08

15 6 0
                                    

Dipertengahan menuju kantin, Billa menghentikan langkahnya sebentar, karena merasa getaran dari balik saku roknya.

"ya, halo." jawabnya dingin.

"..."

Tubuh Billa mematung sebentar, dia mematikan sambungan telepon itu dengan sepihak. Dan bergegas menelpon salah satu temannya.

"halo, markas."

"oke, tapi Lo ten-"

Tanpa memperdulikan ucapan temannya yang belum selesai, dia mematikan nya, dan langsung bergegas kearah parkiran, menuju tempat mobilnya yang berada.

Disisi lain

Nia menatap temannya yang lain sebagai instruksi, agar mereka segera pergi, dan mereka menyusul Billa, yang sudah pergi duluan.

***

Disini lah mereka berada, ditempat yang kelihatannya sangat kumuh, tetapi tidak didalamnya.

"Buka!" perintah Billa dengan tegas dan auranya yg suram, penjaga yang sepertinya menjaga bangunan itu membukakan pintu dengan badan yang bergetar ketakutan. Karena dia tau siapa yang berada di depannya ini.

Para sahabatnya juga ikut merinding dengan aura Billa yang langsung berubah seketika.

"masuk!" temannya mengikuti Billa dari belakang dan berhenti disalah satu ruang dengan pintu yang bewarna hitam.

Billa langsung mendobrak pintu itu dengan kakinya, yang langsung membuat pintu itu terbelah dua.

"kemana bajingan itu!" tanya Billa dengan suara yang mencekam, membuat para penjaga disana menunduk ketakutan.

"SAYA BILANG, DIMANA BAJINGAN ITU!'' semua yang mendengar itu terkejut, dan bergetar ketakutan, begitupun dengan sahabatnya yang berada di belakang tubuh nya.

"Ma-maafkan kami queen." penjaga yang mengatakan itu tadi langsung tergelatak tak berdaya akibat tendangan maut yang Billa berikan.

"cih, tak berguna." dia meninggalkan penjaga itu dengan penjaga lain yang membantu penjaga yang terluka tadi.

Sahabat nya hanya bisa mengikuti Billa dari belakang,
Dalam benak mereka, tikus kecil itu sungguh salah mencari lawan.

Mereka sampai di ruangan rahasia mereka, yang hanya diketahui oleh mereka berlima, para penjaga di markas itu saja tidak tau, ada ruangan rahasia di markas besar itu.

Mereka duduk dengan suasana yang tegang, Rizky yang tidak kuat, berdehem keras membuat yang lain sadar dan mencoba untuk mencairkan suasana yang tegang itu.

"ehe." tidak ada angin tidak ada hujan, mereka menatap heran kearah depan mereka, orang yang membuat suasana tegang itu, memberikan cengiran khas nya.

"kenapa, Lo?" tanya Laura yang melihat Billa tertawa tidak jelas.
Yang lain merasa ada kejanggalan, menatap Billa dalam, dan menutup hidungnya.

"Huekk!'' mereka yang ada disitu serasa ingin muntah saja. Karena menyium bau yang begitu menyengat.

"anjing! Billa Lo kentut!" teriak Yeni heboh membuat yang lain ikutan heboh.

Sang empu yang kentut itu berdehem, dan duduk tegak kembali, sambil melihat mereka satu persatu.

Yang lain, langsung terdiam dan mereka juga melihat kearah Billa.

Sebuah seringaian terbit di sudut bibir mereka.
"kalian, tau yang harus kalian lakukan, kan?" kata Billa melihat mereka semua, yang dibalas anggukan kepala mereka.

Kemudian mereka pergi dari ruangan tersebut, setelah Laura, Nia dan Yeni meninggalkan ruangan itu, Rizky mencekal tangan Billa yang juga hendak keluar dari ruangan.

"gue mau ngomong!" mereka kembali duduk di sofa, dengan Rizky yang melihat Billa tajam, dan dibalas dengan tatapan tenang dari Billa.

"apa?" tanya Billa dengan tenang,

"gue tau rencana busuk Lo?" jawab Rizky dengan to the poin.

"bagus, deh kalau Lo tau!" ujar Billa dengan menaikkan kaki kanannya keatas kaki kirinya.

"pria yang di UKS sama Lo tadi, juga termasuk rencana lo kan." tebak Rizky dengan benar, membuat Billa terkekeh geli melihatnya.

"kalau nggak kenapa?, Dan kalau iya kenapa?" tanya Billa yang membuat Rizky geram.

Dia menatap Billa dengan tatapan datarnya.
"gue cuma mau nyampein, hati hati, jangan sampai dia tau." peringat Rizky kepada Billa yang dibalas seringaian yang menyeramkan.

"of course."

******

Ceritanya makin kesini kok makin gaje😭
Tapi gpp, part yang menyusul akan semakin seru, dengan konflik yang seru juga😏.

Stay terus ya..

See you..

Need money 💸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang