Chapter 7( Canstlyn & David POV)

9.8K 263 4
                                    

Cinta Dalam Diam 7

Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagiku karena aku duduk di sebuah kaca rias menggunakan make up dan kebaya yang sangat mewah berwarna putih perpaduan dengan Silver, rambutku di sanggul oleh penata rias. Rasanya sekarang air mataku ingin tumpah bagaimana tidak aku hari ini menikah dengan pria yang tidak aku cintai dan tidak mencintaiku pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak hanya sesaat seperti permainan bisnis, ya Allah maafkan hambamu ini.
Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamar yang menjadi tempat riasku.

"Sayang." Panggil ibuku yang sudah siap dengan kebayanya.

"Ibu." Ucapku sambil memeluk ibuku yang menghampiriku.

"Kamu cantik sekali hari ini sayang, kamu akan menjadi seorang istri." Ucap ibuku.

"Tapi ibu aku sangat takut." Jawabku.

"Maafkan ibu ya nak, ibu tidak bisa menolongmu. Ibu sangat berharap kamu akan menikah dengan pria yang mencintai kamu dan kamu juga cintai tapi ternyata garis hidup kita sama hanya saja kedepannya belum ada yang tahu. Kamu harus bersabar terus dan selalu berdoa bila nanti kamu punya masalah." Ucap ibuku.

"Aku masih bisa bertemu ibu?." Tanyaku.

"Tentu saja sayang, kamu itu akan menjadi putri ibu selamanya jadi kamu bisa kunjungi ibu kapanpun." Jawab ibuku.

"Iya ibu, aku mengerti." Ucapku.

"Sayang bolehkah ibu titip pesan Padamu? Tapi kamu harus berjanji jika kamu akan menurutinya?." Tanya ibuku.

"Tentu boleh ibu, akan aku usahakan selalu mengingat pesan ibu." Jawabku.

"Seana Isabella canstlyn, putri ibu yang cantik dan baik hati ibu mohon setelah menikah dosa kamu bukan di ibu tapi di suamimu jadi kamu Harus menuruti perkataannya jangan jadi pembangkang, berbaik hati lah padanya walau dia menyakitimu, sayangilah dia walau dia tidak menyayangimu, kuatkanlah hatimu jika kamu merasa pertahanan kamu akan runtuh. Layani dia dengan baik, ibu tahu kalian menikah tanpa di dasari Cinta tapi tetap saja kamu hars baik padanya karena selama dia masih jadi suamimu maka dia yang akan mempertanggung jawabkan semuanya. Kamu harus berdoa atau mengadu pada Allah atas apa yang masalah akan menimpa kamu, jangan lupa beribadah agar selalu diberi ketabahan. Sayang, asal kamu perlu tahu bahwa Allah tidak akan memberi cobaan kepada manusia melebihi dari batas kemampuan manusia itu sendiri. Kamu mengerti sayang?." Tanya ibuku.

Aku mengangguk berusaha untuk menahan air mataku agar tidak jatuh dan aku berusaha untuk mengingat setiap pesan ibuku.
Pintu ruang rias terbuka dan munculah seorang wanita cantik paruh baya yang tersenyum kepada kami.

"Canstlyn, kamu sudah siap? Ijab qobul akan segera dilaksanakan di masjid terdekat." Ucap seseorang itu yang tak lain adalah tante Vita.

"Oh ya tante nanti aku nyusul." Jawabku.

"Yasudah jangan membuat kami
Menunggu." Ucap tante Vita.

Aku mengangguk lalu merapihkan baju serta make upku lalu berjalan turun bersama ibuku lalu dibawah sudah aku lihat banyak keluarga besar yang menungguku dan aku juga lihat kate dan momon berada di sini. Aku berjalan ke arah masjid yang terdekat diikuti banyak keluarga dibelakang ku.
Setibanya di masjid aku sudah lihat banyak keluarga David yanb sedang berkumpul begitu juga dengan David yang Sudah duduk di depan penghulu, ya Allah! Apakah saatnya aku memulai semuanya? Apakah aku akan sanggup? Sanggupkah aku ya Allah.
Aku duduk di samping David, tanpa menoleh ke arahku atau pun tersenyum padaku David segera memulai ijab qobul dan untungnya David membaca ijab qobul dengan lancar dan benar sehingga sertakan itu banyak orang yang mengatakan sah. 'Sah'? Aku dan David sekarang menjadi sepasang suami istri jujur aku sangat takut aku akan sakit hati. Aku dan David saling pandang lalu aku mencium punggung tangannya sebagai penanda bahwa sekarang aku adalah istrinya dan tak lupa cincin kamu sudah terpasang di jari kami para tamu yang hadir pun pulang karena mereka Harus menyiapkan nanti malam yang akan di adakan resepsi dan sekarang waktunya kami beristirahat.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang