prolog

2K 162 6
                                    

Drttt

Drttt

Drttt

Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar. hangatnya tepat mengenai wajahnya yang bahkan belum sepenuhnya sadar terbangun dari tidur.

ditambah bising kicauan burung yang saling bersautan melengkapi hari dengan mentari dan langit cerah pagi ini.

" Ck! Berisik banget nih suara." racau remaja itu yang setelah tersadar untuk mematikan alarm yang ada disamping kasurnya.

Ia bergegas untuk mempersiapkan diri memulai hari yang baru disekolah yang akan ia liat untuk pertama kalinya selama berada dikota ini.

Baju Internasional merekat erat ditubuh remaja lelaki itu dengan rupa yang begitu menawan yang mampu membuat para gadis jelita terpikat kepadanya.

Remaja itu pun turun dari tangga disana ia hanya melihat kesunyian yang menyapa dipagi hari yang cerah ini di tempat megah dia tinggal, melakukan seluruh rutinitas sendiri dan mengisi energi sebelum dia melakukan hari yang begitu panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Remaja itu pun turun dari tangga disana ia hanya melihat kesunyian yang menyapa dipagi hari yang cerah ini di tempat megah dia tinggal, melakukan seluruh rutinitas sendiri dan mengisi energi sebelum dia melakukan hari yang begitu panjang.

Digarasi motor sport berjejer mewah yang mampu membuat semua orang kagum dengan kekayaan yang dimilikinya.

Perjalanan yang begitu bising dengan angin yang berhembus kencang suara dentuman motor begitu laju melintasi belahan jalanan besar.

Yang tanpa disadari oleh remaja tersebut bahwa ajal menantinya didepan sana dengan tragis, darah yang tersebar diseluruh area dan tubuhnya yang begitu rapuh saat tertabrak dengan mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan.

Brak!!!

Mata indah itu kian tertutup mengikuti irama suara bising dari orang sekitar yang kian memudar tergantikan dengan kesunyian dan kegelapan yang dia dapati.

Ingatan memori keluarga dan kehidupannya terlintas dipikirannya saat saat kesadaran mulai terhilangnya kesadaran diri.

Asher remaja lelaki yang baru saja tertabrak seketika tersadar ditempat yang begitu indah bahkan seseorang yang melihat tempat inipun enggan untuk beranjak pergi dari sini.

" Hai kakak tampan!" Sapaan ceria dari bocah mengalihkan pandangannya.

" Aku tau kok kakak bingung kan kenapa tiba tiba bisa berada disini, indah bukan? Tapi bukan itu tujuan kakak berada disini. Kak, perjalanan kakak masih panjang masih banyak orang yang sayang sama kakak hanya saja cara mereka menunjukkan sikap mereka berbeda kak."

" Lalu maksud semua ini..." Bocah itu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Asher.

perlahan demi perlahan awan putih mulai menyelimuti daerah sekitar mereka tidak ada yang bisa ia lihat detik berikutnya kembali kegelapan yang meliputi Asher.

Mata bulat bersilau perlahan mulai terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra matanya.

Asher yang melihat sekitarnya merasa asing dengan sekitarnya bahkan tubuhnya tidak merasa sakit apapun padahal tragedi yang menimpanya sangat parah saat itu.

Saat sedang merasakan tubuhnya, pintu rawat inap terbuka lebar yang memperlihatkan seorang pria muda memakai jas putih mulai datang mendekatinya.

" Apakah kamu sudah sadar Jovian "

perkataan dari dokter itu membuat Asher aneh.

'siapa jovian? Apakah pria tersebut salah orang?'

" Saya baik-baik saja dok."

" Jovi...

" Jovi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asher Altazfar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang