37

6K 345 4
                                    

Sudah hampir 2 jam pintu operasi belum terbuka,bahkan lampu masih merah

Lampu yang awalnya merah berubah menjadi hijau, menandakan bahwa operasi telah selesai

Dokter keluar dari ruang operasi mereka semua sontak berjalan menuju dokter tersebut

"Dok bagaimana keadaan cucu saya?"tanya Nenek Laila

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi Tuhan berkehendak. Tuan Etgar tidak bisa di selamatkan karena kerusakan pada otak dan organ dalam yang penting"jawab dokter tersebut sambil menunduk

"A-apa? Gak anda bohong kan? Itu tidak mungkin!"ucap Rani tak percaya

"Maaf semua,saya permisi"ujar dokter

"Hiks Abang!"teriak Rani sambil berlari memasuki ruangan Etgar

Dan bisa di lihat para suster sedang mencabuti semua alat penopang hidup yang ada di tubuh Etgar

Bisa mereka lihat tubuh Etgar yang terbujur kaku di atas ranjang rumah sakit

Hati kakek Dion berdenyut nyeri

Ya kakek Dion sudah sadar, sekarang beliau tengah duduk di kursi roda yang di dorong oleh Marven

"Abang,kita baru baikan loh. Masa mau ninggalin kita? Abang kan sudah janji bakal perbaiki semua? Abang kenapa pergi? Nanti Rani sendirian Abang..."ucap Rani parau

Mereka yang disana tak bisa membendung air mata

Air mata yang nakal itu menetes di pipi mereka semua

Sungguh menyedihkan

Yuna yang tak sanggup melihat Rani seperti itu segera memeluk tubuh Rani yang bergetar

"Udah Ran,masih ada gua Ama nyokap bokap gua,Lo tenang aja. Jangan nangis terus nanti bang Etgar engga tenang,jadi don't cry"ujar Yuna menenangkan

Rani hanya mengangguk di pelukan Yuna

Brak

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki mendekati mereka

"Bagus dong dia mati, gara-gara dia ayah saya meninggal! Kalian harus menderita seperti saya hahaha"ujar seorang gadis mendekati mereka

"Riksa, maksud kamu apa?"tanya Rani

"Maksud ku, Etgar mati karena aku yang menyabotase mobil nya,karena dialah yang membuat ayah ku mati"jawab Riska sambil mendorong bahu Rani

"Dan pasti kalian sudah tau dong bahwa ayah ku bukan ayah kandung kalian kan? Hahahaha itu benar"lanjutnya sambil tertawa terbahak-bahak

"Karena dialah ayah dan aku terlilit hutang! Aku bersumpah bahwa kalian bertiga akan mati hahahaha. Tunggu saja"ujar Riska tersenyum menyeringai

"Tarik ucapan mu Riska!"ujar nenek Laila murka

"Tidak akan,hei nenek tua. Mending Lo sama suami Lo mati aja deh gak guna tau gak!"ucap Riska sambil menatap sinis nenek Laila dan kakek Dion

Riska melihat wajah mereka dan berhenti di Marven dan Kalanda

"Kalanda,sampai kapanpun Lo gak bakal bahagia"

"Marven bukannya Lo-"

"Suster bawa dia ke RSJ!"

Perkataan Riska terpotong karena Marven

Ya Marven lah yang menyuruh para suster yang ada di sana untuk menarik Riska ke RSJ

Ia tau apa yang dimaksud Riksa













Tebeceh...

Maaf kalau pendek,bukan maksud author begitu ya,cuma author ngetik sambil nugas prakarya, sorry ya guys

Btw author ngakak grgr komen kalian semua

Janlup Votmen beastie bye

KalandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang