Oh, My Boss - 22

817 129 43
                                    

Aku memang kehilangan kamu yang sangat ku cintai
Namun kau telah kehilangan aku yang sangat mencintai mu

Usai

Normal POV

"Aw!" Jerit Dew dari balik meja pantry.

Tae yang duduk di sofa reflek melesat menghampiri Dew dan melihat pada bos perempuannya itu. Dew sedang meniup jari tangan kirinya pelan. Tae melihat air panas tumpah di sekitar meja. Ia meraih jemari Dew dan meniupnya lembut.

Dew terkejut tapi dia juga membiarkan Tae melakukan itu padanya. Bahkan bukan hanya Tae, mungkin pengawal yang lain pun akan melakukan hal yang sama hanya saja saat itu yang paling dekat dengan Dew duduk adalah Tae.

"Aku akan mengambil kotak obat!" Seru Nappan.

"Tidak, Nappan. Ini sudah lebih baik," cegah Dew.

"Benarkah Khun? Jari mu terlihat merah," ragu Nappan.

"Ya, aku rasa ini akan membaik dengan cepat," Dew meyakinkan Nappan.

"Gun buatkan teh yang baru, Khun?" Tanya Gun.

Dew mengulas senyum kecil lalu menggeleng, "Tidak Gun, rasanya sudah tidak berselera hehe."

"Bagaimana Khun?" Tanya Tae pada Dew.

Fokus Dew kembali pada Tae membuat tatapan keduanya tanpa sengaja bertemu. Dew lalu melihat pada jarinya yang memerah, rasa panas seperti terbakar tadi mulai hilang hanya saja masih sedikit kebas. Perlahan Dew menggerakkan jarinya.

"Terimakasih," ucap Dew.

"Krab," jawab Tae.

"Sepertinya aku tidak diperbolehkan menonton lakorn bersama kalian. Hehe. Aku akan pergi tidur. Jangan lupa matikan lampu ya nanti. Selamat malam," ujar Dew sambil beranjak dari duduk.

"Selamat malam Khun," jawab mereka kompak.

Dew mulai berjalan meninggalkan pantry dan orang-orang kembali duduk di tempatnya semula sementara Tae masih bertahan di pantry membersihkan air di meja dan menaruh gelas ke tempat cucian. Gun duduk di bangku mini bar menunggu Phi seniornya yang sibuk sendiri.

"Phi, kamu sangat berani! Gesit sekali hehe," ujar Gun saat Tae berjalan ke arahnya.

"Apanya?" Tanya Tae.

"Kamu membantu Khun Dew," jawab Gun.

"Itu memang tugas kita, idiot!"

"Ah, tapi aku melihat matamu seperti jatuh cinta," Gun mendesak.

"Jangan sembarangan kamu,"

"Khun Dew sedang kecewa tapi dia masih bisa bersikap baik. Eh Phi, kemarin aku melihat Bos Mew dan Gulf berpelukan. Aku pikir ada yang salah dengan mataku tapi aku yakin itu benar mereka. Tapi kenapa mereka berpelukan?"

PLAK

Satu pukulan mendarat di kepala belakang Gun. Gun menoleh pada orang yang memukulnya hampir mengumpat.

"Aaooo? Phi! Kenapa memukulku!" Protes Gun sambil mengelus kepalanya yang tiba-tiba pusing.

"Jangan bergosip seperti perempuan," ujar Nappan datar.

"Bergosip apa?! Aku hanya bertanya!" Gun masih kesal.

"Sudah. Ayo kita pergi tidur," ajak Nappan sambil merangkul Gun dan membawa Gun pergi bersamanya.

Sementara orang-orang menghambur pergi Tae bertahan di sana dengan perasaannya yang tidak menentu. Dia memegang dadanya lalu tiba-tiba merasa tersipu ketika Gun menyebutnya jatuh cinta. Tapi mana mungkin? Tae hanyalah seorang pekerja, Dew menatapnya pun bukan hal yang disengaja.

OH, MY BOSS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang