Raden pergi ke apartemen Evelyn
Ting tong
Ting tongBel di apartemen Evelyn berbunyi, mau tak mau sang pemilik apartemen pun membukakan pintu
"Loh Mas Raden"seru Evelyn saat melihat sugar Daddy nya ada di depan pintu apartemen nya
"Sayang apa aku boleh menginap di sini?" Tanya Ayah Raden
"Ck, menyebalkan kenapa dia harus disini. Tapi tidak apa apa aku bisa melorotin uang nya haha,tapi kalau nanti Marven kesini bagaimana? Ah aku harus membuat alasan. Kau memang pintar Evelyn" ucap Evelyn dalam hati
"Sayang halo bagaimana?" Tanya Raden
Pertanyaan Raden membuat nya tersadar dari lamunannya
"Sayang sudah lama kita tidak liburan bagaimana kalau kita pergi berlibur?" Tanya Evelyn kepada Raden
"Boleh juga"jawab Raden
kau ingin berlibur ke mana?" Tanya Raden kepada Evelyn
"Bagaimana kalau Bali?" Usul Evelyn
"Oke besok kita akan ke Bali, sekarang kita tidur"ucap Raden
Ia menggendong Evelyn dan tak lupa menutup serta mengunci pintu kamar dan pintu masuk
Disisi lain.....
"Mar apa kamu sudah menemukan Kalanda?" Tanya Seseorang saat melihat pemuda masuk kedalam Mansion itu
"Maaf ayah, aku tidak bisa menemukan Kalanda"jawab nya Sambil menunduk. Orang itu adalah Marven sedangkan yang bertanya adalah ayah nya
"Baiklah kau tidur besok kita cari lagi"ucap Ayah Agra
Marven segera pergi ke kamar nya untuk menenangkan diri
Jujur ia salah, ia merasa bersalah tapi apa boleh buat
"Lo dimana Lan.."lirih Marven pelan
Disisi lain....
/Ceklek/
pintu gudang terbuka
Dan terlihat seorang Remaja laki laki tengah meringkuk karena dingin dan ketakutan
Sedangkan di depan pintu gudang terlihat seorang wanita paruh baya menangis dalam diam
Ia menyesal telah menyakiti anak nya
Lalu ia berjalan dengan pelan menuju ke arah sang anak
"Alan, bangun nak. Ini ibu"ucap nya pelan sambil menggoyang kan tubuh sang anak dengan pelan
Mata yang awalnya terpenjam pun terbuka secara perlahan
Kalanda ya remaja itu adalah Kalanda
Ia melihat sang itu menangis dihadapan nya
"I ibu, kenapa kau disini?" Tanya nya dengan rasa sedikit takut
Ia takut kalau akan di pukul
Ibu Kalanda Clara memeluk sang anak dan menangis
"Alan hiks maafin ibu Alan,ibu hiks sudah menyiksa kamu hiks"ucap Ibu Clara sambil memeluk Kalanda
Kalanda terdiam sejenak
Ia segera memeluk ibunya,ia rindu dengan pelukan sang ibu
"Ibu,sudah jangan menangis,Alan sudah maafin kok"ucap Kalanda sambil mengusap punggung sang ibu
10 menit kemudian..
Ibu Clara sudah tenang ia melihat wajah anak nya
Sedikit pucat mungkin karena efek kedinginan
"Ayo kita keluar nak"ucap ibu Clara lembut
"T tapi ayah" gumam Kalanda pelan tapi masih bisa didengar oleh sang ibu
"Sudah,ayo ibu antar ke rumah Grandma sama grandpa "ucap ibu Clara
"T tapi itu mereka di London ibu"ucap Kalanda
"Kau harus kesana nak, disini bahaya untuk mu" ucap ibu Clara
"Tapi bagaimana dengan Rani ibu?"Tanya Kalanda saat mengingat adik nya
"Rani akan tetap disini, nanti ibu akan menghubungi nya"ucap ibu Clara
"Tapi ibu bagaimana dengan–"
"Sudah kita tidak ada banyak waktu"ucapan Kalanda terpotong oleh perkataan sang ibu
Mereka berdua keluar dari gudang
"Leon,kamu antar anak saya ke rumah orang tua saya"ucap Ibu Clara kepada laki-laki yang ada di sana
"Em nyonya yang kandung atau yang mertua?" Tanya laki laki yang diduga bernama Leon
"Orang tua kandung ku"ucap ibu Clara
Leon segera memapah tubuh Kalanda untuk pergi dari sana
"Alan, ibu tidak tau apa ibu akan masih bisa hidup disini nak"ucap ibu Clara
Hayo tebak bakal ada apa?
Jangan lupa vote sama komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalanda
RastgeleMarven Agraish Kavindra. Ketos dingin nan tegas yang tidak suka anak anak nakal dan keributan,tp takdir berkata lain dia harus berhadapan dengan bad boy yang terkenal akan kenakalan nya. Aishakar Kalanda Zifrano. Seorang anak SMA yang terkenal nakal...