SELEBRITI

91 9 0
                                    

"Saudara Bia mengalami sedikit pendarahan luka di kaki nya. Tapi kami sudah bisa menghentikannya. Lalu sedikit patah pada lengan atas kirinya. Untuk kepala hanya benturan tidak terlalu serius. Tapi mungkin saja beberapa bulan Bia akan mengalami pusing. Nanti saya akan atur jadwal pemulihannya... " jelas dokter yang menangani Bia.

Ia bisa melihat wajah wajah yang mendengarkannya namun tak bisa juga dibilang terlalu menyimaknya. Yah... itu reaksi wajar dari keluarga pasien kecelakaan serius ini.

"Tetap bersama Bia... Bia akan baik baik saja" ucap dokter.

"Saya permisi ..." dokter pun pergi.


Sudah dua hari Bia dirawat namun Bia tak mau bangun. Semua kelurga dan Sam tak henti hentinya menjenguknya.

Bahkan Sam dan Hansel sering mangkir dari jadwal latihan.

"Sam... kau tak bisa terus terusan bolos seperti ini" kata Mark.

"Kau tak berada diposisi ini makanya kau bisa bicara begitu" ucap Sam datar meraih tas nya.

"Yak... Sam" CEO perusahaan itu pun muncul. "Kau sudah menandatangani kontrak, tidak seharusnya kau main kabur dan bolos dari tanggung jawab mu... " ucap nya sedikit kesal atas Sam.

"Pak Dio... kau tau kan kita tidak tau apa yang terjadi kedepannya" Sam menatap nyalang kepala perusahaannya itu. "Aku dan Hansel juga tak mau ini terjadi, tapi ini terjadi pada kami" Sam berucap lirih.

Sedangkan Hansel duduk frustasi di sofa. Ia juga sama kacaunya. Mereka dua minggu lagi akan tour.

"Iya aku tau... tapi bagaimana tour ini lancar kalau kalian bolos terus... kau tidak boleh seenakmu..."

"Persetan dengan konser ini..." ucap Sam datar dan pergi.

"Sam..." teriak Mark.

"Anak itu ternyata kerasa sekali,.." keluh CEO itu.

Hansel pun pergi mengejar Sam.

"Hansel..." panggil mereka.

"Nah... mereka berdua seperti anak kembar" kata CEO itu geleng kepala.





"Kau jangan gegabah Sam"

Hansel menemui Sam di parkiran gedung agensi mereka.

Sam duduk diatas mobil nya.
"Kau merokok lagi" Hansel mendelik tak suka. Lalu ikut naik ke atas mobil Sam.

"Aku akan meminta Mark untuk memberikan kita tambahan waktu setidaknya Bia siuman."

"Aku keluar" Sam menghembuskan asap rokoknya dan membuang rokoknya yang masih panjang itu.

"Kau gila... kau sudah meninggalkan kuliah mu. Dan sekarang... bukankah kau mengambil langkah ini untuk menikahi Bia... kau jangan bodoh brengsek..."

"YAK.... Bia membutuhkanku saat saat terpuruknya. Kau tau aku sekarang ini dihantui rasa bersalah Hansel. Gara gara debut dan latihan sialan ini, aku mengabaikan Bia yang membutuhkan aku"

"Heh... dari kalimat mu seakan kau mendoakan Bia mati. " Hansel turun dari mobil dan berdiri menatap tajam Sam.

Sam menoleh pada Hansel tak mengerti.

"Kau ucapkan itu seakan akan Bia tidak akan bangun dari koma nya. Kau ini apa apaan..."

Sam menunduk.

"Kau masih bisa memperbaikinya. Kau harus wujudkan apa yang kau rencanakan itu bodoh. Kau harus menikahinya sesegera mungkin atau aku yang akan bergerak" Hansel mengancam.

"Minggir kau..." Sam segera memasuki mobilnya. Hansel menjauh mengelengkan kepala nya.




Dirumah sakit. Sam duduk memandangi wajah Bia yang pucat dan tidur tenang.
Merapikan helai rambutnya dan menghapus air mata Bia yang terjatuh disisi matanya.

BIA GADIS INTROVERT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang