...Jakarta...

130 17 0
                                    

Perjalanan dari Bandung ke Jakarta ditempuh selama 2,5 jam. Selama perjalanan itu, Ara tak melepaskan pandangannya dari jendela di sebelahnya. Ia sangat sangat semangat untuk melihat pemandangan apa saja yang akan ia lewati.

Setelah menempuh tol yang lumayan panjang, sampai lah mereka di Jakarta.

Dari situ mobil pickup tidak berhenti melainkan trus berjalan hingga memasuki perumahan " Indah Raya  " Perumahan sederhana yang dihuni oleh sebagian warna menengah.

Setelah masuk gerbang mobil trus berjalan dan berhenti di depan rumah minimalis berwarna putih dengan dua pilar di depan pintu membuat rumah tersebut terlihat klasik namun sederhana. jangan lupakan rumput mini dan tanaman sederhana lainnya yang menjadi pagar.

Ara yang merasa mobil pun berhenti langsung melihat ke kanan dan kekiri menebak rumah manakah yang akan ia tempati, atau lebih tepatnya rumah milik ummanya yang mana.

Melihat Ara yang kebingungan mang dadang pun mengajak Ara turun dan menuntunnya kerumah yang berada di sebelah kiri mobil.

"Mang, jadi ini rumah umma? Rumahnya be--

Ucapan Ara terpotong oleh suara wanita paruh baya yang keluar dari rumah putih sederhana tersebut, dengan gamis biru dan hijab yang serupa.

Wanita tersebut langsung menghampiri Ara dan memeluknya erat. Ara yang merasa ada yang memeluknya secara tiba tiba langsung membalas pelukan itu karena ia yakin bahwa itu adalah pelukan ummanya.

Setelah puas umma melepas pelukannya dari Ara. " Ara, umma kangen sama Ara. "

"Ara juga kangen banget sama umma. " Balas Ara.

Setelah puas melepas rindu, umma, Ara, dan Mang Dadang langsung masuk ke dalam rumah umma Ara.

Mereka langsung berkumpul di ruang keluarga dengan TV besar di depannya. Mereka mengobrol banyak disitu, tidak lama karena mang Dadang harus segera pergi karena waktunya tak banyak.

Setelah mang Dadang pulang, umma langsung mengantar Ara ke dalam kamarnya. Kamar nuansa putih dengan pink muda itu sangat simple, dengan ranjang di tengah kamar dan jendela besar di sisi kiri ranjang. Ditambah kamar mandi dan lemari di depan ranjang.

"Gimana ra kamarnya, kamu suka? " Tanya umma.

Ara yang sedang melihat kamarnya pun langsung menoleh ke arah ummanya berada. "Ya umma, ini sangat indah. Ara sangat suka. " Jawab Ara dengan mata berbinar.

"Alhamdulillah kalau Ara suka, yaudah sekarang Ara bersih bersih lalu istirahat nanti sore umma bangunkan." Titah umma lalu pergi, tak lupa mengecup kedua pipi Ara terlebih dahulu.

"Hmm" Jawab Ara sembari mengangguk.

-----⭐-----

Tok.. Tok.. Tok..

"Araaa..raaa..bangun mandi, sholat, sudah sore. "

"Araaa.. "

" Iyaaa umma. "Jawab Ara dengan teriak.

Setelah Ara mandi dan sholat kini Ara dan umma sedang berkumpul di ruang tamu sembari meminum teh dan makan roti kesukaan Ara, yaitu roti bakar.

" Gimana ra, kamu suka ngga sama rumahnya?. " Tanya umma sembari memperhatikan  Ara yang sedang makan.

Setelah menelan sepotong roti Ara langsung menjawab. "Suka kok umma, selagi ada umma aku selalu betah. " Jawab Ara ceria.

"Baguslah" Ucap umma lega "oh iya, tadi a Raja nelpon umma, katanya kamu mau sekolah disini benar? " Tanya umma.

Ia, umma bertanya lagi karena ingin memastikan apakah Ara benar datang ke Jakarta ingin sekolah atau hanya ingin berlibur saja.

"Iya umma, kata Aa sekolah di jakarta bagus bagus, jadi Ara disuruh nerima deh tawaran umma. " Jawab Ara pasti.

" Gitu ya?. Baiklah berarti bisa ya kamu di tes masuknya lusa? "

"Ia, ada waktu satu hari juga buat belajar dan umma bisa bantu Ara" Terang Ara.

"Pasti umma bantu. "

"Oh iya, di rumah sebrang kita ada anak seumuran kamu juga lo. Dan mau masuk SMA yang sama lagi sama kamu, besok kalau kamu ketemu dia kamu sapa aja dia baik ko, Ya? " Ungkap umma. "Biar kamu ada temennya. " Jelas umma.

"Iya umma. "

Setelah perbincangan itu selesai mereka langsung bersiap siap untuk sholat magrib karena kebetulan waktu memang sudah menunjukkan pukul 17.45.

-----⭐-----

Pagi hari yang cerah, matahari mulai meninggi bersamaan dengan waktu yang semakin siang, tapi tak membuat seorang gadis yang tengah terlelap itu terganggu oleh sinar sang surya. Ia malah merapatkan selimut dan kembali tertidur.

Ia, dia adalah Ara, mungkin karena sedang halangan yang baru ia dapatkan tadi malam membuat ia menjadi gadis yang malas. Umma nya sudah berangkat ke kampus untuk mengajar, tinggal ia sendiri di rumah itu.

Drtt..  Drtt..  Drtt...

"Ha-lo"

"Kamu belum bangun dek? "

"Hem.. D--ek? "

"Ini Aa"

Ah, ternyata yang menelefon adalah Raja. Mengetahui itu ara langsung terbangun dan duduk menyender di kepala ranjang.

"Ada apa a?, " Ara menjawab sembari mengucek matanya.

"Aa hanya ingin memastikan kamu baik baik saja, oh iya umma sedang mengajar kan?  Kamu udah sarapan belum? " Tanya Raja

"Ia ara baik baik saja, ara sendiri karena umma mengajar, dan ara sudah sarapan. Kalau Aa? " Tanya balik Ara.

"Bagus kalau begitu, baiklah, Aa akan ke ladang, jaga diri baik baik, Aa akan kesitu akhir bulan ini. Wasalamu alaikum. " Tutup Raja.

" Wa alaikum sallam. "

Setelah acara telfonan itu selesai, ara langsung pergi ke kamar mandi dan mulai melakukan ritual mandinya, ternyata aa nya tersebut membawa pengaruh baik, ia jadi mulai tak mengantuk dan tak malas pula.

18.agustus.2021

|•| diatas ada gambaran rumah ummah ya..
|•|keep smile:)

AGLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang