Chapter 23 - pregnant

10.9K 263 2
                                    

Cinta Dalam Diam 23

Satu bulan telah berlalu dan aku masih berada di hotel ini tentu berada di Paris.
Sudah satu bulan juga aku tidak bertemu David entahlah apakah ia sudah kembali ke tanah air atau belum kembali.

Jujur aku tidak munafik bila merindukan dia namun rasa egoku kembali menghalangi ku mungkin karena aku terlalu takut untuk disakiti maka dari itu rasa egoku mulai keluar.

Hari-hari aku menjalani dengan sendirian tidak ada yang menemani aku hanya berkomunikasi dengan ibu dan Romeo lewat layar laptopku.

Sekarang aku sedang duduk di sisi ranjang dengan punggung yang bersandar ke kepala ranjang dan membaca novel kesukaanku trilogy dari buku Divergent yaitu allegiant.

Tiba-tiba mual menghampiriku sehingga aku menyimpan novel ku di meja dan aku berlari menuju kamar mandi Menumpahkan isi perutku, entah kenapa akhir-akhir ini aku sering merasakan mual dan juga menstruasi ku telat biasanya aku tidak pernah telat jika menstruasi.

Aku membersihkan sisa muntahku di bibirku lalu mengambil
Pakaian hangat dan tasku aku ingin mengecek ke dokter takut jika kesehatan tubuhku tidak terkontrol.

Aku keluar dari kamar hotel ku berjalan menuju ke lobby menitipkan kamarku kepada satpam hotel dan memasuki taksi yang kosong di depan lobby hotel.

Aku memerintahkan supir taksi itu menuju rumah sakit pusat di kota Paris tentu saja supir taksi itu hanya mengangguk.

Selama di perjalanan aku hanya memainkan Ponselku dan terkadang menatap ke arah Luar.
Pandanganku terhenti ke spion taksi ini aku melihat mobil yang selama sebulan sering aku lihat dan seperti mengikutiku hanya saja aku membuang Fikiran negatif itu dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Setibanya di depan lobby rumah sakit aku memberikan uang euroku pada supir taksi dan supir taksi itu hanya mengucapkan terima kasih dan tersenyum.

Aku segera masuk dan mendaftarkan diri dan meminta untuk menemui dokter umum terlebih dahulu.
Aku menunggu antrian tepat di depan UGD sambil menunggu antrian aku sempatkan lagi membaca novel allegiant kesukaanku.

"Ms.Canstlyn." Panggil seorang suster dan aku berdiri lalu mengangguk dan masuk kedalam UGD.

Aku sebenarnya bisa mengecek keadaan aku sendiri karena aku juga dokter hanya saja aku lebih baik menanyakan pada dokter seniorku yang lebih tau tentang ini.

"Good Morning Ms. Canstlyn." Sapa sang dokter cantik dan tentu saja wanita.

Wow apa dokter ini bisa berbahasa Inggris? Kalau begitu sangat keberuntungan bagiku.

"You can speak english?." Tanyaku.

"Of course, Now what is your problem Ms?." Tanyanya.

Aku menjelaskan apa yang aku rasakan pada dokter ini yang aku lihat dari namanya adalah Gabriella Ferdazena.

Lalu aku diperintahkan untuk berbaring di ranjang UGD dan dokter Gabriella mulai memeriksa perut dan tubuhku lalu setelah itu dia tersenyum menatapku.

"Congrast, you got baby In your stomatch. You are pregnant one a week," ucapnya.

Ucapannya membuat aku terkejut sangat terkejut! Aku hamil? Ya aku hamil satu Minggu? Sungguh ini di luar dugaanku bagaimana bisa aku hamil?

Oh god! Aku hampir lupa aku sudah melakukan hubungan suami istri bersama David sebulan yang lalu dan langsung menghasilkan seorang anak? Berarti saat itu aku berada dalam masa subur.

Bagaimana aku bisa memberi tahu David? Apa aku harus pulang ke tanah airku? Bagaimana ini? Sungguh ini di luar dugaanku, aku tidak mungkin hamil jika bukan karena David karena aku tidak melakukan hubungan intim lagi setelah itu.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang