Cinta dalam diam
Ku tatap makanan yang aku beli di kantin saat jadwal kuliahku telah selesai, aku disini tidak sendiri tapi aku bersama kekasihku yang sudah dua tahun selalu menemaniku sejak pertama kali aku masuk ke kampus ini.
"Sayang kamu kenapa sih?." Tanya laki-laki yang tak lain adalah kekasihku.
Aku menatap matanya yang berwarna coklat lalu rambutnya yang terkesan berantakan serta hidung mancungnya bisa dikatakan kekasihku ini adalah pria yang sangat tampan.
"Gapapa kok aku cuman capek aja banyak tugas." Jawabku berbohong sebenarnya aku tidak lelah karena banyak tugas melainkan karena permasalahan di keluargaku yang tak ada habisnya.
Ayah dan ibuku selalu saja bertengkar membuat nenekku pusing memikirkannya sebenarnya pernikahan ayah dan ibuku tidak didasari cinta mereka menikah karena perjodohan bisnis nenekku dan temannya yang sekarang adalah kakekku juga dari ibuku, keluargaku adalah keluarga terpandang karena keluarga yang kaya raya bahkan hartanya takkan pernah habis hingga beberapa ratus tahun kedepan ya wajar saja sih perusahaan nenekku berpenghasilan 300 juta dalam
2 jam jadi keluargaku tidak pernah mengalami kesulitan dalam ekonomi tapi tetap saja aku tidak terlalu bahagia hidup di rumah karena aku kurang dapat perhatian dan satu lagi kami semua terkecuali Kaka dari ayahku hidup tergantung pada nenek bahkan hidup ayah dan ibuku juga diatur olehnya jadi saat aku sudah selesai kuliah nanti aku akan bertekad untuk hidup mandiri tanpa bantuan nenek ataupun kedua orang tuaku ini hidupku mereka tidak berhak mengaturnya."Sayang malam ini ada acara gak?." Tanya kekasihku.
"Rafa! Kamu tuh pasti mau ngajak aku ke club kan?." Tanyaku.
"Seana! Please sekali aja kamu turutin kata aku! Aku gak mau sendirian ke club." Jawabnya.
"Aku selalu nurutin kata kamu tapi gak untuk ke club!."
Aku terkadang lelah dengan sikap kekasihku ini dia selalu ingin pergi ke club, mabuk dan merokok sedangkan aku tidak mau karena itu sama saja menjerumuskan aku atau dia ke jalan yang salah aku tidak mau dipandang naughty girl.
"Seana Isabella canstlyn PLEASE kali ini aja." Ucap kekasihku dengan nada memelas.
"Tidak! dengan penolakkan halus tuan Rafa derandra." Jawabku dengan penekanan di setiap kata.Tiba-tiba seorang pria yang satu angkatan denganku datang ke kantin dengan wajah datar yang selalu ia berikan kepada semua orang padahal dia adalah cowok most wanted memang aku akui dia sangat tampan melebihi ketampanan pacarku dan setauku dia berasal dari keluarga terpandang tapi entahlah aku juga tidak tahu lebih dalam tentang keluarganya yang aku tahu dia selalu mengakui bahwa dia memiliki keluarga yang utuh dan bahagia aneh bukan? Mengakui tanpa adanya bukti tapi untuk apa aku mengurusinya lagipula aku bukan siapa-siapa dirinya, cih!. Pria dingin itu bernama David putra Alexandro sang pria dingin tapi most wanted.
Seketika tatapan mahasiswi di kantin berubah ketika David datang menjadi tatapan memuja sedangkan aku hanya biasa saja karena jujur aku tidak terlalu tertarik padanya karena dia sangat dingin jarang berinteraksi dengan mahasiswa/i yang lain dia lebih menyendiri.
"Raf, aku mau ke toilet dulu yah." Ucapku dan hanya dapat anggukan dari kekasihku.
Saat aku akan berdiri dan membalikkan badan seseorang menabrak ku hingga aku merasa sesuatu yang basah berada di pakaianku saat aku mendongak kepalaku aku melihat pria dingin itu yang juga kebasahan akibat minumannya tumpah membasahi bajunya.
"Maaf." Ucapnya singkat lalu menatapku dengan lekat dan ku balas tatapannya memberikan kesan teduh padaku. Oh shit! Tampan sekali pria dingin ini! Tapi apa yang kau pikirkan nona Ana kau sudah punya kekasih.
Tiba-tiba saja David menggenggam pergelangan tanganku lalu menarikku menjauhi kantin aku sempat meronta minta di lepaskan tapi tidak bisa karena tenaganya sangat kuat kalah jauh denganku, kekasihku Rafa sempat mengejarku tapi pria dingin ini selalu menahan kekasihku agar tidak mengikuti aku dan dia dengan bahasa tubuh yang mungkin tak aku mengerti atau Rafa mengerti.
"David, kamu mau bawa aku kemana?." Tanyaku pada David yang terus menerus menarikku.
Tiba-tiba David berhenti melangkahkan kakinya ternyata ia pergi ke loker nya entah apa yang ia lakukan.
Aku menatap pria dingin ini yang sedang mengambil sesuatu di lokernya lalu pria itu menutup lokernya dan berjalan ke arahku sambil membawa tas belanjaan lalu tas belanjaan itu ia berikan padaku dan aku hanya mengernyitkan dahi bingung apa yang harus aku lakukan.
"Untuk apa?." Tanyaku.
"Gantilah pakaianmu yang basah." Jawabnya dengan nada yang datar.
"Ini baju siapa?." Tanyaku.
"Cepat ganti tidak perlu tau itu baju siapa." Jawabnya lalu duduk di bangku dekat loker mahasiswa/i.
Aku berjalan menuju kamar mandi yang kebetulan tidak jauh dari loker lalu aku menatap pria itu ia sedang duduk dengan pandangan kosong ke arah sepatunya entahlah apa yang ia pikirkan sepertinya hidupnya penuh teka-teki yang tak akan pernah aku mengerti lagian aku tak akan pernah masuk ke dalam kehidupannya untuk apa aku pusing memikirkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
RomanceProlog: Canstlyn gadis cantik yang lahir dari keluarga terpandang harus merasakan kerasnya hidup ketika diatur dan tidak merasakan kebebasan yang semestinya. Ketika waktunya tiba canstlyn harus menikah dengan pria yang ia tidak cintai tapi ia harus...