BAB 17

1.3K 163 20
                                    

°°°°

Pagi-pagi sekali june sudah berada di kediaman Watanabe.

Suara derap langkah kaki membuat june mengalihkan pandangannya.

"Maaf mengganggu waktumu hyung." ucap june saat hanbin sudah mendudukkan diri dihadapannya.

"Aku kosong, santai saja jun."

"Jadi, ada apa?" tanya hanbin.

June terkekeh, "Kau selalu buru-buru hyung."

Hanbin ikut terkekeh, sudah lama sekali tidak berbicara berdua dengan june. "Kau tau itu dan aku juga ingin tau karena ini membahas Haruto dan Jeongwoo kan?" tebaknya.

June mengangguk, bersiap menyampaikan tujuannya dengan kalimat panjang. "Hyung, aku beserta seluruh keluarga besarku sudah memaafkan Haruto, Jeongwoo yang memintanya. Bukankah anak ku malaikat, hyung? Dia terlalu memikirkan anakmu. Jeongwoo merahasiakan siapa orang yang sudah menghamilinya, aku tak terima, aku dan Jay mencari siapa yang sudah membuat bungsu keluarga park berubah. Aku murka, hyung. Hatiku sakit saat anak ku dilecehkan oleh anak dari sahabat ku sendiri."

June menatap hanbin dan menggelengkan kepalanya saat hanbin lagi-lagi meminta maaf.

"Sempat aku ingin kembali ke korea untuk membunuh anak mu, tak apa jika aku dipenjara, demi anak ku. Jeongwoo melarang, ia tak ingin ada lagi pihak terluka karena dirinya. Padahal yang paling terluka dia hyung. Kenapa anak ku tidak memikirkan dirinya?"

"Benar, anak mu malaikat, jun."

Tak sadar, june meneteskan air matanya, ia selalu lemah jika mengingat masa terpuruk anak bungsunya.

"Aku tidak berani menyuruh orangku melukai anak mu, jeongwoo itu pintar dia bisa saja tau jika aku mengirim orang untuk melukai haruto. Yang aku tau, dihari pernikahan jay, mereka berdua bertemu bahkan dengan junghwan sekalipun. Aku tak menyangka jika secepat itu. Hyung, kemarin haruto menemui jeongwoo, aku melihat interaksi mereka bahkan aku melihat junghwan yang begitu senang saat tau dirinya bisa keluar bersama keluarganya, secara utuh. Walaupun haruto belum mengaku tapi junghwan sudah mengetahuinya." june menjeda ucapannya, merasa sesak melihat video yang dikirim dari orang suruhannya.

"Apa aku terlalu egois jika memisahkan mereka lagi? Hyung, aku ingin anak dan cucu ku merasakan kebahagiaan tapi aku masih terlalu kecewa kepada anak mu." lanjutnya.

Hanbin semakin menunduk mendengar ucapan june.

"Hyung, kalau aku menghukum haruto, apa kau akan marah?" tanyanya.

"Tidak, aku setuju, jun. Aku juga akan ikut membantu mu untuk menghukum haruto, tak masalah jika dia darah daging ku." balas hanbin dengan mantap, ia juga ingin menghukum anaknya itu.

June mengangguk, setelahnya mereka merencanakan hukuman apa yang akan haruto terima.

••••

Disisi lain, jeongwoo tampak terkejut melihat kehadiran haruto di apartemennya. Memang setelah pertemuan kemarin, haruto mengantar jeongwoo dan junghwan ke apartemen bahkan sampai ke depan pintu.

Haruto juga kemarin meminta izin untuk berbicara dengan jeongwoo keesokan harinya tapi pria manis itu tidak menyangka jika sepagi ini.

papa; hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang