20. Tersesat

322 31 0
                                    

......!!

ini terasa sangat hangat dan nyaman.... aku suka sekali 🥰

Junmyeon tersadar tapi masih enggan membuka matanya, ia semakin menyerukkan tubuhnya karena terbuai dengan kondisi itu. Rasanya sudah lama ia tidak tidur seenak dan sehangat ini. Berharap pagi tidak segera datang. Biarkan ia menikmati tidurnya.

Kepalanya seperti dibelai, seharusnya ia membuka mata untuk melihat apa yang terjadi namun usapan itu membuatnya nyaman dan tenang sehingga ia enggan melakukan apapun. Hidungnya juga mencium aroma sesuatu yang sepertinya belum pernah ia hirup sebelumnya, aroma ini seperti lilin aroma terapi yang membuat seluruh tubuh mungilnya rileks. Logikanya kalah. Ia tidak peduli, ia akan tidur lagi.

Senyum Sehun mengembang begitu mendengar nafas teratur si pria mungil di pelukannya. Dada telanjangnya terasa hangat akibat terkena hembusan nafas Junmyeon. Pertama kali dalam hidupnya, Sehun merasa sangat bahagia sampai seperti ada kupu-kupu yang menari di dalam perutnya.

Sepertinya anak kecil ini benar-benar sudah mengambil hatinya.

.
.
.
.

Chanyeol perlahan membuka matanya saat hembusan AC menerpa kakinya yang tidak tertutup selimut.

Dahinya mengernyit saat sadar bahwa ia berada di tempat yang asing, saat itu juga ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Pria jangkung itu segera menyibakkan selimutnya dan mendapati tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai benang pun.

Dadanya berdebar saat mencerna sesuatu yang kemungkinan telah menimpanya. Tubuhnya terasa lengket dan ia bisa melihat noda-noda cairan sperma dan lube di atas sprei. Ia menoleh dan mendapati Baekhyun yang tertidur pulas di sampingnya. Apa yang sudah terjadi semalam?

Chanyeol mengusap wajahnya kasar, ia mencari ponselnya lalu menyalakannya. Baru pukul 5 pagi. Ia bangkit hendak menuju kamar mandi, namun kepalanya terasa sangat sakit. Berapa banyak yang ia minum semalam?

Setelah keluar dari kamar mandi, Chanyeol melihat Baekhyun yang sedang bersandar di kepala ranjang.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Baekhyun enteng

Tidak ada jawaban yang ia terima.

"Chan.."

Chanyeol tidak mempedulikannya, ia memakai pakaiannya lalu bersiap pergi.

"PARK CHANYEOL!!"

Saat tangannya akan menyentuh gagang pintu, sebuah teriakan memasuki telinganya.

"APA KAU TIDAK MENDENGARKU?"

Baekhyun berjalan mendekati lawan bicaranya, sementara lawannya hanya terdiam seraya menghela nafas.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Baekhyun lagi, kali ini suaranya terdengar sangat lembut.

Chanyeol tidak menjawab, ia ganti bertanya.

"Apa yang kau lakukan ini?"

"I-itu.. Aku minta maaf..." cicit Baekhyun

"Semudah itu kah?". Suara Chanyeol terdengar lemah namun menunjukkan bahwa ia frustasi. "Serendah itukah aku di matamu Byun Baekhyun?"

Baekhyun mendongak, air mata sudah menggenang di kedua pelupuk matanya. Kepalanya menggeleng.

"Lalu kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Karena aku mencintaimu. Bukankah kau juga masih mencintaiku?"

Chanyeol kembali melangkah masuk.

"Kenapa tidak kau bunuh saja aku?" ucap Chanyeol sambil menunjuk dadanya sendiri.

Mr. Grumpy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang