°°°
Keesokan nya, pagi hari yang begitu menyegarkan membuat semua orang bersemangat melakukan aktivitas nya hari ini. Tak terkecuali jeongwoo maupun junghwan, kedua nya sudah bersiap dengan pakaian masing - masing. Jeongwoo dengan jas kerja nya sedangkan junghwan dengan baju kaos disertai celana jeans yang melapisi kaki jenjang nya.
Ting..tong
Bunyi dari bel apartemen nya membuat jeongwoo mengecek siapa yang datang sepagi ini. Junghwan mengekor sang ayah yang berada di depan nya.
"Selamat pagi." sapa Sunghoon, melihat tamu yang datang membuat junghwan bersorak riang, Jay dan Sunghoon benar - benar datang sepagi ini untuk menjemput junghwan.
"Hyung, tunggu sebentar juju ingin mengambil tas." tanpa melihat si lawan bicara junghwan langsung masuk kembali ke dalam apart yang ditinggali diri nya dan papa nya itu.
"Kalian tidak memiliki kesibukan?" tanya jeongwoo
"Tentu tidak, apa jeje akan segera ke kantor?" tanya balik Sunghoon, jeongwoo hanya menganggukan kepala nya saja.
"Hyung, uncle ayoo!" seru junghwan
Jeongwoo menggelengkan kepala nya, "Apa papa tidak terlihat disini?"
Junghwan berbalik, "Maaf papa, juju terlalu bersemangat."
"Kalau begitu.." ia menggantung ucapan nya dan mencium kedua pipi maupun dahi papa nya. "Juju izin pergi bersama hoonie hyung dan uncle Jay papa." lanjut nya.
Sekarang gantian jeongwoo yang mencium semua permukaan wajah anak nya itu.
"Jangan nakal, janji sama papa?"
"Janji!"
"Hyung, tolong jaga junghwan." pinta jeongwoo
"Junghwan itu keponakan ku, tenang saja dia aman bersama kami berdua."
Setidak nya mendengar ucapan dari kakak nya membuat kekhawatiran terhadap junghwan sedikit berkurang.
"Jika saat jam makan siang aku belum kembali, tolong bawa junghwan tetap bersama kalian."
"Baiklah, kalau begitu kami pamit jeje."
Setelah nya Jay dan Junghwan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Sunghoon maupun Jeongwoo di pintu apartemen.
"Hyung?" tanya jeongwoo bingung.
Sunghoon tersenyum kecil, "Jangan terlalu keras, justin." Sunghoon langsung pergi setelah mengatakan itu meninggalkan jeongwoo yang terlihat kebingungan mendengar ucapan calon kakak ipar nya.
••••
Saat ini Haruto maupun David sedang berada di pusat pembelanjaan kota, kedua nya sedang mencari berbagai peralatan sekolah untuk si kecil. Saat kemarin david meminta nya untuk menemani itu tidak jadi dikarenakan anak dari teman haruto maupun junkyu yang berkunjung ke rumah sehingga david mengatakan jika berbelanja nya besok saja.
"Daddy, david ingin melihat tas yang ada disana." jari kecil nya menunjuk ke arah banyak tas yang bergambar karakter kesukaan nya. Haruto mengikuti si kecil yang bergerak aktif sedari tadi.
Sampai diri nya tak sengaja melihat ada seorang remaja yang sedang kesusahan mengambil tas yang memang berada di posisi lebih tinggi dari anak itu.
Ia mengambilkan tas nya lalu memberikan ke anak tadi.
"Terima kasih."
Seolah tersihir mendengar suara nya, haruto menatap manik tajam milik remaja itu yang sayang nya sangat mirip dengan diri nya. Rahang yang tegas walaupun belum terlalu terbentuk dengan bibir tipis yang mirip dengan nya, melihat remaja di depan ini seperti melihat diri nya saat baru memasuki masa pubertas hanya hidung nya saja yang berbeda mengingatkan haruto kepada seseorang.
"Ahjussi?"
Haruto tersadar dari lamunan nya, "Ah ya, sama - sama."
"Terima kasih sekali lagi, aku izin untuk membawa tas ini." ucap nya dengan membungkuk hormat kepada haruto.
Setelah kepergian anak itu haruto masih terdiam di tempat nya berdiri tadi, memikirkan mengapa wajah anak tadi bisa begitu mirip seperti diri nya.
"Daddy." menundukan kepala nya, haruto tersenyum melihat david yang sudah memegang satu tas di tangan nya.
"Apa sudah selesai jagoan?" tanya nya.
"Heum, sudah! Apa ada yang mengganggu daddy?" tanya david khawatir, daddy nya itu terlihat melamun saat ia menarik ujung kemeja nya tadi.
"Tidak ada kok, mari kita ke kasir."
••••
"Uncle jay!" seru junghwan dari kejauhan tak peduli dengan beberapa pengunjung yang melihat ke arah nya.
"Astaga, juju darimana saja?" tanya jay panik.
Intonasi suara yang dikeluarkan dari paman nya itu membuat junghwan merasa bersalah.
"Maaf uncle, tadi juju mencari tas dibagian sana." terang nya seraya menunjuk tempat ia mendapatkan tas yang ada di tangan nya ini.
"Lain kali ajak hyung atau uncle ya juju, kami khawatir juju hilang. Tak apa, tidak usah merasa bersalah begitu." ucap Sunghoon lalu merangkul bahu junghwan.
"Uncle tidak marah, okay? Apa masih ada yang ingin juju beli?"
"Tidak ada, juju lapar uncle." ucap junghwan dengan nada yang mengecil di akhir kalimat.
"Setelah ini kita cari tempat makan yang enak." ucapan jay berhasil membalikan pancaran sinar di mata junghwan.
"Ayo ayo!" seru nya semangat.
Jay maupun Sunghoon saling menatap kemudian terkekeh melihat tingkah si kecil di antara mereka.
TBC
mohon dukungan nya dengan memberikan vote ya, sayang readers💗
Junghwan manggil hyung ke sunghoon itu karena kemauan nya sendiri. Kata dia wajah sunghoon awet muda maka nya dipanggil hyung.
→Jay Park 38 tahun
→Park Sunghoon 38 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
papa; hajeongwoo
Фанфик"Maaf." Ego yang tinggi dimasa muda membuat Haruto kehilangan sosok yang dicintai nya. →haruto dom →jeongwoo sub bagi yang tidak suka silahkan skip, jangan salah kapal ya. rank: #1 in parkjeongwoo [19.12.22] #13 in junghwan [28.12.22] #1 in ygtb [22...