19. Bermalam

282 36 10
                                    

Sekarang sudah hampir tengah malam namun Sehun sama sekali tidak berniat untuk pergi dari rumah itu. Ia sengaja melakukannya, ia ingin menunggu sampai Junmyeon pulang atau jika bisa dia akan bermalam di sini

Berbanding terbalik dengan Sehun, tuan Heewo bingung harus melakukan apa. Ia ingin menyuruh majikannya itu pulang karena pasti besok Sehun harus bekerja dan ia tau Sehun adalah orang yang sangat sibuk namun pria paruh baya itu khawatir akan terjadi salah paham. Ia takut Sehun mengira bahwa ia mengusirnya.

Seandainya jika bisa, tuan Heewo ingin Sehun menginap saja di tempatnya mengingat sekarang sudah sangat larut tapi ia merasa rumahnya tidak layak untuk Sehun. Sehun pasti tidak akan merasa nyaman

Tuan Heewo keluar dari kamar mandi dan ia melihat Sehun yang tengah berbaring di kursi usangnya

"Apa kau sudah mengantuk?" tanya tuan Heewo ragu

"Sepertinya.." jawab Sehun singkat, kedua matanya tertuju pada ponsel di tangannya

"Ayah..."

"Iya?"

"Bolehkah aku tidur di sini?"

"A-apa?" ujar tuan Heewo terkejut

"Bolehkah?" tanya Sehun sekali lagi

"Y-ya itu.."

Tuan Heewo mengusap tengkuknya, tidak tau harus berkata apa

"Apa kau yakin? Mungkin kau tidak akan merasa nyaman"

"Siapa bilang? Aku bisa tidur di manapun"

"Benarkah?"

Tuan Heewo merasa lega ketika mendengar perkataan Sehun

"Kalau begitu kau bisa tidur di kamar anakku, biar nanti dia tidur denganku. Ranjangnya tidak seluas milikmu tapi kupikir itu cukup untuk tubuhmu" ujar tuan Heewo sembari terkekeh

Sehun menjadi sedikit sedih saat mendengarnya

"Kenapa seperti itu? Biarkan dia tidur denganku, aku tidak keberatan"

"Kalau dipakai berdua nanti ranjangnya menjadi sempit"

Sehun tiba-tiba teringat, ia tadi tidak sengaja melihat ranjang di kamar milik tuan Heewo karena pintunya terbuka

"Tadi aku tidak sengaja melihat ranjangmu dan ku pikir itu tidak dapat ditempati oleh dua orang?"

"Bisa. Kami bisa tidur berhimpitan, kau tidak usah memikirkan kami"

Sehun menghela nafas pelan

"Sepertinya aku akan pulang saja" ucap Sehun

"Kenapa begitu? Kau terlihat sangat mengantuk, tidak aman berkendara jika kau mengantuk"

"Tidak apa-apa, aku akan pulang saja daripada aku merepotkan ayah"

"Eh?! Bukan seperti itu. Ayah hanya takut kau merasa tidak nyaman"

Tuan Heewo berfikir sejenak

"Baiklah terserah apa maumu, aku juga tidak pernah menang jika berdebat denganmu" kata tuan Heewo pasrah

"Masuk saja dan cepat istirahat, kau harus bekerja besok"

Sehun tersenyum lebar lalu melangkah masuk ke kamar Junmyeon diikuti oleh tuan Heewo dibelakang

"Lihat kau mungkin akan merasa tidak nyaman". Tuan Heewo berkata sekali lagi

Sehun mengendikan bahu lebarnya, "Aku pikir ini cukup untuk dua orang"

"Baiklah baiklah terserah kau saja. Selamat malam"

.
.
.
.

Sehun merebahkan tubuhnya setelah membersihkan diri, matanya menerawang langit-langit. Saat ia terhanyut dalam lamunannya tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang juga ia kenal dari luar. Kali ini suara itu terdengar sangat lembut, berbeda dari yang biasa ia dengar. Ia segera berpura-pura tidur. Ia sengaja memposisikan diri miring memunggungi pintu

Mr. Grumpy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang