Malam yang penuh emosi telah mereka lewati. Semalaman keduanya tak pulang dan memilih menetap di mobil sedan milik Yoshi, kembali mengingat berbagai kenangan yang lagi-lagi terputar dalam pikiran keduanya. segala kenangan baik dan buruk dari keduanya.
Malam itu, sosok Mashiho sama sekali tak bisa membendung air matanya. Ia kini begitu dekat, sangat dekat dengan sosok yang turut andil dalam apa yang terjadi pada hidupnya. Mashiho merindukannya, tapi juga membencinya.
Keduanya menghabiskan malam dengan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Yang lebih tua masih terus berpaku pada penyesalannya, mengapa ia menyakiti sosok yang begitu berharga dalam hidupnya? Ia sadar kesalahannya begitu besar, tapi ia ingin tetap berjuang kali ini dan tak akan kembali hidup pasrah dalam penyesalannya seperti sebelumnya.
Sedangkan yang satunya masih terus membodohi dirinya sendiri, ia begitu mempertanyakan kenapa jauh di lubuk hatinya, ada sebuah harapan pada sosok yang sama telah membuat nya terluka. Kenapa ia harus terus jatuh pada sosok Yoshi?.
Memangnya memperjuangkan cinta pertama yang penuh akan rasa sakit bisa membuat keduanya bahagia? Apa yang mereka harapkan dari saling mengorek rasa sakit yang sudah membekas selama bertahun-tahun. Bahkan mereka sendiri masih tak yakin kebahagiaan akan datang pada keduanya. Sungguh! Namun lagi-lagi sebuah harapan masih terbesit dalam benak keduanya, mereka berharap kebahagiaan kali ini benar-benar akan datang pada mereka. Bisakah?
Namun, semua itu bukankah hanya sebuah harapan? Tak ada yang bisa menebak takdir di masa nanti. Tapi ia tak peduli.
Yoshi masih belum putus asa, ia percaya pertemuan nya dengan sosok cinta pertama nya itu adalah sebuah takdir untuk kesempatan nya yang terakhir kali.Ia ingin kembali membuat kenangan bahagia bersama sang pujaan hati, ia ingin mewujudkan hubungan yang masih tertunda sejak mereka masih saling menyukai di bangku sekolan. Hubungan yang lebih dari sekedar sahabat dekat. Ia tak mau kembali menyesal untuk kesekian kalinya hanya karena rasa takut untuk keluar dari hubungan tanpa status yang sudah mereka jalin. Nyatanya menetap dalam hubungan tersebut membuat Yoshi harus menelan pil pahit untuk kehilangan sosok Mashiho saat itu.
Terbelenggu adalah kata yang bisa menggambarkan keadaan Yoshi saat itu, ia sedari kecil tumbuh dari keluarga berada sebagai anak yang begitu patuh bak sebuah robot yang di program.
Hal itu yang membentuk Yoshi untuk tak bisa mengutarakan isi hatinya sendiri dan memilih menuruti semua apa yang keluar dari mulut sang Bunda nya.Hingga hari itu, hari dimana kali pertama Yoshi melihat sang Bunda yang memandanginya dengan penuh rasa kecewa dalam sorot matanya.
Yoshi tak tau, bahwa menanyakan perasaannya tentang Mashiho bisa membuat sang Bunda begitu kecewa padanya. Malam itu wanita tersebut membisu dan memilih meninggalkan Yoshi yang masih kebingungan apa kesalahannya.
Yoshi tak akan pernah bisa melupakannya, waktu dimana Bunda nya sendiri meminta ia untuk mengubur dalam-dalam perasaanya pada sang sahabat Mashiho.
Untuk pertama kalinya sosok yang Yoshi panggil Bunda itu bersikeras dengan permintaannya.Lalu sosok gadis muda yang berumur sama dengan Yoshi tiba-tiba datang untuk menjauhkan nya dengan sang sahabat, dan berlanjut dimana permintaan untuk menjauhi Mashiho berubah menjadi sebuah perintah yang harus dituruti. Tatapan nanar begitu jelas Yoshi lihat pada sorot mata Mashiho kala melihat dirinya, meski sebuah senyuman kecil tetap bertengger di wajah manisnya, tapi Yoshi sadar sahabatnya itu tengah menahan sesuatu yang terlihat menyakiti dirinya sendiri setelah sosok gadis muda itu mengumumkan hubungan nya dengan Yoshi. Sebuah hubungan yang Bunda nya rancang dengan penuh paksaan.
Penolakan demi penolakan akhirnya Yoshi berikan pada perintah wanita paruh baya tersebut. Namun, nyatanya hal itu malah membuat semuanya bertambah semakin buruk di keesokan harinya. Hari yang bahkan tak pernah Yoshi bayangkan bisa ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma [ Yoshiho ]
FanficMengharapkan hubungan masa lalu yang penuh akan rasa sakit. Bukankah mereka hanya terus mengorek luka di masa lalu? "Kamu itu, sebuah rasa trauma di hidupku." -------------- Takata Mashiho Kanemoto Yoshinori Warn : Homosexual content