papa; hajeongwoo

BAB 9 - Flashback [Part 1]

Ada adegan dewasa nya dikit, aku gak tau masuk dewasa atau ngga tapi aku kasih warning dari awal ya!

°°°°

Terlihat seorang pemuda manis yang baru saja keluar dari toko kue, di pegang erat kotak berisikan kue kesukaan kekasih nya.

Sebelum kembali memasuki mobil nya, jeongwoo mengambil ponsel nya dan berniat menghubungi haruto.
3 kali diri nya mencoba menghubungi pujaan hati tetapi hanya deringan yang terdengar di telinga nya.

Tanpa pikir panjang jeongwoo melajukan mobil nya itu menuju apartemen haruto, mengabaikan larangan kekasih nya jika diri nya ingin berkunjung harus menghubungi terlebih dahulu.

°°°°

⚠️⚠️⚠️

Saat ini haruto sedang memakai kembali baju serta celana nya, membereskan kekacauan yang ia buat tadi malam. Melihat sosok cantik yang kini tertidur di ranjang nya.

drrt..drtt

Melirik ke arah ponsel nya yang berbunyi, haruto abai saat melihat nama yang tertera di panggilan itu.

"Eugh." lenguhan terdengar dari arah ranjang, membuat haruto menoleh.

Sosok cantik yang tadi tertidur itu, Jang Wonyoung, kekasih nya. Perempuan itu bangun dari tempat tidur, berjalan mendekati kekasih tampan nya.

Dengan tak tau malu wonyoung mendudukan diri nya dipangkuan haruto. Mengusap rahang tegas yang selalu dipuji banyak kaum hawa maupun pihak bawah yang ada di sekolah mereka.

Secara perlahan tapi pasti, wonyoung mendekatkan wajah nya ke haruto. Deru nafas dari masing - masing empunya terdengar, mempertemukan dua benda kembar yang saat ini saling bertaut. Tak ingin kalah, haruto menelusup kan lidah nya bermaksud mengajak kekasih cantik nya untuk berperang lidah.

Dua benda tak bertulang itu terus berperang seakan jika berhenti salah satu dari mereka akan mati, entah sadar atau tidak haruto menggendong wonyoung dan membawa kedua nya ke ruang tengah yang dimana jika ada yang membuka pintu apartemen haruto, kegiatan kedua nya akan langsung terlihat.

Haruto tak peduli akan hal itu, diri nya membaringkan wonyoung di kursi sofa dan dengan perlahan menindih tubuh kekasih nya itu. Melepas satu - satu nya kain yang terpasang di badan wonyoung lalu dengan perlahan membuka kembali celana nya sendiri yang baru saja ia pasang.

Tak memperdulikan ponsel di kamar nya yang sedari tadi berdering.

°°°°

Hanya memperlukan waktu sebentar untuk jeongwoo sampai di depan apartemen milik kekasih nya. Saat berada di lift, ia terus mencoba untuk menghubungi haruto.

Apa haruto tidur? pikir nya.

Saat sampai di lantai apartemen haruto, jeongwoo langsung memasukan pin nya yang memang haruto sudah memberitahu jeongwoo saat pertama kali mereka menjalin kasih.

Dan saat pintu terbuka, jeongwoo dengan pandangan tak percaya menatap ke arah kekasih nya yang sedang bersetubuh dengan perempuan lain.

Diri nya diam mematung, menunggu kegiatan kedua nya selesai sambil terus menggenggam erat kotak kue yang berada di tangan nya.
Saat kedua nya sudah menyelesaikan kegiatan mereka, jeongwoo berdeham berniat memberitahukan keberadaan nya disini yang tentu saja membuat sepasang kekasih di depan nya ini terkejut.

Haruto menoleh, "Jeje?" tanya nya terkejut. Dengan cepat haruto memakai kembali celana nya dan berjalan ke arah jeongwoo.

"Kamu kesini kenapa gak ngomong dulu sama aku?!" bentak nya. Jeongwoo yang selama ini tak pernah mendapatkan bentakan sontak tubuh nya bergetar hebat, setelah melihat kegiatan haruto sekarang ia harus mendapat bentakan dari kekasih nya sendiri.

Jeongwoo berusaha tersenyum walaupun mata nya tak bisa berbohong. "Aku udah berusaha hubungin kamu, tapi gak di angkat sama sekali." Jeongwoo menjeda ucapan nya, mencoba untuk menetralkan nafas.

"Aku kira kamu tidur, ternyata lagi sibuk sama dia ya?" lanjut nya dengan menunjuk wonyoung yang terlihat santai melihat kehadiran jeongwoo.

Haruto menepis tangan kekasih nya dengan kasar, "Gak usah nunjuk - nunjuk wonyoung pake tangan jalang kamu itu." ucap haruto, ia berbalik menatap wonyoung seakan meminta kekasih cantik nya itu untuk masuk ke dalam kamar terlebih dahulu yang langsung di setujui tanpa bantahan apa pun.

"Ngapain kamu kesini?" tanya haruto.

"Happy anniversary, haru. Terima kasih untuk 2 tahun nya, aku pamit ya? Haru udah nemuin yang lebih sempurna dari aku kan?" ucap jeongwoo kepada kekasih nya-ah ralat mantan kekasih. Mengabaikan pertanyaan haruto sebelum nya.

"Dia emang jauh lebih sempurna dari lo, lo cuma jalang gak tau diri yang masuk ke kehidupan gua." ucap haruto datar.

Jeongwoo menundukkan kepala nya, sakit melihat orang di depan nya ini bersikap seperti sekarang.

"Kalau begitu, berarti sekarang kita udah gak ada hubungan apa - apa lagi." jelas nya.

Haruto terkekeh sinis, "Gua kira lo cuma polos, ternyata tolol juga."

Cukup, jeongwoo tak tahan mendengar ucapan kasar dari orang di depan nya ini, "Aku hanya ingin memperjelas haru-yaa." ucap jeongwoo lembut lalu menyerah kan kotak kue yang sedari tadi diri nya pegang.

"Ini untuk haru, dan hadiah dari ku." setelah nya jeongwoo langsung keluar dari apartemen haruto, diri nya tak kuat berada satu ruangan dengan orang yang sudah berhubungan selama 2 tahun dengan diri nya itu, terlebih masih ada tempat spesial untuk haruto di hati nya.

Bayangkan saja jeongwoo yang dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang dari orang tua nya harus menerima hinaan serta kata - kata kasar yang begitu asing di pendengaran nya. Terlebih diri nya di rendahkan langsung oleh orang yang ia cintai.

Meninggalkan haruto yang hanya menatap datar kotak kue beserta kotak hadiah yang di berikan jeongwoo kepada nya.

Kotak yang berisikan kue kesukaan nya itu ia buang di tempat sampah dan kotak hadiah yang jeongwoo berikan ia lempar ke sembarang arah, tak peduli kotak itu mendarat di bagian apartemen nya yang mana.

tbc

maljum enak nya update😽, tapi dosa apa aku ngetik adegan haruto-wonyoung😭. untuk part flashback ada dua yaa, satu nya aku up besok pagi👏

mohon dukungan nya dengan memberikan vote, terima kasih💗