11. Makan Siang

7.5K 521 5
                                    

Anggel terbangun ketika mendengar bunyi alaram hpnya yang artinya jam menunjukan pukul 05.30 pagi.

Masih ada 30 menit bermalas-malasan di tempat tidur.

Mengingat wajah Dion kemarin entah mengapa dia merasa tak asing.

Tak ingin terlambat ke sekolah, Anggel langsung bangun dan bersiap-siap.

Kali ini Anggel mengikat rambutnya secara acak-acakan di tambah seragam yang pas di badannya membuatnya terlihat seperti bad girl.

Setelah selesai bersiap-siap, Anggel langsung berjalan keluar menuju ruang makan untuk sarapan.

Anggel hanya mengambil roti dan meminum susu, setelah itu meninggalkan ruang makan dan menuju ke dapur mencari bi Ima.

"Bibiiiiii, Anggel berangkat dulu ya!"

Anggel berpamitan sambil mencium pipi bi Ima.

Ya selepas Anggel keluar dari rumah sakit, dia sadar di rumah ini yang benar-benar peduli padanya hanyalah bi Ima.

Bi ima juga mengetahui kedua orang tua Anggel tidak lagi memberikannya uang jajan.

Jadi bi ima berinisiatif menyiapkan bekal makan siang untuk Anggel, supaya nonanya ini tidak kelaparan.

Anggel mengambil bekal makan siang yang telah disiapkan bi ima.

"Hati-hati di jalan non!"

Bi ima merasa bahagia karena mendapat ciuman dari nona mudanya, ini terlihat seperti Anggel adalah cucu sungguhannya.

"Okeyy Bi!"

Anggel langsung pergi keluar rumah.

Tadi dia juga sudah memesan gojek dan sekarang kang gojek telah menunggunya.

Rose yang melihat interaksi putrinya dan pembantu di rumahnya menjadi cemburu.

Harusnya yang di cium Anggel itu dia bukan pembantu itu.

"Ibu, ayah kami berangkat!" Amelda dan Kenzo juga sudah selesai sarapan.

Rose berharap kedua anaknya ini peka terhadap situasi.

Dia juga ingin dicum oleh anak-anaknya!
Amelda dan Kenzo hanya mengatakan itu dan langsung meninggalkan ruang makan.

Rose jadi kesal dibuatnya.

...

Kang gojek dari tadi terheran-heran.

Ini...dia benar tidak salah alamat kan? Pikirnya dari tadi.

Melihat lagi untuk memastikan, alamat ini benar-benar disini!

Tak lama menunggu, seorang gadis cantik keluar dengan seragam sekolah yang menempel di tubuhnya.

Tak lupa Anggel mengucapkan terimakasih kepada satpam yang membukakan pintu gerbang.

"Atas nama nona Anggel?"

"Ahh iya pak!"

"Ini helmnya dipakai dulu"

"Makasih pak"

Di perjalanan kang gojek bertanya mengapa Anggel memesan gojek, padahal dirumahnya terlihat ada beberapa mobil.

Anggel mengatakan dia hanya sedang dihukum oleh orang tuanya.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi.

Anggel turun di depan gerbang sekolahnya.

Bisik-bisik mulai terdengar.

Apakah keluarga Melrando telah jatuh miskin sampai-sampai Anggel datang kesekolah dengan naik gojek?

Banyak yang mencibirnya tapi banyak juga yang memujinya karena penampilannya sekarang telah berubah.

Anggeline Or AnggelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang