25. Khawatir

200 27 1
                                    

Junmyeon memainkan ponselnya sementara kedua rekannya di toilet. Dia sudah selesai makan dan mulai bertanya-tanya kenapa mereka lama sekali. Terutama Chanyeol yang lebih dulu pergi.

Saat asyik dengan dunianya, Junmyeon mendengar suara sirine mobil polisi mendekat dan berhenti di balik kaca depannya. Fokusnya teralih, ada apa?

Lalu 3 polisi masuk dan salah satu karyawan restoran menghampiri mereka, kemudian mengarahkan mereka untuk masuk ke toilet. Junmyeon mendadak panik, apa jangan-jangan terjadi sesuatu pada Chanyeol dan Sehun?

"Permisi?" panggil Junmyeon pada sang pelayan.

"Iya tuan?"

"Ada apa? Kenapa ada polisi?"

"Maafkan kami, terjadi keributan di toilet. Maaf karena kenyamanan anda terganggu"

Pelayan membungkuk sopan kemudian pamit undur diri untuk menyusul polisi itu.

Junmyeon tidak bisa diam saja, ia berdiri mengikuti langkah si pelayan.

Namun baru beberapa langkah, polisi keluar bersama 2 orang bertubuh gempal dengan borgol di tangan.

Begitu polisi keluar melewati pintu, Chanyeol dan Sehun keluar dari area toilet. Dan benar dugaan Junmyeon, keributan itu melibatkan Sehun dan Chanyeol. Mereka terlihat berantakan, Chanyeol dengan luka di sudut bibir dan sepertinya Sehun terlihat lebih parah.

"Jangan menatapku seperti itu, aku tidak apa-apa" ucap Sehun saat mata Junmyeon tertuju padanya.

"Darah.." ujar Junmyeon begitu melihat darah mengalir dari hidung dan dahi Sehun.

Chanyeol geleng-geleng melihat Sehun, "Aku sudah bilang ja--SEHUNN!!"

Sehun tiba-tiba saja limbung dan terjatuh membuat semua orang terkejut dan panik.

"Jun hubungi ambulans"

"I-iya.."

Semua orang berteriak memanggil namanya dan berusaha mengajaknya bicara namun Sehun hanya bisa melihat wajah Junmyeon.

"Kenapa ada malaikat disini?" tanyanya dengan nada lemah.

Setelahnya Sehun memejamkan matanya.

.
.
.
.

"Tidak ada luka yang serius, pasien hanya shock. Nanti setelah infus habis pasien sudah bisa pulang" jelas dokter yang menangani Sehun.

"Tapi kenapa dia belum sadar dok?" tanya Junmyeon khawatir.

"Tidak perlu khawatir, pasien hanya sedang tidur"

.
.
.
.
Junmyeon tidak mengerti mengapa hatinya terasa sakit saat melihat Sehun terbaring dengan beberapa luka di ranjang IGD. Ia berkali-kali berkata"tidak apa-apa","dia hanya sedang tidur","ia hanya terluka sedikit" pada dirinya sendiri namun tetap saja ia khawatir. Rasanya ia belum bisa tenang jika belum melihat Sehun bangun.

Menurut logikanya, dia harus pergi mencari Chanyeol dan menanyakan keadaan pria itu. Tapi sisi lain dari tubuhnya tidak ingin pergi.

"Apa dia belum bangun juga?"

Suara berat khas milik Chanyeol tiba-tiba memasuki pendengaran Junmyeon, membuatnya seketika menoleh.

"Hyung? Kau darimana saja? Apa hyung baik-baik saja?"

Chanyeol tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja, terimakasih sudah mengkhawatirkanku"

"Apa tidak sebaiknya hyung mendapat perawatan juga?"

"Tidak perlu, pukulan mereka sama sekali tidak mengenaiku jadi aku baik-baik saja"

Junmyeon mengamati wajah dan tubuh tinggi itu dan benar Chanyeol memang terlihat baik-baik saja.

Mr. Grumpy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang