nelfon?" Tanya Junkyu yang baru saja keluar dari kamar mandi samvil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ia genggamnya.
"Gk tau. Dia gk bilang namanya, tapi katanya dia kakak kelasnya kak Ajun. Katanya dia mau bahas soal club music" Jawabnya sambil memberikan ponsel itu kepada pemiliknya.
"Ohh..". Junkyu meraih hairdryer yang berada dilaci nakas yang berada disamping kasur itu dan menyerahkannya ke Doyoung.
"Kak Ajun ikut club music?". Doyoung yang paham maksud dari kakaknya itu, menerima hairdryer itu dan segera menyalakannya dan mulai mengeringkan rambut sang kakak.
Sebenarnya Junkyu bisa saja menggunakannya sendiri, tapi Ia tidak mau tangannya pegal ketika mengeringkan rambut bagian belakang kepalanya. Emang remaja jompo ini mah.
"Nggak." Jawabnya tak acuh.
"Terus?"
"Itu yang nelfon tadi itu kayaknya presiden club music, waktu itu dia nggak sengaja denger gw nyanyi waktu gw lagi bolos di atap. Dia langsung nawarin gw buat gabung, tapi gw udah bilang nggak minat"
"Loh? Kok nggak gabung aja sih kak? Kan Kak Ajun bisa nyanyi sama main musik"
"Nggak ah. Males gw"
"Kebiasaan. Emang remaja jompo lo kak"
"Biarin" Ucapnya mengangkat bahunya tak acuh.
"Nah. Udah selesai nih. Handuknya jangan lupa dijemur kak!" Ujarnya sambil memberikan hairdryer itu kepada kakaknya.
Ini hari minggu. Kedua saudara itu kini hanya menghabiskan sebagian waktunya untuk tiduran bersantai dikamar. Mereka hanya keluar tadi pagi saat sarapan, dan setelahnya mereka akan kembali kekamar.
Sepertinya setelah kejadian dua hari yang lalu Mereka jadi sedikit menghindar dari Hanbin. Sebenarnya bukan mereka, hanya Doyoung. Junkyu tetap bersikap seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi.
Tapi Doyoung, anak itu sepertinya jadi lebih pendiam. Hanbin tentu menyadarinya, begitu juga dengan Jisoo. Mereka bisa melihat putra bungsunya yang tiba-tiba berubah. Hanya saja Jisoo masih belum tau alasan, Ia berfikir mungkin Doyoung memiliki masalah dengan teman disekolahnya ataupun masalah dengan tugas sekolahnya.
Hanbin masih enggan memberi tahu Jisoo tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ia takut Jisoo akan menjauhinya seperti Doyoung. Tapi bagaimanapun juga cepat atau lambat Jisoo harus mengetahui tentang apa yang sudah terjadi bukan?
"Mas! Dobby kok tiba-tiba jadi pendiam gitu ya?". Pertanyaan tiba-tiba dari Jisoo membuat Hanbin terkejut.
Benar bukan? Cepat atau lambat Jisoo harus tau!
Mereka kini tengah berada di ruang kerja Hanbin. Jisoo yang sedang duduk disofa ruangan itu dan Hanbin yang sedang sibuk dengan laporan yang sedang Ia kerjakan.
"Eum..mungkin dia lagi ada masalah kali" Jawab hanbin dengan suara pelan. Dan itu sukses membuat Jisoo mengalihkan perhatiannya kepada suaminya itu.
"Tapi..dia juga kayaknya menghidar kamu kamu mas...kalian lagi ada masalah?" Benar bukan? Jisoo mudah sekali menyadari situasi saat ini. Ia bisa melihat setiap Hanbin mendekati anak bungsunya itu, Doyoung pasti selalu memiliki alasan agar bisa menghindar dari ayahnya.
"B-bukan gitu..aku nggak apa-apain Dobby kok!... Tapi..." Hanbin menghela nafas panjang, "oke! Kayaknya sekarang aku juga harus ngasih tau kamu kebenarannya sekarang."
Kalimat itu sukses membuat Jisoo mengerutkan keningnya, "Apa?"
"Aku bakal ceritain semuanya dari awal, aku siap kalaupun nanti kamu juga berpikir sama kayak Dobby....kamu kesini dulu.." ucap Hanbin, ia menepuk kursi disebelah kursinya. Bermaksud agar Jisoo mendudukkan dirinya disana.
"Maksud kamu apa sih? Aku nggak ngerti mas.." Jisoo kini sudah duduk dikursi disamping suaminya itu.
Dan Hanbin mulai menceritakan semuanya dari awal mulai dari penyakit yang dimiliki oleh Jisoo dan dia tiba-tiba hilabg ingatan, tentang anaknya yang hilang hingga kedua putra kembarnya yang kehilangan ingatannya dan juga kehilangan saudara mereka.
Jisoo memang mengetahui tentang putra kembarnya yang kehilangan ingatannya. Tapi ia tidak tau kalau ternyata Ia juga kehilangan sebagian ingatannya dan juga Putra Sulungnya, seperti yang dikatakan Hanbin.
Jisoo yang diperdengarkan tentang kenyataan itu masih belum bisa menerimanya. Reaksinya pun sama seperti Doyoung saat Ia mendengar semuanya dari sang ayah.
Sekarang Jisoo masih belum bisa meredakan tangisannya. Wanita itu kini menangis sejadi-jadinya dipelukan Hanbin. Hanbin yang melihat istrinya menangis seperti itu, benar-benar merasa bersalah karena telah menyembunyikan kebenaran ini dari semua orang-orang tersayangnya. Ia terus menyerukan kata maaf kepada sang istri.
"Se-sekarang..dia d-dimana mas?" Ucap Jisoo yang masih sesenggukan.
"Kamu tenang aja, Dia aman sekarang. Aku sendiri yang merawatnya. Aku minta maaf karna nyembunyiin ini dari kamu...aku benar-benar nggak tau lagi harus apa, waktu itu kalian bertiga sama-sama nggak ingat sama Dia...Jadi aku mutusin buat ngerawat dia terpisah dari kalian..aku benar-benar minta maaf Jisoo.." ucap Hanbin masih setia memeluk sang istri.
"Nggakpapa Mas..aku ngerti, kamu udah ngelakuin yang terbaik kok mas. Makasih Mas... sekarang aku udah tau semuanya, nanti aku coba bicara ke Dobby biar dia bisa ngertiin kamu juga Mas.." Jisoo melepaskan pelukannya dan mengeggam tangan sang suami meyakinkannya.
"Makasih ya..aku tadi udah takut kalau kamu bakal ngejauhin aku juga kayak Dobby. Soalnya kamu sama Dobby kan sebelas-duabelas sifatnya."
"Mas..aku mau dia tinggal sama kita." Ucapnya dengan kepala tertunduk.
"Aku bakal bawa dia tinggal sama kita lagi, tapi nggak sekarang. Dobby masih belum bisa menerima semuanya, aku takut nanti Dobby bakal ngejauh dari kita..kita coba yakinin Dobby dulu ya. Tunggu sampai Dobby mau dia tinggal sama kita, oke sayang?" Hanbin menangkup wajah sang istri dan mencium keningnya.
"Iya..nanti aku juga bantu" Jisoo kembali memeluk Hanbin.
Tbc.
Yuhuuu...segini dulu yah...
Btw udh ada yang bisa nebak gk siapa saudara kim twins?See you the next chapter 🖐️🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He My Brother?? || JunkyuDoyoung
Teen FictionAwalnya mereka tidak menyadarinya tapi setelah mereka mengetahui nya mereka jadi.....