Setelahnya Agler dan Pram pulang dengan membawa kekecewaan, ternyata membujuk Raja tak semudah membujuk seorang anak dengan permen. Mereka lupa bahwa Raja tumbuh sebagai seorang kakak dan seorang Ayah, untuk Ara tentunya.
"Bagaimana? Apakah kau menyetujui nya?. "
"sedang aku fikirkan"
"Aku harap kau menolaknya, disini belum selesai. Sedikit lagi dan aku akan datang."
"baiklah"
"apakah aku harus menerima tawaran temanku?. ""kalau itu boleh saja, kebetulan ibunya dan ibuku bersahabat."
"Baik"
"Kak! Kak...! KAKAK..! "
Lamunan Raja pun buyar dengan suara keras Ara di telinganya. Jam sudah menunjukkan pukul 21.09 yang menandakan waktu tidur Ara sudah terlewat 09 menit.
Setelah pembicaraan yang lumayan panjang tadi, pikiran Raja kembali bercabang, memikirkan solusi terbaik untuk persoalan tersebut.
Ia bingung sangat bingung, apakah ia harus menuruti omongan ayah nya itu. Ah ia ingat, ini tak akan terjadi bila temannya tidak meminta sesuatu dengan mendadak. Yah, Staven laknat.Flashback ON
Tok...
Tok...
Tok..."Masuk."
Ceklek..
"Selamat siang Pak. "
"Duduk!. Bagaimana dengan kerjaannya Raja?. " Sang boss mulai membuka obrolan.
Raja pun membenarkan duduknya " Baik. Ada apa memanggilku?. " Tanya Raja santai.
"Kau pasti sudah mendengar beritanya kan?. " Menghela nafas "apakah kau setuju?. "
"Bangkok itu jauh, kenapa boss mu menyuruhku kesana? Aku kan sudah bilang diawal kalau aku tak menerima perpindahan tugas. " Jawab Raja kesal.
Sang boss atau lebih tepatnya wakil boss itu hanya bisa menghela nafas, berhadapan dengan sahabat bossnya ini membuat kepalanya berdenyut nyeri.
"Aku akan bilang dengan teman laknat ku itu, dan kau hanya tinggal beres. Baikkan aku?. " Ucap Raja dongkol lalu langsung pergi."Steven laknat!. "
Setelah keluar dari ruangan si wakil bossnya, Raja ia kembali masuk ke ruangannya. Dan langsung menelfon si biang masalah.
Tut..
Tut.."Hallo"
"STEVEN..!. " Teriak Raja.
Terdengar suara ringisan dari sana " Ah, ternyata my king, ada perlu apa?. " Tanyanya pura pura polos.
"Kau!!. " Geram Raja "apa yang kau lakukan, aku tak mau pergi ke bangkok, aku harus menjaga adikku!!. " Sentak Raja.
"Wih.. Sabar bro, ini diluar rel. Aku tak tau kalau hal ini akan terjadi, aku pun tak ingin kau berjauhan dengan adik manismu itu, tapi ini benar benar mendesak. Aku harap kau mau pergi, hanya seminggu, aku janji. " Terang pria bernama staven tersebut.
"Kau mengerti tapi kau tak mau mengerti. " Menghela nafas, "hanya seminggu?. " Tanya Raja kembali.
"Ia, kebetulan divisi yang memang mengurusi hal ini akan kembali dari kanada 1 minggu lagi. Jadi, kau hanya perlu mengurusi masalah itu sampai mereka datang. Bagaimana?. "Tawarnya.
" Apa kau yakin?. " Tanya ragu Raja.
"Tentu, kau bisa memegangnya. " Seru Steven yakin " Masalah adikmu, ia bisa tinggal denganku. Kebetulan aku anak tunggal dan ibuku suka anak anak jadi ibuku pasti tak keberatan dengan itu. " Saran Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLER
Teen FictionSeorang anak akan selalu mengingat jasa orang tua yang sudah membesarkannya. Entah itu hal kecil ataupun hal besar. Sama halnya dengan orang tua, ia akan menyayangi si anak tanpa lelah, orang tua akan selalu memberikan yang terbaik untuk si anak. ...