MISSING YOU

183 9 0
                                    

"Saudara Bia sudah sadar. Dia mungkin shock dan pingsan. Untuk masalah telinganya, syukur tidak terjadi luka pendarahan serius pada gendang telinganya. "

"Darah nya hanya karena robekan pada liang telinga. Bia merasakan sedikit berdengung untuk beberapa saat ini untuk memulihkan pendengarannya. Dan tolong untuk beberapa bulan ke depan jangan memasukkan benda apapum ke telinga... " jelas dokter yang sepertinya langsung ditangani THT.

Sam dan Hansel terlihat lega dan sama sama mengusap wajah nya. Lihatlah, mereka seperti anak kembar.

"Baik, silahkan lihat saudari Bia, saya permisi dulu"

"Terimakasih dok..." ucap Hansel.

Setelah dokter pergi, Hansel dan Sam saling bertatapan.

Ntahlah, keduanya tiba tiba canggung.

Sam tidak mau membuang waktunya, dia ingin bertemu Bia.

Sam segera masuk dan diikuti Hansel.




Bia mengalihkan pandangannya yang awalnya menatap keluar jendela kaca rumah sakit, menuju dua sosok lelaki yang nampak selalu ada disekitarnya terus menerus.

Bia menatap Sam sesaat, lalu pikirannya tiba tiba mengingat bagaiman Jane memperlakukannya kasar hanya demi Sam.

Bia langsung menunduk.

"Bia..." Hansel mendekati Bia dan merendahkan badannya menatap Bia yang tiba tiba menunduk.

"Ada yang sakit lagi?" tanya Hansel menyentuh pipi Bia lembut seraya berusaha mengalihkan pandangan Bia yang masih menunduk.

Bia menggeleng dan berani mengangkat kepalanya membalas tatapan Hansel.

Sam mengerutkan keningnya.

Bia seperti menghindarinya.

"Hansel... apakah aku boleh pulang?" Bia sedikit menggeser badannya yang setengah berbaring dibangsal itu pada tubuh Hansel yang menunduk. Seperti anak kucing yang mencari kehangatan pada ibunya.

Sam tak melewatkan sedikit pun pergerakan itu, terlebih tangan kiri Bia yang menarik sedikit kemeja Hansel.

"Ya tentu..." ucap Hansel merapikan rambut Bia yang sedikit acak.
" Kau harus ku bawa kerumah, kau harus ku rawat dirumah. Aku tak mungkin membawa mu ke hotel lagi" lanjut Hansel.

Sam menyipitkan matanya mendengar kalimat terakhir Hansel. Hansel seakan pamer posisinya yang lebih jauh berkuasa darinya.

"Tapi... apa telinga sudah mulai membaik?" tanya Hansel menatap  telinga Bia.

Bia menggeleng. Dia lucu.

"Hm.. " Hansel tersenyum padanya dan mengelus telinga Bia pelan.
"Beberapa hari itu akan sembuh dan kembali normal. Aku akan merawatmu. Dan kau harus bersamaku. Paham Bia?" Hansel menatap Bia dalam.

Bia mengangguk tersenyum senang. Sepupunya itu selalu membuatnya nyaman. Bahkan setelah dewasa ini, Hansel semakin memahaminya.


Sam memperhatikan bagaimana Bia tetap terdiam dan tak memandangnya. Dan entah kenapa Sam seperti orang bisu tak mampu mengeluarkan kalimat apapun.

Bia total mengabaikannya.

Hansel. Saat dia mengemas peralatan Bia, dia sekilas melirik Sam yang mematung. Hansel tersenyum menggeleng merasakan kemenangannya pada sahabat nya itu.

"Sini ku bantu..."

Hansel melingkarkan tangannya dipinggang sempit Bia. Membantu Bia turun perlahan.

BIA GADIS INTROVERT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang