THINKING AND OVERTHINKING

161 11 0
                                    

"Aku titip Bia"

Hansel dengan berat hati mengatakan itu pada Sam yang berdiri didepan mobilnya.

Hansel sekarang menggendong Bia dipunggungnya.

"Yak..." Sam kesal. "Bukankah kau posesif pada Bia, sekarang kau malah menyerahkan Bia padaku"

"Apakah membawa nya ke hotel tidak masalah?"

"Yak... brengsek..." Sam mulai kesal pada sahabatnya ini.

Bukannya Sam tidak mau membawa Bia. Tapi bukankah itu aneh pada dirinya membawa Bia terus ke apartmentnya. Ia tak ingin Bia memikirkannya sebagai lelaki liar.

Meskipun Sam akui, dirinya kini sedikit aneh jika bersangkutan dengan Bia belakangan ini.

Jane semakin tidak tahan atas kedua lelaki ini. Mulai dari awal pesta sampai larut, keduanya tak henti membahas Bia.

"Jika aku membawanya kerumah, apa yang akan orang tua ku katakan padaku. Seperti yang kau tau, kost nya sudah tutup." Jelas Hansel kesal.

"Biar Bia ke rumahku" Jane membuka mulutnya.

Hansel tersenyum jengkel. Setelah apa yang dia lakukan pada sepupunya, masih berani dia berlagak baik.

"Lebih baik dia ku bawa ke hotel ..." Hansel tak ada pilihan.

"Masukkan ke mobilku" Sam berucap datar.

"Apa apaan kau Sam... " Jane protes menarik tangan Sam kasar.
Sam menatap Jane. "Maksudmu kau membawa nya ke apartment mu? Sejak kapan kau berani membawa perempuan kesana? Ada apa dengan mu? Kau suka padanya?" Sederat kalimat itu sedikit menyadarkan Sam.

Sam terdiam.

Ya dia menyadari perubahan pada dirinya yang sekarang ini. Bahkan Jane belum pernah menginjakkan kaki disana.

Dan kedua kalinya dia ingin menjamu Bia disana.

"Selesaikan masalah kalian..."

Hansel pergi membawa Bia masuk ke dalam mobilnya. Sepertinya membawa Bia ke hotel lebih baik daripada menahannya diluar dengan udara yang dingin ini.

Meski besok Bia akan terbangun penuh tanda tanya. Hansel akan mengatur jawabannya malam ini juga.


Sam fokus menyetir hendak mengantar Jane. Jane menatap wajah Sam dari samping yang sama sekali tidak memandangnya.

Setaunya Sam akan selalu menatap memujanya. Tapu sekarang.
Sam bahkan terhitung berapa kali menatapnya.

Dan lagi, tangan kanan Sam di setir, dan tangan kiri nya bertengger di dagunya sembari mengusap kecil seperti memikirkan sesuatu.

Apa yang dia pikirkan sekarang?

Jane pongah melihat itu.

"Sam..." panggil Jane.

Sam sepertinya larut dalam pikirannya.

"Sam..." Jane meninggikan suaranya.

"A.. Jane..." Sam menatap Jane dan terus menyetir. "Ada apa?"

"Kau melewatkan rumahku" ucap Jane dengan nada bergetar.

Sial.

Sam sampai melewatkan rumah Jane, padahal mereka sudah di area kompleks perumahan Jane.

Sam cukup dalam tenggelam.

Sam ikut turun mengantarkan Jane ke depan gerbang rumah nya. Sam memandangi wajah lesu Jane. Sam merasa bersalah mengabaikan Jane disaat pesta ulang tahunnya ini.

BIA GADIS INTROVERT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang