41. Vacation

70 3 6
                                    

(Slight VierAthy alert! Klo gasuka mending skip aja, wkwkwkw)

~◇~◇~◇~

Pagi Hari, Villa Obelia.....

Lucas beserta ketiga sahabatnya (termasuk Athy) yang baru saja sampai di tempat tujuan langsung terkagum-kagum, dengan pemandangan pantai di hadapan mereka.

"Wahh, pantainya indah sekali!" Celetuk Athanasia.

"Kau benar! Kita bisa bermain-main di sini!" Clara menambahkan.

Sementara yang laki-laki alias Lulu dan Vivi malah diabaikan di belakang mereka, yang saat ini sedang menjadi tukang angkut barang para gadis. Bisa-bisa baru dateng pinggang udah encok.

"Woy, bantuin apa? Ini berat sekali." Gerutu Lucas.

"Kalian ini sebenernya bawa apa aja sih? Kok banyak banget perasaan." Tanya Xavier heran.

Athanasia dan Clara hanya mendelik tidak peduli. Biasalah, jail.

Tak pakai lama lagi, keempat sahabat itu pun memutuskan untuk pergi ke villa yang sudah dipesan oleh Lucas. Mereka meletakkan barang-barang terlebih dahulu di sana. Selesai merapihkan semuanya, mereka pun segera bersiap-siap untuk pergi berjalan-jalan ke tempat tujuan pertama mereka.

"Vier! Ayo cepat siap-siap!" Clara berseru tiba-tiba.

"Hah? Emangnya kita mau kemana?" Xavier yang terlihat sedang merapihkan dapur tampak kebingungan.

"Kita mau jalan-jalan ke Rose House. Ikut yuk." Ajak Athanasia.

Xavier tidak langsung menjawab. Pemuda bersurai panjang tersebut menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal, dia bingung antara ikut atau tidak.

"Hei, ikut aja. Ini kesempatanmu loh." -Miho.

"Kesempatan apaan?" -Xavier.

"Bukannya kau menyukai gadis itu?" -Miho.

"HA?! NGG—"

"Xavier? Kok melamun?"

NYUT!

Xavier langsung tersentak kaget begitu melihat Athanasia sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu langsung memalingkan tatapannya ke sembarang arah.

(Nggak, Athy nggak deketin sampe wajah kok. Cuma berdiri di depannya aja.)

"Ayolah. Tunggu apalagi?" -Miho.

"Hei, temanku juga menyukai dia. Dan aku juga tidak punya niat untuk merebutnya." -Xavier.

"Lalu apa masalahnya? Mau merebut atau tidak, setidaknya ambil saja kesempatan itu. Daripada menyesal nanti." -Miho.

Xavier langsung mendelik malas. Memang seharusnya dia tidak membatin saat Miho masih bangun, jadi tergoda deh. Maklum, kan Miho emang roh nafsu.

"Y-ya, baiklah. Aku ikut." Xavier berucap pasrah.

"Oke! Tapi kamu yang menyetir ya, hehe. Kalau Lucas yang nyetir serem soalnya." Ujar Athanasia cengengesan.

Xavier mengangguk-anggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban. Keduanya pun kemudian keluar dari dapur tersebut, menuju teras villa. Di sana sudah ada Lucas dan Clara yang menunggu.

"Kenapa kalian lama sekali sih?" Tanya Lucas dengan wajah kecut.

"Udah deh, Cas. Gak usah lebay. Cepetan naik sono." Celetuk Clara.

Lucas mendengus. Ia kemudian memutuskan untuk tetap naik dan duduk di kursi belakang, lantas disusul oleh Athanasia. Sementara Xavier dan Clara duduk di kursi depan. Xavier lalu mulai menyalakan mesin mobil, serta memasang sabuk pengaman.

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang