2. Planing to Divorce

1.1K 186 34
                                    

Erina tidak bisa tidur semalaman, pikirannya kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erina tidak bisa tidur semalaman, pikirannya kacau. Rencana kehidupan yang ia tata sedemikian rupa berantakan karena satu hari itu. Walau belum benar-benar terjadi tapi itu saja sudah buat Erina pusing. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya, apakah menjadi istri Narael-laki-laki asing yang tiba-tiba dalam sehari jadi suaminya atau memaksa melanjutkan mimpinya untuk bisa berkelana jauh tanpa batas.

"Gue bisa cerai kan sama Narael? Lagian gue gantiin Alana untuk hari pernikahan mereka doang, gue gak punya tanggung jawab jadi istrinya Narael kan" guman Erina seorang diri

Suara alarm paginya berbunyi, Erina segera duduk tegak dan mematikan alarmnya. Sudah jadi kebiasaan jika Erina bangun antara pukul lima atau enam pagi sejak lama. Pantang bagi Erina untuk bermalas-malasan walaupun saat ini dia tidak punya agenda penting alias dia akan diam di apartemen ini untuk beberapa hari ke depan sebelum ia mulai bekerja.

Erina langsung menuju dapur untuk membuat sarapan pagi, syukurnya kulkas Narael terisi penuh dengan makanan sehat.

"Good" puji Erina

Erina bergerak di dapur tidak canggung, seolah melupakan jika ada orang lain yang masih terlelap di ruang tengah. Suara ribut dari dapur tentu saja mengusik Nata, ia lelah seharian kemarin tetapi tidurnya justru terusik.

Narael yang tidak tahan akhirnya mau tak mau bangun, ia berjalan menuju dapur dan mendapati Erina yang sedang beraktivitas di dapur.

"Jam segini lo udah bangun?" tanya Narael

Erina menghentikan aktivitasnya, ia menengok ke arah Narael sambil mengerutkan keningnya.

"Jam segini? Ini sudah mau jam 7 kalau lo mau tau"

Narael menarik nafas dalam untuk membuat moodnya tetap bagus di pagi hari ini, "Gak masalah kalau lo mau masak, tapi suara lo di dapur buat tidur gue ke ganggu"

Erina terdiam sejenak, ia teringat jika Narael tidur di ruang tengah. Suara gaduh yang ia buat di dapur pastinya terdengar jelas sampai di ruang tengah.

"Ah.. maaf kalau itu ganggu lo"

Narael tidak tahu harus bagaimana hidup dengan Erina ke depannya, Erina jauh berbeda dengan Alana. 

"Terserah. Tolong lain kali ingat kalau lo nggak tinggal sendiri disini"

Erina hanya biasa saja mendengar ucapan Narael, walau sebetulnya ucapan Narael cukup terdengar tidak mengenakan di telinganya. 

"Narael, lo biasanya sarapan gak?" tanya Erina ketika Narael mulai melangkah pergi

Narael yang ditanyakan itu berbalik, "Gue sekalian mau buat sarapan. Kali aja lo mau sarapan juga." tambah Erina

Belum 24 jam mengenal Erina, Narael masih menerka-nerka bagaimana sosok Erina tapi yang  jelas Narael tahu bahwa Erina sama sekali berbeda dengan Alana. Erina jauh lebih dingin dan pendiam, berbeda dengan Alana yang sangat ceria dan bawel. Itu yang dapat Narael tangkap saat ini

BLACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang