Bab 37. Tegar

6.1K 446 46
                                    

Absennya mana dulu☝🏻Kasih ❤ dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Absennya mana dulu☝🏻
Kasih ❤ dong

Aku masih berjalan dalam keheningan malam. Hujan masih mengikuti setiap centi langkah kakiku. Menyedihkan bukan? Aku seperti anak yang dibuang. Jika aku adalah anak yang dilahirkan dari obsesi mamaku, lalau pantaskah aku menerima semua perlakuan ini? Tidak, mereka orang dewasa yang melakukan, kenapa aku yang harus dikorbankan. Marah? Benci? Tentu saja.

Sepuluh tahun yang lalu, saat mama meninggal, aku tak tahu kenapa. Dia selalu bertengkar dengan papa, dan aku menjadi saksi disaat buih-buih busa berwarna putih itu keluar dari mulut mama.

Aku tak tahu kenapa? Yang aku tahu, papa menikahi mama Airin sebelum mama genap sebulan meninggal. Hal itu membuat kebencianku makin menjadi-jadi. Meyalahkan mama Airin atas hancurnya kebahagianku.

Lalu kenyataan pahit apa ini? Cinta mereka begitu besar ternyata. Saking besarnya menjatuhkan aku semakin dalam. Menyembunyikan bangkai hingga bau busuk dan tak bisa lagi disembunyikan.
Sepuluh tahun yang lalu disaat usiaku sembilan tahun, menjadi korban keegoisan orang dewasa. Sekarang setelah aku menikahpun, mereka masih ingin mengorbankanku untuk kebahagian Airin. Puteri kandung papa dari wanita yang sangat dicintainya. Aku berdiri di pinggir jembatan. Air di bawa sana begitu deras arusnya. Aku menatap ke arah langit, hujan juga begitu lebat. Kasihan sekali mamaku, bahkan sampai meninggalpun dia tak mendapat cinta dari suaminya. Lalu apa arti kehadiranku? Pembawa sial? Atau ajang pembalasan dendam atas apa yang mamaku perbuat dulu pada wanita yang dicintai papa? Aku tersenyum sinis, lalu kembali menangis. Kenapa aku selemah ini? Tidak, aku tak akan pernah membiarkan apa yang menjadi milikku direbut Airin. Troy? Dia suamiku. Sampai matipun aku tak akan pernah memberikannya kepada Airin.

Dia dan mamanya tak akan pernah bisa menghancurkan aku lagi. Mereka  saling mencintai? Lalu kenapa? Aku adalah istrinya sekarang. Mungkinkah ini yang mama pikirkan dulu. Aku menggeleng lagi, tidak, aku tidak akan mengambil keputusan terbodoh seperti mama. Aku Prawita Gantara, gadis pintar dan tak akan pernah mengalah dengan apapun. Aku gadis egois, bukan gadis manja, demi kebahagianku, akan aku lakukan apapun itu. Walaupun dengan memaksa Troy untuk tetap di sisiku tanpa cinta di antara kami sekalipun.

"PRAWITA JANGAN GILA!" Teriakkan seseorang terdengar, lalu tangan kekarnya menarikku dengan kuat, menyeretku menjauh dari jembatan dan mendorongku masuk ke mobil.

Aku menatap pria yang menyembulkan wajahnya dari kursi kemudi.

"Pakai seatbelt." Suara itu terdengar sangat datar.

"Apakah dia temanmu Azka?" Aku menoleh ke sebelahku. Baru aku sadari seorang pria dewasa, masih terlihat sangat mudah menatap meneliti ke arahku.

"Bos tidak perlu tahu!"

"Azka, sudah paman bilang. Jangan panggil seperti itu."

Aku tak ingin peduli dengan perdebatan mereka. Aku memilih menatap luar.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang