017

672 94 4
                                    

Melihat kondisi Aletha yang sudah membaik. Gio membawa Aletha untuk kembali. Sesuai kesepakatan sebelumnya, kali ini Gio akan membongkar segala nya.

Namun, hal itu ditentang oleh Aletha. Ia ingin, jika dia sendiri yang akan berkata jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada Elzion.

Gio pun menuruti keinginan Aletha. Dan ia hanya mengantar Aletha.

Ketika melihat Aletha di antar, semua orang bertanya-tanya di sana.

"Mobil mu ke mana?" tanya Eyang mengkhawatirkan Aletha.

Aletha hanya tersenyum tanpa membalas pertanyaan Eyang. "Elzion di mana Eyang?"

"Elzion di ruang kerja nya. Ada apa memangnya? Kamu jangan buat Eyang takut seperti ini dong" keluh Eyang seraya memegang kedua tangan Aletha.

Aletha pun meninta Rion untuk memanggilkan Elzion ke sebuah ruangan khusus keluarga.

Aletha, Eyang, Elzion, Gio, Kenzi dan Rea semuanya berkumpul di tempat itu.

"Ada apa ini ma?" tanya Kenzi dengan wajah polos nya.

"Sebelum saya berbicara. Saya ingin meminta kalian untuk berjanji pada saya" ucap Aletha. Semua orang pun menyetujui nya.

"Eyang, Elzion dan semuanya. Kalian harus janji, kalian gak akan marah sama Alexa ya? Kalian harus janji kalian akan berikan Lexa kesempatan lagi" pinta Aletha.

"Iya, ada apa sih?" ucap Elzion penasaran.

Dengan perlahan, Aletha mengambil nafas panjang. Ia ragu, tapi ia harus mengatakan ini.

"Eyang, El, Kenzi dan Rea. Saya ingin minta maaf sama kalian. Selama ini, saya telah membohongi kalian. Semuanya adalah palsu. Alexa yang berdiri di sini adalah palsu" ungkap Aletha yang membuat semuanya tercekat.

"M-maksud kamu apa?!" Gertak Eyang.

"Saya bukan Alexa. Saya adalah Aletha, adik dari Alexa. Selama ini, saya hanya menggantikan Alexa saja. Karena selama ini, Alexa hilang entah kemana. Mama tak ingin, rumah tangga Alexa dan Elzion hancur. Kami berdua ingin hubungan kalian  baik-baik saja. Maka dari itu, mama meminta ku untuk menggantikan Alexa"

Mendengar itu, membuat siapapun yang ada di sana benar-benar syok. Semua tak ada yang percaya mengenai ini semua, mereka menganggap ini adalah lelucon konyol.

"Jadi, kamu bukan Alexa? Kenapa begitu tega kalian membohongi kami?" Lemas Eyang yang terjatuh.

Aletha sekuat mungkin menahan tangisannya, "Saya minta maaf Eyang. Saya tidak berniat untuk menipu siapapun. Saya akui, perbuatan saya dan mama adalah tindakan yang salah. Tapi percayalah, kami hanya menginginkan yang terbaik untuk Alexa"

Eyang, Kenzi dan Rea menangis terisak. Ternyata, dugaan mereka selama ini salah.  Alexa tak berubah, tapi dia orang yang berbeda.

"Lalu, Alexa di mana?"

"Alexa.." belum saja melanjutkan perkataannya. Tangis Aletha langsung memuncak dan pecah begitu saja. Ia sepertinya tak sanggup untuk mengutarakan nya.

"Alexa pergi. Dia berselingkuh dengan kekasihnya Aletha. Kita semua tak pernah menyangka mengenai hal ini.  Maka dari itu, kami semua  sepakat untuk mengatakan hal yang sejujurnya pada kalian. Karena, mau bagaimanapun kami dan Alexa berada di jalan yang berbeda. Jadi, kami rasa tak ada gunanya juga kami melanjutkan ini. Jika Alexa saja sudah menghancurkan rumah tangga nya sendiri" sambung Gio  seraya menenangkan Aletha.

"Jadi, mama tak sayang kita lagi? Hiks hiks" timbrung Kenzi.

"Apa yang kurang dari kami? Kami sudah memberikan fasilitas yang terbaik untuk nya. Tapi mengapa dia melakukan ini!" tegas Eyang yang memukul dada nya sendiri, seolah sangat terluka hati nya.

"Mulai sekarang! Kamu pergi dari rumah ini! DASAR PENIPU!!" usir Eyang kepada Aletha.

"Dia akan pergi Eyang. Tapi sebelum itu, biarkan dia membereskan barang-barang nya dahulu" pinta Elzion.

Aletha pun segera mengemas barang nya. Dan tak lama, disusul oleh Elzion.

Ketika melihat Elzion yang memasuki ruangan, Aletha langsung berlutut di hadapannya.

"Saya minta maaf El. Saya minta maaf" ucap Aletha yang terus tertunduk.

Elzion yang saat itu berdiri dengan sangat tegap dan gagah, tiba-tiba saja harus merendahkan tubuh nya. Hingga menyamakan  posisi nya dengan Aletha.

"Apakah sesakit itu? Sehingga membuat mu seperti ini? Saya sangat mengkhawatirkan mu" ucap Elzion yang menarik tangan Aletha yang terluka.

Aletha tercekat, "apa kau tidak marah kepada saya?"

"Saya sudah mengetahui hal ini sejak lama. Saya tahu, kau itu bukanlah Alexa. Dia bukan wanita yang mudah untuk berubah. Alexa tak akan pernah tulus seperti mu. Saya terus menunggu hingga kau katakan ini. Maka dari itu, saya tak ingin kau terus bersandiwara. Untuk malam itu, sebenarnya saya tidak melakukan apapun terhadap mu. Saya hanya ingin membuktikan apakah dugaan saya ini benar atau salah" ungkap Elzion.

Aletha sangat tercekat, ia bahkan tak tahu harus berbicara bagaimana lagi. "Jadi, semua itu adalah palsu? Kau tahu betapa takutnya diriku! Kenapa kau berbuat sejahat ini padaku!"

"Kau juga sama Let. Kau juga menipu kami. Seolah-olah kau sangat tulus!" lantang Elzion.

"SAYA MINTA MAAF! Saya memang salah El! Maka dari itu, saya tak pantas lagi di sini! Dan satu lagi, saya mohon pada mu. Jangan pernah laporkan saya. Saya tak ingin, ayah saya mengetahui hal ini" pinta Aletha.

"Cih, kau pikir saya akan sejahat itu? Saya tahu apa maksud mu melakukan ini. Dan seharusnya saya juga ber terimakasih pada mu. Jika bukan karena mu, saya mungkin masih menjadi Elzion si berandal"

Aletha tertawa kecil mendengar itu. Dia juga sedikit lega. Ternyata, Elzion tak sekalipun marah dengan nya. Namun, tak dipungkiri pula dia sangat kecewa terhadap Aletha.

"Sampai jumpa El. Terima kasih atas pertemuan singkat ini" pamit Aletha.

"Kenapa kau harus pergi, ketika saya mulai nyaman dan mencintai mu" batin Elzion.

Aletha dan Gio mulai melangkahkan kaki nya untuk keluar dari rumah itu. Rumah yang membuat Aletha hanya menjadi Sebatas pengganti nya. Dan memang bukan hak nya untuk dia tinggal di sana.

"Mama!!" Teriak Kenzi yang berlari ke arah Aletha.

"Ken. Ini Tante, bukan Mama. Mama nya Ken itu adalah mama Alexa"

"Aku gak mau! Aku mau nya Mama!" rengek Kenzi.

"Ken! Sudahlah! Biarkan dia pergi!" tegur Eyang.

Kenzi pun melepaskan tangan Aletha. Dan membiarkannya pergi.

Aletha tidak egois, ia hanya letih untuk bersandiwara. Ia telah mengorbankan pekerjaan dan diri nya untuk hidup dalam lingkup keluarga yang sama sekali tak ia kenal. 

Namun faktanya, Alexa malah merebut kekasih yang sudah menemani Aletha sejak ia masih kuliah. Hati mana yang tak kecewa menerima ini? Hati mana yang tak hancur untuk menjalankan semua ini? Untuk apa ia melanjutkan ini semua jika semuanya hanya sia-sia dan percuma? Wanita bodoh mana yang ingin menjalankan ini!

Jangan pernah mencoba mempertahankan sesuatu yang memang tak ingin dipertahankan.

Sebatas Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang