4. Unwanted

897 163 22
                                    

Narael memperhatikan penampilan Erina yang terlihat sangat niat untuk pergi, ditambah dengan dua koper yang ia bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narael memperhatikan penampilan Erina yang terlihat sangat niat untuk pergi, ditambah dengan dua koper yang ia bawa. Ini berbanding terbalik dengan penampilannya yang amat terlampau santai serta tidak membawa apapun.

"Lo kaya mau liburan beneran, sampe bawa dua koper segala"

"Menurut lo aja, kalau gue kaya lo juga kelihatan banget mau bohongin mereka. Minimal effort lah kalau mau bohong."

"Nyokap gue tau, gue emang gak suka ribet bawa barang."

"Too much information, gak penting buat gue" jawab Erina

Narael berkacak pinggang, "Tolong jaga sikap lo di depan orang tua gue, minimal gak buat mereka curiga kalau kita mau bohongin mereka"

"Kita? by the way gue gak jadi berniat bohong sama nyokap lo" ucap Erina

"Maksud lo apa? Lo mau berangkat beneran?" tebak Narael

Erina mengangguk, "Gue akan anggap ini salah satu kompensasi untuk memperbaiki psikis gue yang rusak kemarin"

"Terus gue?"

"Terus lo kenapa? Bukannya lo gak mau liburan ya"

"Erina lo pengkhianat! Padahal lo yang paling gak suka sama hadiah liburan dari nyokap gue. Tapi apa? lo justru ambil tiket itu"

"Prinsip bisa berubah tergantung situasi, gue nolak kalau harus pergi sama lo. Tapi lo gak jadi pergi, sayang kalau hadiah dari nyokap lo harus hangus sia-sia"

"Jadi lo pergi sendiri dan ninggalin gue?"

"Benar! Tolong seminggu ini lo jaga rumah ya Narael" jawab Erina tegas

Baru Narael ingin menyahut ucapan Erina, suara bel langsung menginterupsi. "Kayanya mereka udah datang" ucap Erina

Narael mengepalkan tangannya dan menarik nafas dalam, ia harus terlihat tenang di depan orang tuanya. Tidak boleh terlihat sedang bermusuhan dengan Erina, walau faktanya kedua keluarga mereka tahu kalau mereka memang tidak baik-baik saja.

"Wah, Mama kira kalian bakal nolak hadiah dari Mama" ucap Sarah sambil tersenyum lebar

"Terima kasih Tante atas hadiahnya" ucap Erina 

Sarah tanpa ragu langsung memeluk Erina, matanya tiba-tiba berkaca-kaca entah mengapa ia terharu dengan ucapan Erina. 

"Tante akan beri apapun yang kamu mau Erina." ucap Sarah

Erina melepaskan pelukan Sarah dengan pelan, "Jangan Tante, nanti tante akan kecewa. Berlaku seperti biasa saja Tante"

Narael menarik ujung baju Erina, ia merasa jawaban Erina tidak menyenangkan. Ibunya sedang berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan Erina, namun perempuan itu justru membangun batasan.

Erina menatap Narael, tatapan mereka bertemu. Ia tahu maksud isyarat Narael yang menarik ujung bajunya. Pria ini sangat konsisten untuk tidak mengecewakan ibunya.

BLACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang