Happy reading 🌸
"ada apa dengan kata people come and go"
*****
Yeni dan Rizky sudah sampai di kelas mereka, begitu juga dengan Laura dan Nia, bahkan kelas mereka sudah memulai pelajaran pertama dari lima menit yang lalu.
Tetapi, tidak dengan Billa, dari tadi sampai sekarang dia kunjung tidak melihatkan pucuk hidungnya sama sekali.
Mereka pikir, mungkin karena kejadian kemarin sore, bisa saja kan?
Sedangkan sang empu yang mereka pikirkan, kembali hormat di depan tiang bendera, dengan seorang lelaki, tapi dia tidak tau namanya.
Padahal dia terlambat hanya 2 menit loh, tapi pak satpam tidak mau membuka kan gerbang untuk nya.
Alhasil dia lewat pagar belakang, ketemu cowok disamping nya ini, dan bercekcok sedikit, dan akhirnya ketahuan sama Bu Wiwik yang mata dan telinganya setajam silet." eh, Lo! " ujar Nabilla menurunkan tangannya dan melihat kearah cowok, yang serius dengan hukumannya.
"Nabilla tangan kamu!" Billa kembali hormat bendera, karena ketahuan oleh mata tajamnya Bu Wiwik.
"syutt, cowok!" panggil Billa sekali lagi.
Tapi cowok itu hanya fokus dengan hukumannya."heh, gue ngomong ya sama Lo!" ngegas Billa, karena tidak ada respon sama sekali, dia menginjak kaki cowok itu dengan keras dan sengaja.
"bangsat, sakit bego" kata cowok itu dengan memegang kakinya yang diinjak Billa.
" nah gitu dong, respon dikit napa!" jawab Billa santai. Dia kembali hormat bendera, tanpa menghiraukan cowok itu yang menatap dirinya tajam.
Mungkin kalau ini komik, cowok itu bisa saja mengeluarkan sinar laser dari matanya.
Sebenarnya dia mau ngomong sama cowok ini, tapi dia lupa, apa yang mau dia omongin, makanya sekarang dia mencoba mengingat ingat apa yang mau dia omongin sama cowok muka tripleks ini.
"sebenarnya Lo kenapa sih!" kesal cowok disamping Billa, Cewek ini yang memanggil dirinya dari tadi, sampai gendang telinganya mau pecah. Dan sekarang cewek disampingnya ini diam membisu seperti batu saja.
"syutt! Diam deh Lo, gue mau ingat, apa yang mau gue omongin tadi ya." kata Billa dengan satu tangan berada di mulut cowok itu, dan satu lagi meletakkanya di dagu, seperti orang sedang memikir.
"jauh jauhin tangan kuman Lo dari bibir gue."
Billa yang mendengarnya langsung melepaskan tangannya dan memberikan cengiran khas nya.Mereka kembali diam dengan pikiran mereka masing-masing.
Sampai satu jam mereka hormat tiang bendera, tapi diantara keduanya belum juga ada yang membuka suara.Brukk!
Billa mematung di pelukan cowok diatas nya ini..
'bangke, kenapa jantung gue disko sih.'
Batin Billa melihat mata cowok itu, begitu juga cowok itu, yang terdiam, melihat wajah Billa."NABILLA, VAROO. Kalian tidak apa apakan." panik Bu Wiwik ngos-ngosan, dia barusaja melihat pot bunga dari lantai dua jatuh menimpa mereka berdua.
Lebih tepatnya punggung cowok itu saja, panggil dia varo.Mereka berdua sadar, dan dengan serentak mereka berdiri, dengan siku billa yang berdarah dan punggung varo yang juga terluka.
"sihhs, pasti sakit banget ya, ayo ke UKS biar gue obatin." kata Billa sambil memegang tangannya varo.
Varo hanya bisa mengiyakan nya, punggung nya terasa sakit sekali, mungkin saja punggungnya sekarang luka parah.
Mereka pergi dari lapangan upacara, tanpa menghiraukan Bu Wiwik yang cengo melihat mereka berdua.
Ternyata kehadirannya di sini tak dianggap.
Sia sia ternyata dia lari sekuat tenaga, kearah anak muridnya yang gila itu. Karena merasa sedikit kesal, dia pun pergi kearah kantor guru untuk mendinginkan otak nya.Sedangkan dilantai dua. Seseorang yang melihat itu mengepalkan tangannya.
'sial'*****
Di UKS
Billa meringis melihat luka dipunggung varo.
Sebenarnya dia bisa membersihkan dan mengobati luka, tapi kalau luka nya seperti ini dia tidak bisa."hm, cowok, luka dipunggung Lo lumayan parah nih, ke RS aja ya." ujar Billa meghadap kearah varo.
Varo yang melihatnya terdiam, dan menghela nafasnya.
"obat disini aja." jawab varo meringis.
"lagian ini juga gara gara Lo," lanjutnya lagi, yang membuat Billa melotot kan matanya.'bangke, kenapa lucu sih.'
"kok gara gara gue, eh situ yang mau nolongin gue. Gue gak minta ya."
"serah, cepat obatin gue." titah varo dengan menyerahkan kota p3k ke arah Billa.
"gue gak bisa,"
"bisa."
"yaudah, jangan nangis kalau gue yang obatin." Billa mengalah, dia pun mulai membersihkan luka di punggung varo, dan membalut nya, agar darah nya tidak keluar.
"udah kan." ujar billa berdiri dan merapikan isi didalam kotak dan meletakkan nya di tempat semula.
"thanks" ucap varo dengan senyum tulus yang jarang dia berikan kesiapa pun itu.
Billa sedikit terpanah melihat senyuman itu, dia membalas senyuman itu, dan keluar dari UKS menuju kantin, ternyata lama juga dia di UKS, sampai jam istirahat ternyata.
Dia berjalan dengan senyuman yang masih belum hilang di wajahnya.
" mommy, anak mu jatuh cinta." dia memegang dadanya yang ternyata berdetak kencang.
"ah, ternyata begini rasanya."Sedangkan orang yang tidak jauh dari Billa mengepal kan tangannya erat.
'sial gue kecolongan.'********
Kembali lagi dengan Billa and the geng.
Gimana ceritanya, nyambung gak ya.
Kalau ada typo kasih tau aja.
Kalau mau koreksi juga gapapa.
Malahan aku seneng kalau ada yang ngoreksi cerita ku.See you..
Kalau ada waktu nanti aku up lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Need money 💸
Teen Fiction*Need Money* Sebuah perkumpulan sahabat yang entah darimana asal kata need money nya. Padahal mereka sama sama berasal dari orang berada. Nabilla Ellery Xiever sigadis cantik yang dijuluki Queen of the bar-bar. Oh jangan lupakan dihidup nya nomor sa...