Chapter 29 - Problem again?

7.4K 200 10
                                    

Cinta Dalam Diam 29

Hari ini David masih berada di rumah sakit tapi dia sudah di pindahkan ke ruangan biasa karena tinggal masa penyembuhan.
Aku merasa kasihan pada David namun aku harus apa? Mencari pendonor mata tidaklah mudah apakah aku harus mendonorkan mataku demi David?

Aku mengelus rambut David, sekarang David sedang duduk di ranjangnya sambil menatap lurus kedepan, aku takut David tidak terima kenyataan sehingga ia akan berbuat nekad.

"Dave, kamu tahu gak kalau aku tuh kangen banget sama kamu. Dua bulan aku gak lihat kamu senyum sama aku rasanya tuh hampa banget. Kamu sih kok jahat banget lama-lama tidur gitu." Ucapku sedikit menghiburnya namun tidak ada respon sama sekali.

Setelah kejadian dimana aku memeluk David berusaha menenangkannya, dia tidak mau berbicara apapun hingga sekarang padahal aku sudah mengajaknya berbicara namun dia tidak memberikan respon apapun.

"Kamu mau juice? Atau apa? Ini tadi aku bawa makanan." Tanyaku lagi dan lagi tidak di respon.

Aku menghela nafasku lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya walau David buta namun aku yakin dia bisa menyadari bahwa wajahku berada di dekatnya buktinya dia sedang mengernyitkan dahinya.

Aku semakin mendekatkan wajahku padanya lalu mencium bibirnya dengan hangat dan intens walau dia tidak merespon tapi itu tidak apa-apa, aku merindukan semuanya.

Aku melepaskan ciumanku lalu memeluk kepala David sehingga kepalanya berada di lekukan leherku.

"Aku tahu kamu masih kaget dengan semua ini tapi kamu jangan diam terus, aku kangen banget sama kamu sayang. Apa kamu gak kangen sama aku? Tolong jangan seperti ini terus." Lirihku.

Aku merasakan tangan David mendorongku dengan keras sehingga tubuhku terjatuh dari ranjangnya dan kehilangan keseimbangan tubuh namun yang aneh kenapa aku lama sekali jatuhnya? Seharusnya sekarang bokongku sudah mencium lantai? Kenapa ini tidak?

Aku mendongakkan kepalaku dan melihat ternyata Romeo yang menahan ku, untung saja ada Romeo jika aku terjatuh pasti aku sekarang sudah kesakitan karena bayiku tersakiti.

Romeo membantuku mengembalikan keseimbangan tubuhku lalu berjalan menuju samping ranjang David.

"HEH! Lo tuh punya perasaan gak sih? Udah 2 bulan Istri Lo Nungguin Lo sadar dengan setia dia nunggu Lo terus! Dan sekarang dia minta Lo untuk perhatian sama dia untuk melepas kerinduannya tapi Lo malah berlaku kasar sama dia!! Lo tuh bilang gak mau nyusahin orang tapi sekarang apa yang Lo lakuin? Lo udah buta tapi Lo juga nyusahin banget gatau terima kasih! Apa
Semua orang buta kaya gitu HAH? Perasaan orang buta juga gak separah Lo tapi kayanya sakit Lo tuh udah double!." Bentak Romeo.

Aku terkejut dengan ucapan Romeo pasti David akan semakin terpojok dan dia merasa rendah jika Romeo berkata seperti itu usahaku akan sia-sia untuk membangkitkan semangat David.

"Romeo!." Teriakku.

"Apa? Kamu masih belain suami kamu yang dari dulu selalu nyusahin dan nyakitin hati kamu? Dia udah hampir nyelakain anak kamu kalau tadi aku gak ada mungkin sekarang bayi itu udah gak ada alias keguguran." Jawab Romeo.

"YA!! GUE EMANG GAK BERGUNA! Gue emang buta dan selalu nyusahin orang kalau gitu meningan gue mati aja daripada harus hidup dan nyusahin kalian, anak gue yang belum lahir jika nanti dia lahir jangan pernah beri tahu bahwa ayahnya buta biar dia punya ayah yang lain." Ucap David.

Aku sangat terkejut ketika David berkata seperti itu, anak yang aku kandung ayahnya cuman satu yaitu David dan dia gak akan punya banyak ayah atau ibu.

Keterkejutan ku di tambah lagi ketika David mengambil gunting di meja samping ranjangnya lalu aku melihat dia ingin segera melukai tangannya dengan gunting.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang