Chapter 3

195 27 0
                                    

Kapak diayunkan oleh Gempa, seorang siswa bermata golden itu terus - terusan mengayunkan senjatanya tanpa henti sampai tangannya terkilir pun.

Sama seperti yang lain pun kelelahan melawan banyaknya zombie, yakni teman-teman sekolahnya sendiri yang sudah terjangkit virus zombie tersebut.

Ying : ugh... Tanganku udah gak kuat... Pegal...

Gopal : astaga kita akan mati kalau seperti ini terus!

Solar : sabar! Aku sedang cari celah untuk kita supaya bisa lolos dari kerumunan zombie ini!

Ice : Solar, sepertinya aku menemukannya.. Sebelah sana

Ice menunjuk sebuah jalan yaitu tangga di sebelah kiri yang kosong dari kerumunan zombie.

Solar : bagus! Semuanya ikuti gua!

Mereka pun berlari mengikuti Solar, beberapa dari mereka harus membukakan jalan dengan membunuh para zombie yang menghalangi jalan.

Dan alhasil mereka berhasil lolos, lalu menutup pintu pagar di tangga sebelah kiri.

Ying : astaga kenapa cuma tangga di sebelah kiri aja yang pake pager sih..?!

Gempa : baguslah... Dengan begini kita bisa leluasa, kita harus menolong yang lain juga, kita terpisah dengan kak Hali dan yang lainnya...

Solar : oke.

-

Fang : sialan..! Kita terjebak!

Mereka tidak punya pilihan lain selain menyerang dan bertahan, kondisi mereka buruk, tenaga sudah terkuras dan rasanya begitu lemas.

Blaze : haduh... Pake capek segala ni badan... Sialan gua jadi gak bisa nyerang zombie zombie ini kalau kondisi gua udah capek begini...

Yaya : kita semua juga sudah kelelahan, Blaze... Tapi tidak ada cara lain selain menyerang dan bertahan..

Taufan : gua gamau mati muda pls... Gua masih ganteng..

Halilintar : najis

Taufan : bacot lah, lu juga gak mau mati kan, li?!

Halilintar : ... Tentu saja nggak, bodoh.

Lalu tiba tiba sebuah tongkat besi dilempar dan menancap di salah satu kepala zombie.

Ternyata Solar dan yang lainnya akhirnya datang menyelamatkan mereka.

Ying : Teman-teman! Sebelah sini!

Ying mengarahkan mereka untuk kabur dari tempat itu dan pada akhirnya mereka semua berlari tanpa tau arah tujuan mereka kemana.

Yaya : kita harus kemana??

Yaya bertanya pada yang lain disaat sedang berlari sekencang-kencangnya.

Solar yang melihat ruang UKS pun langsung memberitahu mereka.

Solar : kesitu! Ke ruang UKS!

Beruntung karena ruang UKS tidak di kunci. Tapi bisa dikunci dari dalam, oleh karena itu ruangan UKS adalah ruangan yang paling aman untuk menyelamatkan diri dan bersembunyi dari zombie.

Dengan napas yang terenga-enga, Halilintar masih sempat-sepatnya mengoceh pada Solar akan kebodohannya (menurut hali).

Halilintar : kenapa sih baru kepikiran sekarang ke ruangan UKS?!

Solar : gua lupa, gledek!

Sekali lagi Halilintar dibuat kesal sekesal-kesalnya oleh Solar lalu menatapnya tajam.

Halilintar : ngajak berantem lo?!

Solar : berani lo, hah?!

Merasa kesal dengan kebisingan dari kedua mulut Hali dan Solar, Gempa segera melerai dengan cara memukul mereka.

Alive or Dead? [BoEl FANFIC] || COMPLETE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang