Chapter 12 - problem

9.6K 271 2
                                        

Cinta dalam diam 12

Setelah kejadian dimana David menghinaku , membentakku dan menyakitiku hubungan kami berdua menjadi tidak baik memang sejak awal pernikahan hubungan kami sudah tidak baik namun sekarang hubungannya semakin buruk.

Sekarang aku selalu tidur di ruangan musik kebetulan tori membuat Ranjang disana untuk aku dan dia tidur. Tori sudah mengetahui semuanya tentang bagaimana kehidupan rumah tanggaku yang hancur maka dari itu dia selalu menemaniku tidur di ruangan musik. Tidak ada yang mengetahui bahwa kami sering bermain musik disana dan tertidur disana karena ruangan musik itu kedap suara jadi mau memainkan alat musik dengan kencang pun tidak akan terdengar.

Tori adalah gadis yang baik dia menganggapku kakaknya sendiri padahal ke David saja dia tidak menganggap keluarga tapi padaku dia anggap aku kakanya.
Selama ini penat yang aku miliki selalu aku keluarkan dengan bercerita pada tori dan tori pun selalu dengan senang hati mendengarkan ceritaku kadang dia juga selalu memberi saran yang terbaik walau di usianya yang masih remaja tapi pikiran tori sudah seperti orang dewasa.

Walau hubungan ku dengan David tidak baik tapi aku tetap menjalankan kewajibanku sebagai istrinya yaitu menyiapkan sarapan dan makan malam lalu menyiapkan bajunya, aku tidak peduli bila seandainya makanan yang aku buat setiap pagi dan malam ia buang karena tidak mau yang penting aku sudah berusaha yang terbaik.

Perasaanku kepadanya memang belum berubah justru semakin bertambah dan semakin kuat.
Aku kuat berada di sekitarnya mempunyai hubungan sebagai istrinya tapi terdapat tembok yang besar dan kuat sebagai penghalangnya yaitu hatinya.
Aku selalu menunggunya hingga aku akan merasakan jenuh walaupun cinta tidak mengenal kata jenuh tapi aku akan berusaha membuat hatiku jenuh agar aku bisa menjauhinya dan mencari pria yang memcintaiku.
David memang bukan cinta pertamaku karena cinta pertamaku adalah Rafa tapi entah kenapa aku bisa yakini bahwa David cinta terakhirku tapi aku masih berharap semoga saja David bukan cinta terakhirku.

Aku menatap makanan siangku di kantor hari ini, kebetulan aku tidak ada kuliah jadi aku sempatkan waktu untuk mengurusi perusahaan.
Tapi untung saja sekarang nenek lebih andil di dalam urusan perusahaan jadi aku bisa pulang tidak terlalu malam jadi aku hanya pulang jam 4 sore saja.

"Tidak dimakan?." Tanya seseorang yang membuatku terkejut lalu menatapnya.

"sedang apa di sekitar kantorku?." Tanyaku pada seseorang pria bertubuh tegap yang berdiri dengan tampannya.

"Biarin aku kan kangen kamu masa gak boleh ke kantor kamu." Ucapnya yang tak lain adalah Fachri.

"Kangen? Bohong yah?." Tanyaku.

"Kamu gak percaya Aku kangen sama kamu?." Tanyanya dengan memasang wajah puppy eyesnya.

"Percaya gak percaya sih." Jawabku.

Aku dan Fachri pun tertawa bersama saling bercerita tentang bagaimana kehidupan unik masing-masing hanya saja aku tidak memberi tahu masalahnya karena ini privacy kehidupanku.

"Eh Ri! Kayanya aku harus balik ke kantor deh soalnya jam waktu istirahat sudah habis dan aku juga harus dateng ke acara meeting sama klien penting." Ucapku.

"Okey lain kali aja kita ngobrol lagi yah." Jawabnya.

Aku mengangguk lalu tiba-tiba dia mengencup bibirku singkat lalu tersenyum padaku yang masih terpaku akibat kecupannya dan berlalu hingga punggungnya sudah tidak terlihat di mataku.

'Maafin aku Fachri, aku tau kamu sayang dan cinta sama aku tapi aku gak bisa bales semua perasaan kamu karena hati aku udah diisi sama orang yang tidak mencintaiku.
Kenapa Cinta serumit ini? Melebihi rumus matematika. Maafkan aku Fachri....' Batinku mulai berbicara.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang