Chapter 2

316 40 4
                                        














Happy Reading















"MAMA!!!! IRENE KURANG AJAR MA!!!"

Yoona memutar bola matanya malas kala mendengar teriakan tersebut, tak lama berselang terdengar derap kaki yang disertai tawa geli menghampirinya.

Setelah mematikan kompor, wanita paruh baya tersebut membalikkan badan, hal pertama yang ia lihat adalah anak sulungnya yang tengah terbahak.

"Kamu apain lagi adik kamu hem??"

Irene tak menjawab, gadis 27 tahun itu masih terbahak-bahak sembari memegangi perutnya.

"Dianya aja yang lebay Ma, aku cuma main bentar ke kamar dia kok." ujar Irene cengengesan.

Yoona menghela nafas, ia hapal betul dengan karakter anak-anaknya. Ia sama sekali tidak percaya dengan ucapan Irene.

"Kamu lanjut masak ya, Mama mau ke kamar Jisoo bentar." ujar Yoona seraya melangkah meninggalkan dapur tanpa menunggu persetujuan Irene.

"Dih pilih kasih." gerutu Irene memanyunkan bibir.

Yoona menghentikan langkah kakinya setelah mendengar celetukan Irene, ibu dua anak itu melepas sandal rumahannya kemudian memungutnya seraya berbalik

"Coba ulangi." ujar Yoona sambil mengacungkan sandal rumahan yang ia genggam dengan tangan kanannya.

"Emang berani?" Irene memasang tampang mengejek seakan mengompori.

Naas baginya, sepersekian detik berikutnya sandal itu benar-benar melayang kearahnya, beruntung lemparan sandal tersebut meleset.

"Kakak cuma becanda loh Ma!!!" panik Irene tak habis pikir akan tindakan ibunya.

Yoona tak memperdulikan protes Irene, wanita paruh baya itu lebih memilih melanjutkan perjalanannya menuju kamar putri bungsunya. Bahkan tanpa memperdulikan salah satu sandalnya yang tadi ia lempar kearah Irene.

Sementara Irene semakin menggerutu sebal, anehnya ia benar-benar melanjutkan acara memasak yang ibunya tinggal, meski dalam keadaan sangat terpaksa.

Saat berada di tangga yang menghubungkan ke lantai atas, Yoona memijat pelipisnya. Jujur ia sangat jengkel dengan kelakuan kedua putrinya yang selalu ribut ketika di rumah.

Dulu ia berpikir memiliki sepasang anak perempuan adalah hal yang menyenangkan. Ia pikir kedua anaknya itu akan sangat akur, sayangnya faktanya malah sebaliknya. Irene dan Jisoo sama persis seperti Tom dan Jerry, sedari kecil kedua putrinya itu selalu ribut ketika saling berdekatan.

Entahlah, apa yang membuat anak-anaknya itu berbeda dengan sepasang saudara perempuan pada umumnya.

Namun jauh di lubuk hatinya ia sangat bersyukur telah di karuniai buah hati seperti mereka. Meski tingkahnya sering membuat kepalanya pening, setidaknya keadaan rumah menjadi seru dan terkesan lebih hidup akibat pertengkaran kecil mereka berdua yang hampir terjadi setiap hari.

Lagipula pertengkaran mereka berdua masih dibatas wajar, ia baru akan ikut campur ketika pertengkaran mereka sudah kelewat batas.

Meski seringkali Jisoo dibuat marah oleh Irene, ajaibnya Irene selalu memiliki seribu satu cara untuk menjinakkan Jisoo.

Memikirkan itu saja membuat senyum kecil terpatri di wajah cantik Yoona yang mulai mengeriput.

Namun itu tak berlangsung lama, senyum menawan di wajah itu berubah senyum miris kala mengingat sebuah fakta bahwa sebentar lagi Jisoo akan bekerja. Benar, Jisoo diterima oleh HYBE Label.

TRAGIC [VSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang