Oh My Boss - 19

944 144 26
                                    

Normal POV

"Kamu melihatnya, Tae?"

["Krab, Khun. Hanya makan mi bersama Nappan dan Gulf. Tae sudah mengirim gambarnya, Khun."]

"Uhm. Baiklah, kalau begitu kamu bisa pulang," ujar Dew kemudian.

Dew mematikan telfonnya pada Tae lalu melihat gambar yang Tae kirim. Itu adalah foto Mew sedang makan mi dengan dua anak buahnya.

"Phi Mew benar-benar makan mi dan ada Gulf disana. Apa yang perlu aku khawatirkan?" Dew bergumam.

"Tidak ada hal buruk yang dia lakukan. Ketika dia berkata pergi menemui orang penting dia benar-benar melakukannya. Dia mengatakan semua hal apa adanya padamu. Aku rasa dia tidak akan mengecewakan mu dengan ucapannya," Dew teringat ucapan Gulf kala itu sebelum Gulf memutuskan menarik diri dari tugasnya mengawasi Mew. Sejak itu perasaan Dew menjadi sedikit lebih baik.

Dew beranjak dari sofa lalu berjalan ke arah ranjang dan duduk di pinggiran ranjang. Sebenarnya malam ini ada banyak hal yang ingin Dew bicarakan pada Mew tentang diskusinya dengan Dokter John kemarin.

Dew menghela nafas singkat lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran ranjang. Ia mengusap lembut bantal di sisinya seperti Mew sedang berbaring disana.

"Semuanya milikmu terlihat bagus dan sehat. Seharusnya kamu memiliki anak dengan cepat. Tapi kita tidak pernah tahu takdir," sekilas Dew teringat ucapan Dokter John.

"Ada dua kemungkinan kami belum memiliki anak. Yang pertama karena dia tidak mencintaiku atau yang kedua karena dia tidak pernah mencintaiku," itu jawaban yang Dew berikan pada Dokter John.

"Jadi kalian tidak having sex?"

"Kami berusaha melakukannya tapi dia selalu gagal."

"Ooh, lebih baik kita bicara bersama-sama dengan suamimu,"

Dew mengulurkan tangannya ke arah meja nakas dan mengambil sebuah novel yang belum selesai ia baca. Dua hari ini Dew membaca One day in December coretan penulis Josie Silver. Dew cukup tertarik pada buku yang bercerita tentang perempuan bernama Laurie yang menemukan cinta pertamanya. Membaca novel itu Dew seperti melihat dirinya. Ya, Dew awalnya tidak pernah percaya dengan cinta pertama sampai dia bertemu dengan putra tunggal dari keluarga Jong.

Dew dan Mew menikah karena perjodohan dari keluarga Jong dan keluarga Hwang. Sejak awal Dew dan Mew menerimanya dan tidak pernah ada penolakan terlebih Dew sudah tertarik pada Mew sejak Ayah Hwang menunjukkan foto calon suami Dew kelak. Dew memiliki pendidikan yang bagus di Colombia university dan mendedikasikan dirinya sebagai wanita karir yang cakap. Sebuah point bagus bagi Mew menggandeng istri yang kompeten untuk mengiringinya memimpin banyak perusahaan yang ia jalankan.

Karena sejak duduk di bangku sekolah menengah Ayah Hwang berkata Dew akan menikah dengan seseorang pilihan keluarga Hwang maka Dew tidak pernah menjalin hubungan dengan orang lain. Dew hanya menunggu tiba waktunya dia dan laki-laki pilihan keluarganya bertemu. Dew pikir itu hanya akan membuang waktu jika dia berkencan dengan orang lain lalu menikah dengan orang yang berbeda. Bahkan itu juga akan menyakitkan karena ada perpisahan.

Namun sejauh ini Mew bagi Dew masihlah seonggok misteri. Dew tidak ingin berpikir suaminya berselingkuh, yang Dew selalu pikirkan hanyalah apakah Mew mencintainya atau tidak?

***

Mobil yang di kemudi Samy tiba di area parkir gedung perkantoran tempat mereka bekerja. Gulf menghela nafas kasar mengingat hari ini mungkin akan berjalan sedikit berbeda setelah ia meminta seseorang untuk berhenti melihat padanya.

OH, MY BOSS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang