001

1.5K 108 2
                                    

Aletha melepaskan jas putih yang melekat di badannya. Ia menaruh stetoskop ke atas meja kerja nya. Kaki nya melenggang melangkah ke luar ruangan, dengan tas yang ia cangking di tangannya.

Senyum nya terus menebar kepada semua orang yang ia lewati. Rambut hitam panjang yang bergelombang berkibas membuat diri nya semakin mempesona.

Sesampainya di basement, ia memencet tombol alarm mobil nya. Ia pun langsung memasuki mobil merah sport miliknya itu.

Drtt..Drrtt..Drrt..

Ponselnya berdering, membuat Aletha menghentikan aktivitasnya.

"Halo?"

"Letha, kamu di mana?" tanya sosok wanita sebrang sana.

"Aku masih di rumah sakit ma"

"Mama tunggu kamu di rumah. Cepat datang!"

Tut..

Tiba-tiba saja, wanita yang ia sebut Mama itu mematikan sambungan telepon nya. Aletha juga sedikit heran, mengapa Mama datang ke London? Apa yang terjadi?

Tanpa berfikir panjang, Aletha langsung menancap gas mobil.

Sesampainya di sana, Aletha melihat mama bersama kekasihnya yang sedang mengobrol santai.

"Bryn? Kamu di sini?" tanya Aletha tercekat.

"Iya, awalnya aku ingin ajak kamu dinner. Tapi ternyata waktu aku sampai, ada mama kamu" ujar nya.

"Oh gitu, sorry ya? Harus nunggu lama" ucap Aletha seraya membuka kunci.

Setelah pintu terbuka, Aletha mengajak mereka masuk. Aletha menghidangkan semua makanan yang ada di kulkas nya.

Ketika kondisi telah membaik, Aletha memberanikan diri untuk bertanya mengenai maksud tujuan Mama.

Mama menjelaskan, jikalau saat ini Alexa pergi entah ke mana. Ia kabur dari rumah, dan meninggalkan anak beserta suami nya.

Dan maksud mama, ia ingin aku menggantikan Alexa untuk sementara. Apa lagi, anak nya Alexa tidak ada yang mengurus. Suami Alexa sangat sensitif, ia akan sangat marah jika Alexa pergi begitu saja.

Tentunya, hal ini tak masuk akal bagi Aletha. Ia sangat menolak ide konyol itu. Bagaimana mungkin ia bersama suami kakak nya.

Namun, mama tetap teguh dalam pendirian nya. Ia terus memberikan argumen lain yang membuat Aletha merasa tersudut kan.

"Ini hanya untuk sementara letha. Apakah kamu tega terhadap kakak mu? Lagi pula, mama juga akan mencari kakak mu secepat mungkin!"

Aletha terdiam, ia tak bisa mengatakan apapun lagi. Namun, Bryan menggenggam tangan Aletha. "Leth, kamu bantu saja kakak kamu. Siapa tahu dengan ini hubungan kalian bisa membaik. Lagi pun, dia kan juga kakak mu leth. Apa kamu mau hubungan mereka kandas?"

Aletha menatap Bryan, "kamu bagaimana? Apakah kamu ingin aku bersama laki-laki lain?"

"Tentu saja tidak, tapi ini lebih penting dari itu"

Sebatas Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang