25

10.9K 754 24
                                    

Raden pergi ke apartemen Evelyn

Ting tong
Ting tong


Bel di apartemen Evelyn berbunyi, mau tak mau sang pemilik apartemen pun membukakan pintu

"Loh Mas Raden"seru Evelyn saat melihat sugar Daddy nya ada di depan pintu apartemen nya

"Sayang apa aku boleh menginap di sini?" Tanya Ayah Raden

"Ck, menyebalkan kenapa dia harus disini. Tapi tidak apa apa aku bisa melorotin uang nya haha,tapi kalau nanti Marven kesini bagaimana? Ah aku harus membuat alasan. Kau memang pintar Evelyn" ucap Evelyn dalam hati

"Sayang halo bagaimana?" Tanya Raden

Pertanyaan Raden membuat nya tersadar dari lamunannya

"Sayang sudah lama kita tidak liburan bagaimana kalau kita pergi berlibur?" Tanya Evelyn kepada Raden

"Boleh juga"jawab Raden

kau ingin berlibur ke mana?" Tanya Raden kepada Evelyn

"Bagaimana kalau Bali?" Usul Evelyn

"Oke besok kita akan ke Bali, sekarang kita tidur"ucap Raden

Ia menggendong Evelyn dan tak lupa menutup serta mengunci pintu kamar dan pintu masuk









Disisi lain.....

"Mar apa kamu sudah menemukan Kalanda?" Tanya Seseorang saat melihat pemuda masuk kedalam Mansion itu

"Maaf ayah, aku tidak bisa menemukan Kalanda"jawab nya Sambil menunduk. Orang itu adalah Marven sedangkan yang bertanya adalah ayah nya

"Baiklah kau tidur besok kita cari lagi"ucap Ayah Agra

Marven segera pergi ke kamar nya untuk menenangkan diri

Jujur ia salah, ia merasa bersalah tapi apa boleh buat

"Lo dimana Lan.."lirih Marven pelan











Disisi lain....



/Ceklek/


pintu gudang terbuka

Dan terlihat seorang Remaja laki laki tengah meringkuk karena dingin dan ketakutan

Sedangkan di depan pintu gudang terlihat seorang wanita paruh baya menangis dalam diam

Ia menyesal telah menyakiti anak nya

Lalu ia berjalan dengan pelan menuju ke arah sang anak

"Alan, bangun nak. Ini ibu"ucap nya pelan sambil menggoyang kan tubuh sang anak dengan pelan

Mata yang awalnya terpenjam pun terbuka secara perlahan

Kalanda ya remaja itu adalah Kalanda

Ia melihat sang itu menangis dihadapan nya

"I ibu, kenapa kau disini?" Tanya nya dengan rasa sedikit takut

Ia takut kalau akan di pukul

Ibu Kalanda Clara memeluk sang anak dan menangis

"Alan hiks maafin ibu Alan,ibu hiks sudah menyiksa kamu hiks"ucap Ibu Clara sambil memeluk Kalanda

Kalanda terdiam sejenak

Ia segera memeluk ibunya,ia rindu dengan pelukan sang ibu

"Ibu,sudah jangan menangis,Alan sudah maafin kok"ucap Kalanda sambil mengusap punggung sang ibu

10 menit kemudian..

Ibu Clara sudah tenang ia melihat wajah anak nya

Sedikit pucat mungkin karena efek kedinginan

"Ayo kita keluar nak"ucap ibu Clara lembut

"T tapi ayah" gumam Kalanda pelan tapi masih bisa didengar oleh sang ibu

"Sudah,ayo ibu antar ke rumah Grandma sama grandpa "ucap ibu Clara

"T tapi itu mereka di London ibu"ucap Kalanda

"Kau harus kesana nak, disini bahaya untuk mu" ucap ibu Clara

"Tapi bagaimana dengan Rani ibu?"Tanya Kalanda saat mengingat adik nya

"Rani akan tetap disini, nanti ibu akan menghubungi nya"ucap ibu Clara

"Tapi ibu bagaimana dengan–"

"Sudah kita tidak ada banyak waktu"ucapan Kalanda terpotong oleh perkataan sang ibu

Mereka berdua keluar dari gudang


"Leon,kamu antar anak saya ke rumah orang tua saya"ucap Ibu Clara kepada laki-laki yang ada di sana

"Em nyonya yang kandung atau yang mertua?" Tanya laki laki yang diduga bernama Leon

"Orang tua kandung ku"ucap ibu Clara

Leon segera memapah tubuh Kalanda untuk pergi dari sana

"Alan, ibu tidak tau apa ibu akan masih bisa hidup disini nak"ucap ibu Clara
















Hayo tebak bakal ada apa?


Jangan lupa vote sama komen



KalandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang