Song: Safety Pin
By: 5 Seconds of Summer (5SOS)
(Silahkan diputar sekarang ya :D)~◇~◇~◇~
Pusat Kota, Obelia....
Lucas dan Athanasia memutuskan untuk mengunjungi sebuah taman hiburan mini selepas berkunjung ke Red String Garden.
"Lucas." Panggil Athanasia.
Sang empu nama menoleh, Lucas melihat Athanasia menunjuk sebuah stan permainan mini.
"Aku mau main itu."
"Memangnya kau bisa?" Lucas tersenyum jahil.
Gadis bersurai blonde itu menganggukkan kepalanya mantap, pria bersurai hitam itu lalu terkekeh dan akhirnya membolehkan Athanasia memainkan permainan tersebut. Mereka berdua lalu berjalan menghampiri stan tersebut.
Itu merupakan permainan memanah mini. Siapapun yang mampu menembakkan panah tepat di target, maka pemenangnya dapat memilih sendiri boneka yang tersedia di stan tersebut.
"Selamat datang! Apa Anda ingin bermain permainan ini?" Tawar pemilik stan girang.
"Ya! Kami ingin memainkan permainan ini!" Jawab Athanasia antusias.
Si pemilik stan tertawa lebar sembari mengangguk-anggukkan kepalanya. Pemilik tersebut lalu memberikan tiga buah panah beserta busurnya kepada Athanasia.
"Kau yakin bisa melakukannya?" Tanya Lucas.
"Tentu saja! Aku pernah mendapat Juara Harapan Tiga dalam sebuah lomba menembak!" Ujar Athanasia.
Lucas yang mendengarnya langsung memasang wajah cengo. Athanasia terlalu polos.
Gadis bersurai blonde itu lalu mulai membidik target, ia menutup sebelah matanya dan berusaha berkonsentrasi. Saat sudah siap, Athanasia pun melepaskan panahnya.
Thud!
Naas. Panahnya meleset.
"Ah, sayang sekali. Cobalah lagi, mungkin kali ini Anda bisa melakukannya Lady." Ujar si pemilik.
Athanasia menghela nafas berat. Lucas yang berada di sebelahnya pun menepuk-nepuk bahu Athanasia, menyemangatinya. Gadis itu kemudian kembali menarik panahnya dan mulai membidik target. Kali ini ia berusaha untuk lebih fokus agar tidak meleset lagi seperti sebelumnya.
Athanasia lalu kembali melepaskan panahnya.
Thud!
Namun lagi-lagi panah tersebut meleset. Gadis bersurai blonde itu mendengus kesal. Kini hanya tersisa satu panah saja, jika meleset lagi, maka gadis itu akan gagal mendapat hadiahnya.
Athanasia lalu kembali menarik panah terakhir. Gadis itu mulai membidik dan berusaha untuk lebih konsentrasi lagi agar berhasil mengenai target. Gadis itu berkeringat dingin, tangannya juga gemetaran.
"Biar aku ajari."
Lucas menghampiri Athanasia. Tangannya lalu memegang kedua tangan gadis tersebut yang gemetaran.
"Tarik nafas secara perlahan." Bisik Lucas.
"A-apa? A-aku—"
"Tarik nafasmu."
Athanasia menelan ludah. Terdapat rona tipis di wajahnya, jantungnya juga berdetak tidak karena karena hembusan nafas Lucas. Namun gadis itu akhirnya menurut dan mengikuti instruksi Lucas.
Athanasia menarik nafasnya secara perlahan, lalu menghembuskannya.
"Pandangan matamu harus lurus ke depan. Jangan teralihkan." Gadis itu menurut. Ia lalu memfokuskan tatapannya ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-
FanficFANFICTION! -DISCONTINUED- "Lucas" Nama itu rasanya sangat familiar untukku, tapi aku tidak ingat dimana aku mendengar nama itu. Rasanya...seperti ada sesuatu yang hilang dariku, ada rasa yang mengganjal di hatiku. Tapi apa? "Athanasia.....aku meri...