Chapter 8

145 19 1
                                    

Seusai pertengkaran antara kedua sahabat itu, mereka kemudian beristirahat di rumah yang author bilang kemarin :V

"Fuuuit, ini rumah siapa sih?" tanya Taufan entah kepada siapa.

"Entah, ngapain cari tau?" bukannya menjawab, Thorn malah melontarkan pertanyaan balik.

"Si Muson kan kembarannya Dora, jadi dia pingin tau segala hal, Thorn." Jelas Halilintar yang memasuki rumah tua kosong itu.

"Kenapa harus Dora..? Dan nama gua Taufan ya!" protesnya sambil mengikuti langkah Halilintar.

Mereka semua sudah berada di dalam rumah tua tersebut. Sekarang mereka gabut mau ngapain.

Thorn bersama Supra untuk menenangkannya, karena Solar sibuk jadi ia serahkan kepada Thorn, sementara Gempa sedang menenangkan Glacier yang masih murung.

Halilintar duduk di sebuah sofa panjang bersama Ice, Gempa dan Glacier yang duduk di sebelahnya. Yaya, Ying, Blaze, dan Taufan sedang melihat-lihat setiap ruangan yang ada di rumah tua itu.

"Maaf... Udah bikin bang Gem repot..." ujar Glacier pelan dengan nada suaranya yang sedikit serak.

"Gak apa-apa... Gua maklumi... Memang sulit untuk melepaskan kepergian seseorang... Pokoknya lo yang kuat.. Yang sabar..." Gempa mencoba untuk menyemangatinya.

Glacier tersenyum tipis, "Makasih.. Bang Gempa.."

"Solar! Sini sebentar!" Ying berteriak dari atas, ya, rumah tua ini memiliki 2 tingkat.

Lantas Solar pun bergegas ke atas.

"Ada apa, Ying?" Solar bertanya namun seketika ia terkesima, "Whoaa!"

"Kayak ruangan dokter... Thorn gak mau masuk ah.." Ujar Thorn dengan nada sedikit takut.

"Aik? Kenapa gak mau masuk? Ini cuma sebuah laboratorium." lalu Solar memasuki ruangan yang dikatakan laboratorium itu.

"Oh- lab, toh. Thorn kira ini ruangan dokter.. Hehe." lalu Thorn memasuki ruangan itu.

"Kamu takut dokter, Thorn?" tanya Solar penasaran.

"Hehe... Sedikit..."

Solar berbalik memandang ruangan putih dengan beberapa alat untuk bereksperimen, "Kenapa ada lab di rumah tua seperti ini..?" Tanya Solar sambil menelisik setiap sudut ruangan.

"Gua gak tau, tapi lo pasti suka ruangan ini." ujar Taufan.

"Banget! Makasih ya Fan! Gua bisa bereksperimen kalau gini mah!"

"Woy jangan yang aneh-aneh ya! Gua gak mau jadi kelinci percobaan lo!" Ujar Blaze dengan penolakan.

"Siapa juga yang mau jadiin lo kelinci percobaan..?"

"Ge-er, hahahah~" tambah Taufan.

Blaze jadi kesal lalu ia pergi turun ke bawah, duduk disebelah Ice yang sedang tidur.

"Hah...? Gempa kah..?"

"Gua Blaze!"

"Kenapa, Ice?" Tanya Gempa karena merasa namanya dipanggil, padahal Ice bukan bermaksud memanggil nama temannya.

"Gak.. Gajadi."

'maksud gw gempa beneran... Malah si Gempa nyaut...' batin Ice.

Di atas, Solar dan Thorn masih berada di ruangan yang disebut sebagai laboratorium.

Solar sedang melakukan eksperimen, yaitu membuat sebuah vaksin untuk menyembuhkan luka dari gigitan zombie.

Thorn hanya memperhatikan Solar yang sedang mengerjakan eksperimennya layaknya seorang ilmuwan.

Alive or Dead? [BoEl FANFIC] || COMPLETE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang