Chapter 7

155 20 0
                                    

"Kenapa harus ke stasiun? Kita kan bisa minta tolong ke polisi."

"Lo pikir, di kantor polisi masih ada manusianya?"

"Entahlah, menurut gua sih ada..."

"Menurut gua gak ada."

Halilintar membiarkan saudaranya, Gempa dan Solar berbincang pagi dan ia meninggalkan mereka untuk menghirup udara segar.

"Alasan pertama gua bilang gak ada, karena kantor polisi itu terbuka. Siapa saja bisa masuk kesana. Zombie memang tidak bisa membuka pintu karena mereka buta, namun larian mereka cepat dan memangsa manusia yang berada di dalam kantor polisi. Sehingga tidak ada manusia yang hidup disana." Jelas Solar panjang kebar, Gempa sedikit terngaga mendengar penjelasannya.

"Lalu alasan kedua? Kenapa lo mengusulkan untuk pergi ke stasiun kereta api? Bukannya disana lebih banyak zombie daripada di kantor polisi."

"Benar, tapi tempat itu luas, bukan? Lagipula gua yakin kalau masih ada manusia yang hidup, karena stasiun itu merupakan tempat yang sering dipenuhi oleh masyarakat, luar maupun dalam."

"Jika di stasiun, kita bisa leluasa bergerak, tidak seperti di kantor polisi."

"Gua setuju!" Ujar Taufan yang membuat kedua pemuda itu terkejut.

"Kalau Solar mengutarakannya, Thorn setuju."

"Gua juga!" sahut Blaze.

"Kami juga setuju." bahkan Yaya dan Ying menyetujui usulan dari Solar.

Jika suara terbanyak memihak pada Solar, maka Gempa juga menyetujuinya. "Baiklah, gua ikut saran lo, Sol."

Crack

"Gem. Nama gua. Solar. Bukan. Sol."

"Oh iya- maaf, hehe."

"Ayo bang, kita berangkat. Gua gak sabar buat ngebantai zombie-zombie jelek itu!" Ujar Frostfire penuh semangat.

"Gua juga mau ngebantai mereka(zombie)..." Sambil memegang pisaunya.

"Baiklah ayo kita berangkat!"

.
.
.

Diperjalanan, sepi.

Zombie yang berlalu lalang sedikit karena cuaca agak terik. Jadi mereka bisa leluasa melangkah keluar dari sekolah ini.

Klak

Gembok pagar dibuka oleh Gempa, lalu mereka berjalan keluar sekolah. Tidak melihat keberadaan zombie.

Aneh.

Tapi bukannya itu adalah keberuntungan?

"Kosong sekali..." Ujar Yaya sambil melihat sekitar.

Beberapa meter mereka berjalan, belum juga menemukan kantor polisi.

"Solar... Kantor polisinya mana...?" keluh Thorn yang sedari tadi hanya berjalan.

Mata Solar terus melihat ke sekitar, kantor polisi... Sulit ditemukan.

Namun mata tajam Halilintar dapat melihat logo kantor polisi yang lumayan jauh, "Disana." sambil menunjuk kantor polisi.

Mereka semua lega akhirnya mereka dapat menemukan tujuan pertama mereka.

Di perjalanan, sama sekali tidak ada halangan. Berjalan mulus. Sangat mulus.

Alive or Dead? [BoEl FANFIC] || COMPLETE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang