Cinta Dalam Diam 14
Hari sudah malam sedari tadi Ali selalu menangis padahal sudah Aku beri susu formula dan aku gantikan pakaian serta popoknya dan AC yang berada di kamar ini sudah aku nyalakan.
"Sayang, jangan nangis terus dong. Kita tidur Yah." Ucapkan sambil menimang Ali.
BRUAKK!!!
Pintu terbuka dengan kasar aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu dan aku melihat David berdiri di sana dengan pakaian kerjanya dan menatapku seperti ingin menerkam.
David menghampiriku dengan perlahan sehingga aku berusaha untuk menelan salivaku.
Siap-siap canstlyn!"Bayi siapa itu? Kenapa berisik sekali?." Tanyanya ketika sudah berada di Hadapanku.
"Dia...hmmm... Dia.. Anakku." Jawabku sambil menghela nafas dan memejamkan mata karena ini awal dari kebohonganku.
"Anakmu?." Tanyanya.
Aku mengangguk dengan mantap lalu menatap mata abu gelap miliknya disana memancarkan rasa kecewa, kecewa(?) kenapa bisa David kecewa?
"Anak dari pria hidung belang? Yang suka ada di club?." Tanyanya dengan nada meremehkan.
Aku tidak menjawab rasanya aku ingin sekali mengatakan bahwa Ali adalah anak dari gadis yang selalu ia banggakan. Aku harus berkorban agar tidak ada yang tersakiti cukup aku saja.
"Ternyata gadis yang terlihat polos di luar seperti kamu aslinya adalah jalang hingga lupa menggunakan pengaman ketika sex dan menghasilkan seorang bayi yang akan menjadi anak har." Ucap David tapi dengan cepat aku potong karena aku tahu arah pembicaraan.
"Dia bukan anak yang seperti kamu maksud walau memang aslinya dia anak di luar pernikahan tapi aku tidak akan biarkan seorang pun memperlakukan dia seperti orang lain memperlakukan kamu sehingga saat dewasa setidaknya anak ini bisa lebih baik dari kamu karena batinnya tidak tertekan. Tolong." Jawabku.
David seperti terkejut dengan perkataan ku dan aku melihat Ali yang sudah tenang dan membaringkan Ali di ranjang lalu aku berlutut kepada David dan aku mulai menangis ini semua aku lakukan Demi adikku sekaligus anakku.
"Aku memang jalang Dave! Aku memang bukan wanita terhormat karena aku sudah punya anak ketika suamiku belum menyentuhku! Aku minta maaf tapi aku mohon tolong perlakukan anakku sebagai anak kamu, aku ingin dia bahagia dengan masa kecilnya aku mohon. Izinkan dia panggil kamu dengan sebutan abi. Aku mohon, apapun yang kamu mau aku akan turuti tapi aku mohon jadilah abi bagi anakku." Ucapku sambil menangis.
"Memang ayahnya kemana? Dia tidak ingin bertanggung jawab setelah menabur benih di rahim kamu?." Tanyanya.
"Aku tidak mungkin mengatakan pada Ali anakku bahwa abinya bukan kamu karena kamu suami aku sekarang jika nanti kita bercerai aku pastikan Ali tidak akan memanggil kamu sebagai abi." Jawabku sambil berlutut memegang kaki David sebagai permohonan.
"Aku mohon Dave!." Ucapku lagi.
"Berdirilah!." Jawabnya.
"Tapi aku ingin Ali mempunyai sosok ayah." Ucapku.
"Berdirilah! Sekarang!." Jawabnya.
Aku berdiri dan menatap David dengan tatapan sendu.
"Aku memperbolehkan Ali memanggilku dengan sebutan abi." Ucapnya.
Aku terkejut ternyata David masih memiliki hati nurani dia membiarkan Ali memanggilnya Abi.
Aku segera memeluk David sebagai ucapan terima kasih.
Pelukkan ini adalah pelukan yang aku inginkan sejak aku menaruh hati pada David tapi aku sadar pelukan ini tidak indah karena David tidak membalas pelukanku.
Perlahan aku melepaskan pelukanku dan tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Roman d'amourProlog: Canstlyn gadis cantik yang lahir dari keluarga terpandang harus merasakan kerasnya hidup ketika diatur dan tidak merasakan kebebasan yang semestinya. Ketika waktunya tiba canstlyn harus menikah dengan pria yang ia tidak cintai tapi ia harus...