"Junmyeon.." pria paruh baya itu memanggil nama anaknya sambil mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali
"Iya ayah?" sahut Junmyeon dari dalam
"Ada makanan di meja makan, jangan lupa sarapan sebelum berangkat kuliah. Ayah harus berangkat bekerja sekarang"
"Iyaa... Hati-hati di perjalanan"
Setelah berpamitan kepada anaknya, tuan Heewo bergegas keluar dari rumahnya
Beberapa saat kemudian, Junmyeon keluar dari kamar mandi. Tangan kanannya sibuk mengusap handuk dirambutnya yang basah
Ia menuju meja makan dan membuka tudung saji diatasnya. Ia melihat nasi dan telur goreng disebelahnya. Tanpa berpikir panjang Junmyeon segera melahap makanan dihadapannya. Kemiskinan membuat Junmyeon terbiasa dengan keadaannya, makan hanya dengan telur goreng bukan hal yang mengejutkan untuknya
Selesai sarapan, Junmyeon segera berganti pakaian lalu mengambil tasnya dan bergegas berangkat ke kampus
.
.
.
.Junmyeon tidak memiliki kelas pagi ini, hanya saja kampusnya mengadakan sebuah seminar dan mereka bilang jika hadir di seminar itu dapat menambah nilai semester. Dengan malas Junmyeon berjalan menuju aula, ia tau ia sudah terlambat tapi Junmyeon tidak peduli. Dia hanya akan duduk diam, mungkin akan tidur selama seminar berlangsung. Kapan lagi dapat nilai hanya dengan duduk diam
Benar saja ketika ia sampai di seberang aula, sudah tidak ada orang disana. Hanya beberapa panitia yang terlihat berlalu lalang disekitar sana
Ia berjalan sedikit ke kiri menghindari kubangan air di halaman, paving disana sudah rusak berbulan-bulan sehingga setelah hujan akan ada air yang tergenang disana. Junmyeon heran bagaimana kampusnya yang elit itu tidak melakukan perbaikan apa-apa
Baru berjalan beberapa langkah, Junmyeon mendengar suara mobil melaju ke arahnya, membuatnya seketika menoleh lalu kembali berjalan. Mobil itu berjalan dibelakang Junmyeon dan tanpa sengaja melewati kubangan air yang Junmyeon hindari tadi
Merasa ada yang tidak beres dengan tubuh bagian belakangnya, Junmyeon berhenti kemudian meraba bagian belakang tubuhnya. Basah dan sedikit kasar, ketika ia melihat telapak tangannya ia melihat air berwarna kecoklatan bercampur tanah
Seketika Junmyeon membelokkan langkahnya sedikit cepat menuju parkiran, ia harus membuat perhitungan dengan orang itu
Ketika sampai diparkiran Junmyeon melihat si pemilik mobil sedang keluar dari mobilnya
"HEI!" teriak Junmyeon pada orang itu, membuat orang itu menoleh. "Bisa tidak hati-hati jika menyetir" sambil mengomel Junmyeon berjalan kearah sosok yang terlihat tinggi itu
"Apa maksudmu" tanya orang itu datar
"Apa maksudku?". Junmyeon segera membalikkan tubuhnya memperlihatkan bajunya yang kotor akibat kubangan air. "Ini karena perbuatanmu"
"Aku tidak punya waktu menanggapimu" ujar orang itu sambil berjalan pergi
"Kau! Minta maaf padaku!" sahut Junmyeon kesal
"..?! Minta maaf karena masalah sepele ini?"
"A-apa? Kau bilang sepele? Kalau begitu biar aku juga menyiram air lumpur padamu biar kita impas" ucap Junmyeon tidak terima
Orang dihadapan Junmyeon menghela nafas pelan sembari melihat jam tangan mewahnya
"Aku tidak punya waktu untukmu. Katakan berapa aku harus membayar ganti rugi"
Junmyeon tercengang dengan perkataan orang didepannya
"Aku tidak butuh uangmu" ucap Junmyeon tegas. Matanya menatap tajam orang yang lebih tinggi beberapa cm darinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Grumpy
RandomOh Sehun sengaja memasang tembok tinggi sehingga tidak banyak yang berani mendekatinya. Hidup Kim Junmyeon tidak pernah mudah, keinginannya hanya membuat kehidupannya bersama sang ayah sedikit lebih baik. WARNING: 🔞 Mengandung ba...