𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟓

130 18 3
                                    

Setelah kejadian kereta itu, Seiya memaksa (y/n) untuk tetap di rumah dan tidak menerima misi. Ia kaget saat mengetahui putrinya dengan nekat loncat dari kereta yang masih melaju hanya untuk memberi celah agar rekannya bisa menebas leher Oni yang tertanam di ruang masinis kereta.

"Papa, biarkan aku mengambil misi!"

Suara rengekan (y/n) memenuhi ruang kerja milik Seiya, sudah dari beberapa hari yang lalu gadis itu terus mengikuti kemanapun sang ayah pergi hanya untuk mendapat izin

"Tidak (y/n), sepertinya Papa sudah gila karena berpikir kalau kau mungkin akan baik-baik saja berada di organisasi, tapi ternyata sudah berapa kali Papa hampir kehilangan putri Papa?"

"Tapi Pa .."

"Kali ini Papa tidak akan mendengarkanmu, (l/n) (y/n)."

Seiya pergi meninggalkan (y/n) sendirian, melihat kepergian sang ayah membuat (y/n) menjadi lesu. (y/n) kembali ke rumah dengan wajah murung, sang nenek yang juga mengetahui apa yang terjadi hanya bisa mengelus surai (y/n) dengan lembut.

"Kali ini tolong dengarkan keinginan Papamu, dia begini karena khawatir, ini tidak akan lama jadi bersabarlah."

(y/n) mengangguk pelan, ia berjalan masuk ke dalam kamarnya.

.  . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆

Entah sudah berapa lama (y/n) tidak mengambil misi karena larangan dari sang ayah, (y/n) berhenti merengek pada seiya setelah berbicara dengan neneknya, sejak saat itu (y/n) banyak menghabiskan waktunya di rumah atau pergi bermain dengan teman-temannya.

Rasa bosan yang begitu bosan membuat mood (y/n) turun, Ayumi yang biasanya bersama dengannya harus kembali ke Indonesia karena sebuah urusan keluarga meninggalkan (y/n) sendirian.

Tok tok

(y/n) beranjak dari sofa menuju pintu dan membukanya

"Halo, sayangku~"

Sapaan riang itu membuat senyum diwajah (y/n) mengembang, dengan senang (y/n) memeluk Eiji.

"Ayo ikut denganku, aku tahu kau pasti bosan di rumah."

(y/n) mengiyakan ajakan Eiji, dengan cepat ia memeluk lengan Eiji dan menariknya pergi dari rumah

"Kau tidak pamit dulu?" Tanya Eiji setelah menahan langkah (y/n)

"Untuk apa? Obaasan dan Papa sedang pergi ke rumah sakit jadi aku sendirian di rumah."

Eiji mengacak rambut (y/n) dengan pelan, "Ternyata aku datang diwaktu yang tepat."

(y/n) mengangguk, "Tentu saja! Jadi ayo!"

Hari itu (y/n) menghabiskan waktunya bersama teman-temannya, setelah hari itu (y/n) lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Terkadang (y/n) akan pergi ke rumah Eiji atau sekedar menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu sejak Seiya melarang (y/n) untuk mengambil misi, semenjak Seiya menegaskan kalau pria itu tidak akan mendengarkan permintaan (y/n), gadis itu juga tak lagi sering berada di rumah.

Seiya paham dengan bentuk protesan putri tunggalnya ini, jadi Seiya membayar Ubuyashiki Kagaya untuk mengirim KIsatsutai untuk sebatas menjaga sang putri dari jauh walaupun pria itu sadar jika sang putri bisa menjaga dirinya sendiri tapi rasa khawatir terus membuat Seiya tak tenang.

.  . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆

Saat sedang berjalan pulang ponsel (y/n) berbunyi menandakan ada panggilan masuk, melihat nama si pemanggil membuat senyum (y/n) mengembang

𝐑𝐞𝐨𝐜𝐜𝐮𝐫 || 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 [𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐀𝐔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang