35

6.9K 422 7
                                    

Marven melihat Kalanda yang menatap nya sayu

"Sayang kamu siap?" Tanya Marven

"A-aku gak mau Ven. Besok sekolah,Gua eh A-aku mau sekolah kembali"jawab Kalanda gugup

"Baiklah aku tidak akan memaksa mu,tapi ingat kewajiban mu sebagai istri ku oke sayang?" Ujar Marven

"Iya"jawab Kalanda singkat

"Ya sudah,kamu mandi dulu terus tidur okey"tintah Marven

"Siap"ucap Kalanda sambil berjalan menuju kamar mandi

Sedangkan Marven tengah frustrasi karena adik kecilnya bangun

"Gak ada pilihan gua harus solo lagi. Akhh yaudah deh gua ke kamar mandi di kamar sebelah"gumam Marven sambil berjalan menuju kamar mandi yang satunya

20 menit kemudian...

Kalanda sudah selesai dengan ritual mandi nya

Sekarang ia tengah mengeringkan rambutnya

Drrtt..
Drrtt..

Kalanda melihat ke arah HP nya yang bergetar

Tertera nama Rani di sana

Tanpa berlangsung lama ia mengangkat nya

"Halo dek"sapa Kalanda

"Bang.. hiks.. cepat kesini bang.."ucap Rani seberang sana

"Ada apa? Kenapa nangis?"tanya Kalanda panik

"Kakek bang... Kakek jatuh dari tangga,bang Etgar juga kecelakaan bang.. hiks kesini bang..hiks cepat" jelas Rani sambil menangis

Tubuh Kalanda membeku,tanpa permisi air matanya turun begitu saja

"Yaudah dek,Abang kesana"ucap Kalanda sambil menghapus air matanya

"Hiks.. oke hati hati"

Tut

Panggilan di matikan oleh Rani

"Hiks.. ya Tuhan aku salah apa... Baru saja kau mengambil nyawa ibu ku... Tapi kenapa kau membuatku sedih lagi Tuhan? Aku salah apa..."gumam nya

Marven yang baru saja masuk ke kamar, melihat Kalanda yang menangis di balik lipatan tangannya pun segera menghampiri nya

"Sayang ada apa? Kenapa menangis hm?"tanya Marven kepada Kalanda

"Marven hiks.. ayo kerumah sakit.."ujar Kalanda sambil menangis

"Hei apa kamu sakit?"tanya Marven sambil memeluk tubuh Kalanda

"Kakek jatuh dari tangga hiks... Lalu bang Etgar kecelakaan hiks... Ayo kita ke sana"jawab Kalanda menangis

Marven yang mendengar hal itu segera memakai baju nya

Lalu menyambar kunci mobil di atas nakas

"Ayo kita pergi,jangan nangis"ucap Marven sambil menghapus air mata Kalanda yang menetes

Kalanda hanya mengangguk

30 menit kemudian...

Mereka berdua sudah sampai di RUMAH SAKIT PELITA

"Ruangan atas nama Etgar Wilson Zifrano dan Dion"ujar Marven kepada salah satu suster

"Tuan Etgar tengah Operasi sedangkan tuan Dion sudah selesai di tangani dokter. Ruangan tuan Etgar di ruang operasi sedangkan tuan Dion di ruang inap VIP nomer 13" jelas suster itu

"Terimakasih"ucap Kalanda berjalan kearah ruangan yang di maksud sang suster sambil menggandeng tangan Marven











Tebeceh...

Uhuy kangen gak?

Kalau vote nya banyak nanti up ya

Tapi nunggu mood bagus dulu hehe

KalandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang