Chapter 13

131 16 0
                                    

Hening.

Hanya ada suara roda kereta yang sedang melaju menuju tujuan mereka.

Supra berhasil menemukan kunci untuk membuka pintu ruang masinis yang sebelumnya terkunci.

Beberapa waktu setelah kematian Gempa, kini jasad Gempa berada di gerbong ke-3 kereta.

Solar dan yang lainnya masih belum bisa sepenuhnya mengikhlaskan kepergian Glacier dan Gempa.

Sebelumnya Blaze, Ice, dan Halilintar yang sudah mengorbankan nyawa mereka demi menuju ke tempat ini.

Berusaha merubah suasana hatinya, Supra pun pergi ke ruangan masinis yang disana terdapat Yaya.

Yaya melihat Supra lalu tersenyum tipis, "Sudah merasa baikan, Supra?"

"Sedikit...", suaranya kini serak karena habis menangis tadi.

"Kak Yaya... Siapa yang menjalankan keretanya tadi?"

"Oh, aku yang menjalankannya. Aku melihat tuas itu lalu saat aku mendorongnya kereta ini berjalan.", jelas Yaya.

"Begitu ya..."

Yaya menatap mata kosong Supra yang menatap ke arah jendela.

"Supra... Kuatkan hatimu ya, ikhlaskan dia... Aku yakin dia sudah tenang disana... Kita semua disini akan selalu bersamamu..", ujar Yaya seraya menyemangati Supra.

"... Tapi, gimana kalau ada yang pergi lagi...?"

Yaya jadi sedikit terkejut dengan perkataan Supra.

"Gua... Gua gak sanggup..."

"Supra..."

"Kenapa bukan gua aja yang ada di posisi itu...?"

Yaya tidak menyangka Supra akan berkata demikian, "Supra, jangan bicara begitu...

Glacier melakukan itu karena ia ingin kamu melanjutkan hidupmu dengan baik setelah ini semua selesai..."

Supra terkejut mendengarnya lalu menatap Yaya.

"Kak Yaya tau apa tentangku dan Glacier...?", perkataan Yaya tadi sejujurnya menyinggung Supra.

"Maaf, tapi aku mengatakan itu karena aku juga tidak mau kehilangan siapa-siapa lagi... Cukup.. Mereka saja... Jangan ada lagi..."

Kemudian manik hazel Yaya menatap langit kelabu dari balik jendela kereta.

"Ying cuma satu-satunya sahabat terdekatku, kalau ia tiada... Aku juga mungkin akan merasakan seperti di posisi kamu sekarang ini, Supra..."

"Tapi aku juga berjuang untuk hidup, karena diantara aku dan Ying tidak ada yang ingin pergi."

"Begitu juga kamu dan Glacier. Kalian saling melindungi agar tidak ada yang jatuh lagi, tapi nyatanya dipisahkan oleh takdir..."

".. Takdir tidak ada yang bisa mengetahui dan merubahnya... Jadi kamu harus ikhlas, ya?"

Supra kini jadi tertegun setelah perkataan Yaya tadi. Ia kemudian kembali mengingat apa yang dikatakan Glacier padanya.

"Karena lo dan Frostifre itu cuma teman gua yang paling berharga..."

"Iya... Makasih Kak..", Supra pun merasa lebih baik dan mulai tersenyum kecil.

-

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat dan sekarang hari sudah Gelap sepenuhnya. Hanya memperlihatkan bulan yang terang benderang di atas langit hitam kebiruan serta bintang bintang di angkasa.

Alive or Dead? [BoEl FANFIC] || COMPLETE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang