Sekarang bima dan sean sudah berada di ruang sean. Sean memang di beri ruang pribadi untuk dirinya,karena kerja sean yang bagus dan sangat menguntungkan untuk sekolah.
"Ughhhhhhhhhhhh emmhhh mulashh.." bima mencengkram kuat punggung tama.
Bima sudah memeluk sean sejak beberapa waktu lalu. Sean tidak terlalu paham apa yang harus dia lakukan selain membantu menenangkan bima yang dari tadi merintih kesakitan.
"Kita ke dokter aja" bujuk sean.
Bima tetap tidak mau,dia rasa tidak akan buru buru sampai mengingat ini adalah jam kerja orang orang. Pasti mobil mobil di jalan berebut jalanan untuk lebih dulu sampai ke rumah mereka masing masing.
"Nghhh ughh,ga perlu. Baby nya udah turun massh huhhhhh.." bima menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri.
"Saya gak ngerti apa apa,"
"Hey,it's okey kita sama sama ya. Bantu semangatin aku aja supaya twins cepat keluar." Ucap bima diiringi dengan ringisan kecil yang keluar dari bibirnya.
"Mas ughhh tolonghh bukain celana dalem aku. Tolong cek bukaannya." Sean menggaruk kepalanya bingung.
Bagaimana dia melakukannya? Sean harus mengingat apa saja yang di sampaikan saat dia menemani bima kelas hamil. Perlahan sean membuka celana dalam bima yang sudah basah karena lendir yang terus mengalir.
Sean memasukkan jarinya mengecek pembukaan bima.
"Sepertinya sudah bukaan lengkap,aku bisa merasakan jalur lahirnya semakin melebar. Tunggu ketubannya pecah." Bima hanya mengangguk samar dan bernafas lega karena pembukaan sudah lengkap.
Sakitnya memang tidak berkurang,semakin bertambah. Bima hanya bisa menikmati gelombang kontraksi yang terus menghantamnya.
"Mules,mau pup." Ucap bima tiba tiba.
"Mau pup?"
"Iyaa muless uhhh"
Sean membantu bima untuk masuk ke toilet. Menunggu bima,sean ikut masuk. Dia berjongkok di depan bima tanpa rasa jijik. sean sesekali mengusap peluh yang membanjiri wajah sang istri.
"Gak mau keluar,aku mulesss banget mas huh ughh..hiks.." bima mulai menangis.
"Sayang,gapapa okey? Mau balik ke ruangan saya aja?"
Bima mengangguk kemudian berdiri sambil di bantu dengan sean. Lendirnya terus menerus keluar dari jalur lahirnya,pahanya sudah basah dengan lendir. Tapi ketubannya belum juga pecah,bima takut.
"uhh mulesshh banget mas gakuathh." Bima meremas perut bagian bawahnya yang semakin turun. Bima yakin bayinya sudah siap untuk memasuki jalur lahirnya.
PLASS
Air ketuban bima pecah,mengalir deras dari sana. Posisi mereka masih di toilet,belum sempat keluar tapi ketuban bima malah pecah duluan.
"Ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh hah,mas ma..af kakinya emhhhhhhhh." Bima mengikuti hasrat tubuhnya untuk mengejan. Anak ya sudah mendorong kuat.
"It's okey. Keep push okay? Fokus,kalo kamu rasa kontraksi kamu boleh dorong yang kuat."
"Eunghhhhhh hah anghhhhhh ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh" ejanan pertama tidak membuahkan hasil,kepala bayinya mengikuti ritme pernafasan bima.
Bima harus pintar pintar mengejan agar kepala bayinya tidak masuk kembali.
"Ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh ughhhhh huh ughhhh huh."
Bima merasakan bulatan kecil yang mendorong,ada kemajuan. Jari jari sean mulai menahan kepala bayinya agar tidak masuk kembali.
"Ukhhhh ughhhhhhh akhhh auuu sakithhh hughhhhhh.."
"Kerja bagus honey,push again kepalanya sudah terlihat."
"Ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh ughhhhh huh huh huh."
Plop
Berhasil,ejanan panjang kali ini tidak sia sia. Bima merasakan liang lahirnya yang terasa penuh. Dia mengusap lembut kepala anak.
"Mau duduk, ukhhhh."
Perlahan bima mendudukkan bokongnya di atas toilet. Kontraksi kembali menyerang,seperti nya anak pertamanya tidak sabar.
"Muless lagi ughh.."
"Kamu boleh ngeden lagi,perlahan bima."
Sean menginterupsi bima agar bima lebih tenang. Ejanan panjang lolos dari bibir bima,sesekali bima mengatur nafasnya agar lebih rileks.
"Ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh ughhhhh huh ughhhh huh ughhhhhhh akhhh."
Pyurr
Oek oek oek
Suara tangis bayi pertamanya memenuhi ruangan,sean menggendong putra pertamanya. Kemudian memberikan kepada bima agar bima bisa menyusuinya.
Anak pertamanya sangat kuat menghisap puting bima yang berdiri tegang. Payudara nya penuh dan berisi,bagaimana anaknya tidak kuas mengisapnya.
"Akhhhh ahhh aww pelan pelan sayang."
"Tampan,sama seperti mu." Bima mengusap lembut pipi anaknya. Kemudian menatap sean yang sedang tersipu malu.
"Hidung nya mancung,matanya sangat mirip dengan mata mas sean. Bibirnya juga..." Bima terkekeh,sambil meringis saat putra nya menghisap terlalu kencang.
"Dia juga mirip dengan mu,asal sifat nya jangan ikut kamu."
"Mas sean.. akhhh aw." Bima meringis kesakitan saat kontraksi selanjutnya datang. Seperti nya anak kedua nya sudah siap untuk di lahirkan.
"Kontraksi?" Bima mengangguk samar sambil mengatur nafasnya.
"Sini biar aku yang pegang,fokuslah mengejan sayang."
"Aku mau berjongkok, ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh ughhhhh huh."
Bima sudah berjongkok di depan toilet,kedua tangannya memegang ujung bibir toilet untuk menahan tubuhnya agar tidak limbung.
"Ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh.."
Bima bisa merasakan kepala anaknya mulai turun,kali ini lebih mudah.
"Hughhhhhhh eeekhhhhhh..."
Plop.
Ejanan panjang bima berhasil lagi. Kepala anaknya sudah memenuhi liang lahirnya.
"Ughhhhhhhhhhhh emmhhh sakitttt mass.."
"Keep push bima,sekali lagi. Aku disini.." sean ikut berjongkok di samping bima sambil mengusap lembut punggung bima dan memijatnya perlahan.
"Eerrrhhhhhh ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh ugghhhhhhhhhhhh emhhhhhhhh nghhhh huh ughhhhhhh.."
"Sekali lagi,aku mohon bima.."
Seakan mendapat dorongan dari sean,bima memperkuat ejanan nya.
"Eunghhhhhh hah anghhhhhh ughhhhhhhhhhhh nghhhhhhh akhh sshhh.."
"UGHHHHHHHHHHHH NGHHHHHHH UGGHHHHHHHHHHHH EMHHHHHHHH HUH HUH HUH..."
Pyur
Oek oek oek
Bayi perempuan menangis di dekapan bima,wajahnya memerah karena terlalu keras menangis.
"Cantik." Ucap sean sambil tersenyum manis.
"Terimakasih bima.."
End.
Halo guyssss WKWKWKWK MAAF YA KALO CERITA AKU GAK JELAS HUHUHU:((
Yang mau request boleh kokk,dengan senang hati... Jangan lupa vote ya teman temann
KAMU SEDANG MEMBACA
Giving Birth
Historia CortaIni cerita melahirkan,dengan berbagai macam cara dan tempat yang beragam. Penasaran gak sih?? Boleh yuk mampir.. Anak kecil dilarang⚠️⚠️ dosa di tanggung sendiri yaa