Chapter 6

10.5K 273 2
                                    

Cinta Dalam Diam 6

Aku mengikuti langkah tante Vita yang seperti melangkah menuju dapur, setibanya di dapur aku melihat banyak perabotan masakan yang bisa dikatakan terkesan mahal dan mewah lalu aku juga sangat kagum dengan dapur yang di design dengan tema vintage seperti rumahnya ini.
"Bisa mulai masaknya?." Tanya tante Vita membuyarkan lamunanku tentang ke kaguman dapurnya.
"Tentu." Jawabku.

Aku menggunakan celemek yang sudah disediakan lalu tante Vita menyiapkan bahan makanan yang akan kami buat sepertinya dilihat dari bahan makanannya aku akan membuat nasi ayam hainan dan fettucini.
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya masuk kedalam dapur dengan membawa nampan saat mata kami bertemu dan aku melihat matanya dengan jelas aku seperti ingat dengan David, kenapa wanita ini begitu mirip dengan David? Apa saudaranya? Tapi tak mungkin rasanya seperti ibu dan anak tapi bagaimana dengan tante Vita? Mungkin hanya mirip saja.

"Sebentar yah, tante mau ngomong dulu sama ibu itu." Ucap tante Vita sambil menunjuk ke arah wanita paruh baya itu sedangkan wanita paruh baya itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawabannya lalu tante Vita menghampiri wanita itu lalu menarik tangan wanita itu dengan paksa dan wanita itu hanya menerima perlakuan tante Vita.
Aku melanjutkan lagi membuat bahan masakkan lalu aku terkejut ketika mendengar suara seseorang sedang memarahi orang lain aku yakin itu suara tante Vita karena aku hafal dengan khas suaranya.
Aku mulai ingin tahu apa yang mereka bicarakan lalu aku perlahan berjalan mendekati arah suara teriakan tante Vita setelah aku bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan aku bersembunyi dibalik sebuah tembok penghalang.

"Kamu bisa gak sih kalau ada tamu jangan keluar? Kamu harus tau posisi kamu disini!!! Kamu berada disini karena David! Kamu harusnya ikutin peraturan yang ada disini!! Jangan pernah nampakin muka kamu di depan canstlyn! Calon istri David." Bentak tante Vita.

Aku sangat terkejut dengan ucapan tante Vita aku belum terlalu mengerti apa yang dimaksud dengan ucapan Tante Vita karena aku yakini di setiap kata yang diucapkan mengandung makna tertentu dan aku tidak bisa mendeskripsikan.
Tiba-tiba aku merasakan tanganku di cengkram oleh seseorang dengan cepat aku menoleh ke arah seseorang di sampingku ternyata yang mencengkeram tanganku adalah David dan David membawaku ke taman belakang dengan menarik tanganku paksa

"David....! Sakit..." Ucapku ketika merasakan perih di sekitar pergelangan tanganku.
David tidak menjawab Ucapanku dia tetap saja menarikku.
Hingga di taman belakang David menghempaskan tanganku kasar hingga aku meringis kesakitan.

"Kamu ngapain ngedengerin pembicaraan mereka? Jangan suka kepo!." Bentaknya.

Aku menundukkan kepalaku memang aku salah mendengar pembicaraan orang lain hanya saja aku sudah keburu ingin tahu, pasti David marah padaku karena tadi aku rasa tante Vita dan wanita paruh baya itu membawa nama david.

"Maaf, tadi aku keburu pengen tahu." Lirihku.

"Lain kali jangan gitu lagi! Gak sopan. Terus aku mau tanya, kenapa kamu bisa ada di rumah aku?." Tanya David.

"Tadi aku diajak sama Romeo, maaf aku gak bilang dulu sama kamu." Jawabku.

"Gak perlu bilang! Oh ya kalau nanti kamu jadi istri aku jangan pernah kamu ikut campur urusan keluarga aku! Gak usah denger pembicaraan mereka!" bentak David

Aku tersentak karena David membentak aku karena jujur aku jarang dibentak oleh orang lain kecuali nenek dan itu membuat mataku tiba-tiba memanas dan air mataku pun jatuh dan aku menundukkan kepalaku.

"Gak usah cengeng! Cuman dibentak gitu aja! Jangan jadi cewek manja kalau mau jadi istri aku! Kenapa sih kita harus menikah kenapa gak aku sama putri aja." Ucapnya dengan nada menyesal.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang