Happy Reading
Jisoo menggeliat kecil untuk meredakan rasa kaku di badannya, setelahnya gadis itu mengucek matanya yang sedikit perih. Kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul, terlihat gadis itu sesekali masih menguap.
Setelah cukup lama bergumul di balik selimut, gadis cantik itupun memutuskan untuk bangkit. Jam sudah menunjuk pukul sembilan pagi, ia sengaja tidak menyeting alarm mengingat hari ini adalah hari Minggu.
"Cih! Dasar kebo." ujarnya ketika melihat Jennie masih terlelap.
Teman sekamarnya itu memang sangat pemalas ketika di hari libur, padahal semalam gadis bermata kucing itu tidur lebih dulu ketimbang dirinya.
Senyum kecil terlukis diwajahnya kala terlintas ide jahil di kepalanya, ia memang gemar sekali memancing keributan dengan Jennie. Sudah seperti hobi saja.
Ia pun bergegas menuju meja rias untuk mengambil sebuah lipstik. Senyumannya kian merekah disela langkahnya yang mengendap-endap khawatir Jennie terbangun.
Tak berselang lama ia sudah tiba di samping tempat tidur Jennie, ia pun membuka lipstik yang di genggamnya kemudian mulai mendekatkan wajah.
"Selamat pagi sialan!"
"Kyaaaaa."
BRUKK
Jennie tertawa terbahak-bahak setelah berhasil mengerjai Jisoo.
Sementara sang pelaku yang gagal melancarkan aksi jahilnya itu sedang meringis kesakitan mengusap bagian bokongnya.
Jennie langsung berlari kearah Jisoo kemudian berjongkok tepat disampingnya.
"Untung lantainya gak retak. Syukurlah." Jennie bernafas lega sambil mengelus dada, nampaknya gadis bermata kucing itu belum puas mengerjai Jisoo.
Sementara Jisoo semakin sebal melihat kelakuan Jennie, lantas ia pun meninju bahu teman sekamarnya itu sembari menunjukkan wajah yang merengut.
Jennie kembali tertawa terbahak-bahak tanpa memperdulikan rasa sakit pada bagian bahunya, bahkan gadis itu menjulurkan lidahnya kearah Jisoo karena merasa puas melihat temannya jatuh tepat dihadapannya.
"Makanya jadi orang jangan suka usil! Makan tuh keramik, enak banget kan." ledek Jennie tersenyum puas.
Jisoo tak membalas, ia menatap tak suka kearah Jennie. Tanpa sepatah kata tiba-tiba Jisoo langsung menerjang Jennie sehingga membuat gadis itu jatuh kearah samping.
"Kyaaaa! Lepasin sialan! Jis sumpah itu beneran sakit. Yaaa Jisoo berhenti menggigitku!!!" Jennie meronta kesakitan sembari mendorong wajah Jisoo yang saat ini menggigit lengannya.
Namun perkataan Jennie sama sekali tidak di gubris oleh Jisoo, yang ada gadis itu malah mengunci tangan Jennie menggunakan kedua tangannya.
Mau tak mau Jennie pun melakukan perlawanan, gadis itu memeluk tubuh Jisoo menggunakan kedua kakinya, ia bertujuan untuk membalikkan posisinya.
Ada-ada saja kelakuan sepasang mahluk random ini, dilihat-lihat mereka sudah seperti petarung UFC yang saling memperebutkan gelar juara.
Tak lama berselang Jisoo pun menghentikan aksinya karena merasa kasihan, gadis itu langsung bangkit dari posisinya kemudian berjalan memutar sambil melambai-lambaikan kedua tangannya seolah melakukan selebrasi.
Jennie sendiri mendecih tak suka melihat tingkah Jisoo, ia langsung mengambil lipstik yang tergeletak di dekatnya kemudian melemparkannya kearah gadis super tengil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAGIC [VSOO]
Teen FictionKisah seorang pemuda 21 tahun yang dipaksa menjadi tulang punggung keluarga. Kepergian sang ayah tidak hanya menyisakan luka mendalam, namun juga berimbas terhadap keadaan ekonomi keluarganya yang anjlok. Ia yang hanya berasal dari keluarga sederhan...